Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada
jamur mikroskopis yaitu jamur tempe(Rhizopus
oryzae), jamur oncom(Neuspora crasaa).Jamur
makroskopis jamur merang, jamur tiram dan liken.Namun diamati secara anatomi
menggunakan mikroskop cahaya
a.
Jamur Tiram
Hasil pengamatan dari jamur Pleurotus ostreatus.Secara
morfologi, Tudung mempunyai diameter 4-15 cm atau lebih, bentuk seperti tiram,
cembung kemudian menjadi rata atau kadang-kadang membentuk corong; permukaan
licin, agak berminyak ketika lembab, tetapi tidak lengket; warna bervariasi
dari putih sampai abu-abu, cokelat, atau cokelat tua (kadang-kadang kekuningan
pada jamur dewasa. Daging tebal, berwarna putih, kokoh, tetapi lunak pada
bagian yang berdekatan dengan tangkai; bau dan rasa tidak merangsang.
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang
tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus)
dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai
nama binomial Pleurotus
ostreatus . Bagian tudung dari jamur tersebut
berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang
hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk.
Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa
tumbuh dengan cepat (Latifah, 2004).
Pengamatan secara morfologi
tentu sama dengan berbagai literatur.Secara anatomi melihat pada bagian lamella
jadi yang terlihat hanya titik-titik yang menunjukkan adanya spora pada jamur
tiram tersebut.strukturnya sporanya rapi dan padat bewarna agak kuning
kecoklatan. Selain itu jamur tiram memiliki banyak manfaat dapat di sayur,
jamur tiram juga dapat diolah menjadi makanan lain, misalnya kerupuk, bahkan di
Eropa dan Amerika, Jamur Tiram sering dikonsumsi langsung, dijadikan semacam
sayuran pada pembukaan salad. Dan paparan tersebut diketahui bahwa pangsa pasar
untuk produk budidaya jamur tiram terbuka lebar, disamping kebutuhan konsumen
setempat setiap hari(Abdurrahman.2006).
Klasifikasi
jamur tiram
Kingdom : Fungi
Phylum : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Pleurotaceae
Genus : Pleurotus
Species : Pleurotus ostreatus
Phylum : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Pleurotaceae
Genus : Pleurotus
Species : Pleurotus ostreatus
b.
Jamur Tempe ( Rhizopus oryzae)
Jamur tempe ( Rhizopus oryzae) termasuk ke dalam genus Rhizopus dan Famili Mucoraceae. Pengamatan
yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop dapat dilihat bahwa misellium dari
jamur tempe ini tidak bersekat. Misellium yang tidak bersekat merupakan cirri
utama dari family Mucoraceae.
Secara anatomi jamur tempe terdiri atas tiga
tipe hifa yaitu ; Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan
substrat (misalnya roti). Rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi
sebagai jangkar untuk menyerap makanan.Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak
pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya..
Secara anatomi menggunakan mikroskop cahaya
didapatkan hasil hifanya memang tidak terlalu bersekat bewarna pucat
kecoklatan.Peran Rhizopus oryzae
sebagai bahan pangan dan penghasil enzim dan sering digunakan untuk pembuatan
tempe.
Klasifikasi jamur tempe menurut Germain(2006):
Kingdom
: Fungi
Divisio
: Zygomycota
Class
: Zygomycetes
Ordo
: Mucorales
Familia
: Mucoraceae
Genus
: Rhizopus
Species
: Rhizopus oryzae
c.
Jamur Oncom (Neurospora Crassa)
Jenis jamur oncom merupakan
masuk kedalam divisi Zygomycotina. Jamur pada divisi ini mempunyai ciri-ciri
Tubuhnya multiseluler dan terdiri atas Hifa tidak bersekat.Habitat umumnya di
darat sebagai saprofit. Reproduksinya secara Vegetatif dengan spora dan Generatif
dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan menghasilkan zigospora yang
nantinya akan tumbuh menjadi individu baru Reproduksinya secara Vegetatif pada
jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang multiseluler membentuk spora
dari konidia Generatif Membentuk askus yang menghasilkan askospora(Ida,2011).
