Mendeskripsikan anatomi Buah beberapa tumbuhan
Mendeskripsikan
anatomi Bunga beberapa tumbuhan
II.
Landasan
Teori :
Akar, batang, daun,serta bagian-bagian tumbuhan lainnya
merupakan bagian-bagian yang secara langsung berguna untuk mempertahankan
kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengolahan bahan-bahan yang diserap
menjadi bahan-bahan yang digunakan oleh tumbuhan untuk keperluan hidupanya : pernafasan,
pertumbuhan, dll) tumbuhan itu sendiri selama pertumbuhannya, oleh sebab itu
alat-alat tersebut seringkali dinamakan pula alat-alat pertumbuhan atau
alat-alat vegetatif.
Sebelum tumbuhan mati, biasannya olehnya telah dihasilkan
suatu alat, yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Salah satu alat
perkembangbiakan pada tumbuhan yakni dengan perkembangbiakan generatif yang
mana nantinya akan dihasilkan alat perkembangbiakan atau bias juga disebut
bunga. Dan dari bunga nantinya akan dihasilkan suatu organ yang berupa buah
sebagai hasil dari bunga yang tadi. Dalam buah sendiri terdapat biji sebagai
inti dari buah yang mana ini nantinya akan berguna sebagai bakal calon tanaman
baru. Sehingga menarik sekali dalam mempelajari tentang struktur dari buah dan
biji ini untuk kita jadikan sebagai panduan dalam memperbanyak tanaman melalui
biji.
2.1
BUAH (Fructus)
Buah
pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
A. Buah semu atau buah tertutup, yaitu buah terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian
lain bunga, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih
menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat
dimakan), sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
B. buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian
bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang
berarti(Gembong.1985).
Penggolongan
Buah Semu.
Buah
semu dapat dibedakan atas :
a. buah semu tunggal,
yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain
bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya : tangkai
bunga, pada buah jambu monyet dan kelopak bunga pada buah ciplukan.
b. buah semu ganda,
jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama
lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi di samping
itu ada bagian lain pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian
buah yang mencolok (dan seringkali yang berguna), misalnya pada buah arbe (Fragraria
vesca L.)
c. buah semu majemuk,
ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya
dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Artocarpus
integra Merr.), dan keluwih (Artocarpus communis Forst.), yang
terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun
tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan
kulit buah semu ini(Gembong.1985:161).
Penggolongan
Buah Sejati (Buah Sungguh).
Buah
sejati pertama-tama dibedakan terlebih dahulu dalam 3 golongan, yaitu :
1.
buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga
dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat
pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan,
misalnya :
-
buah mangga (Mangifera indica L.), mempunyai satu ruang dengan satu
biji,
-
buah pepaya (Carica papaya L.), terjadi dari beberapa daun buah dengan
satu ruang dan banyak biji,
-
buah durian (Durio zibethinus Murr.), yang terdiri atas beberapa daun
buah, mempunyai beberapa ruang, dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji.
2.
buah sejati ganda, terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah
yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah,
misalnya pada cempaka (Michelia champaka Bail.).
3.
buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk,
yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi
buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti buah saja, misalnya
pada pandan (Pandanus tectorius Sol.) (Rifai,1976).
Buah
Sejati Tunggal.
Buah
sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu :
a.
buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang
bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya buah
kacang tanah (Arachis hypogoea L.), padi (Oryza sativa L.), dll.
b.
buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding
buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah seringkali dengan jelas dapat
dibedakan dalam tiga lapisan yaitu :
-
kulit luar (exocarpium atau epicarpium), lapisan tipis, tetapi kuat atau
kaku seperti kulit dengan permukaan yang licin(Rifai,1976).
-
kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau berserabut, dan
jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang dinamakan daging buah
(sarcocarpium),
misalnya pada mangga (Mangifera indica).
-
kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung
bijinya,
cukup tebal dan keras misalnya pada kenari (Canarium commune L.), kelapa
(Cococ nucifera L.) (Rifai,1976).
Buah
Sejati Ganda.
Buah
sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah
yang masingmasing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi
kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai. Menurut sifat masing-masing buah
yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat dibedakan dalam :
a.
buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.),
dalam badan yang berasal dari dasar bunganya yang berbentuk periuk terdapat
banyak buah-buah kurung.
b.
buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.).bunga
banyak bakal buah, yang kemudian masing-masing tumbuh menjadi buah batu.
c.
buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang
masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung, terdapat a.l. pada pohon cempaka (Michelia
champaka L.).
d.
buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah
buni, misalnya srikaya (Annona squamosa L.) (Rifai,1976:159).
Buah
Sejati Majemuk.
Sama
halnya dengan buah sejati ganda, buah sejati majemuk dapat dibedakan atas :
a.
buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga
majemuk membentuk suatu buah buni, misalnya pada nenas (Ananas comosus Merr.).
Pada buah nenas pada pembentukan buah ikut pula mengambil bagian daun-daun
pelindung dan daun-daun tenda bunga sehingga keseluruhannya nampak sebagai satu
buah saja.
b.
buah batu majemuk, misalnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius Sol.).
Pada pandan rangkaian bunga betinanya setelah mengalami penyerbukan, berubah
menjadi buah batu majemuk, yang masih kelihatan sebelah luarnya. Bahwa
kelompokan buah itu adalah kumpulan banyak buah.
c.
buah kurung majemuk, misalnya pada bunga matahari (Helianthus annus L.).
Bunga tumbuhan ini terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi dan bunga yang subur
di tengah. Dan karena tiap bunga yang subur itu setelah penyerbukan pembuahan
berubah menjadi sebuah buah kurung, maka seluruh bunga akan berubah menjadi
suatu buah kurung majemuk(Rifai,1976).
BIJI
(Semen)
Pada
awalnya biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni
(placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut talu pusat (funiculus).
Bagian biji tempat pelekatan tali pusat dinamakan pusar biji (hilus). Jika
biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari
tembuninya. Bekas tali pusat umumnya nampak jelas pada biji. Pada biji ada
kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput
biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang
sempurna, ada yang hanya menyelubung sebagai biji saja. Salut biji ada yang :
-
Berdaging atau berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji durian
(Durio zibethinus Murr), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.). dll.
-
Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala (Myristica
fragrans Houtt). Salut biji pala dinamakan marcis, yang seperti bijinya
sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan
lainnya, antara lain sebagai bahan obat(Rifai,1976).
Bagian-bagian
biji dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Kulit Biji (spermodermis)
b.
Kulit pusar (funiculus)
c.
Inti biji atai isi biji (nucleus seminis)
Pada
dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi
dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya,
misalnya : Integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji
merupakan kulit biji (spermodermis) (Rifai,1976).
KULIT
BIJI (Spermodermis)
Kulit
biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh sebab itu
biasanya kulit biji (dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri
aras dua lapisan, yaitu :
a.