Secara anatomi jamur ini
hanya terlihat bulat kecil bewarna kecoklatan.Struktur itu mungkin sporangium
atau kotak spora.jadi srtuktur Neurospora
Crassa belum terlihat secara jelas.Sama halnya dengan jamur tempe.Jamur Neuspora crassa pun salah satu perannya
adalah pembuatan pada oncom.
Klasifikasi jamur oncom
Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycotina
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Sordaliares
Filum : Sordariaceae
Genus : Neurospora
Spesies : Neurospora Crassa
Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycotina
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Sordaliares
Filum : Sordariaceae
Genus : Neurospora
Spesies : Neurospora Crassa
d. Lichen
Lichen(lumut kerak)
merupakan organisme majemuk yang merupakan gabungan antara alga dan cendawan
(jamur). Lichen
adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari
ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau
Basidiomycotina. Lichen tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena
mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim.
Pada pengamatan struktur lichen tidak terlihat sama
sekali.Masih menumpuk dan sehingga yang terlihat hanya morfologinya saja namun
dengan perbesaran.Jadi anatar literature dan pengamatan masih jauh dari yang
diharapkan.Mungkin karena kurang tipisnya memotong, keterbatasan alat serta
kurang maksimalnya kerja pratikan.
Lumut
kerak sangat peka terhadap kualitas udara. Oleh karena itu, lumut kerak dapat
digunakan sebagai penunjuk adanya polusi udara. Di kota-kota besar atau kawasan
industri tingkat polusi udaranya sabgat tinggi. Ditempat-tempat ini sedikit
sekali lumut kerak yang dapat tumbuh. Semakin jauh dari sumber polusi,
keragaman lumut kerak semakin bertambah dan spesies-spesies yang ditemukan akan
berubah. Ditempat dengan mutu udara baik, biasanya tumbuh lumut kerak yang
berbentuk mirip pohon. Lumut kerak menyebar sangat luas di muka bumi dan mampu
menghuni tempat-tempat ekstrem, seperti tundra, permukaan batu di pegunungan maupun pantai, atau
tumpukan sampah beracun. Oleh karenanya, lumut kerak dapat digunakan sebagai
pengukur tingkat polusi. Beberapa lumut kerak digunakan sebagai pewarna, bahan parfum, serta bahan
pengobatan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan fungi dan liken
maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1.
Keanekaragaman tumbuhn rendah seperti
jamur dan lichen (lumut kerak) sangatlah berguna dan dibutuhkan penggambaran
atau aplikasi secara langsung dari pemahaman tersebut yakni dengan pengamatan
studi lapangan tersebut.
2.
Jamur tempe ( Rhizopus oryzae) merupaakan mikro
organism semi anaerob dan organism saprofit. Jamur tempe memiliki cirri utama
yaitu misellium nya tidak bersekat yang juga merupakan ciri utama dari family
Mucoraceae. Jamur tempe terdiri dari misellium, sporangiophore,
sporangium, dan spora yang menjadi alat perkembangbiakannya.
3.
jamur oncom jamur tempe merupakan masuk kedalam divisi
Zygomycotina. ciri-cirinya :
Tubuhnya multiseluler, Terdiri atas Hifa tidak bersekat, habitat umumnya di darat sebagai saprofit, reproduksinya secara Vegetatif dengan spora dan Generatif.
Tubuhnya multiseluler, Terdiri atas Hifa tidak bersekat, habitat umumnya di darat sebagai saprofit, reproduksinya secara Vegetatif dengan spora dan Generatif.
4.
jamur lichenes merupakan masuk kedalam divisi
Ascomycotina.ciri-cirinya :
Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak., hidupnya: ada yang parasit, saprofit ,reproduksinya secara Vegetatif
Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak., hidupnya: ada yang parasit, saprofit ,reproduksinya secara Vegetatif
Daftar Pustaka
Abdurrahman, Deden. 2006. Biologi Kelompok Pertanian dan
Kesehatan.Bandung
:Grafindo Media Pratama
No comments:
Post a Comment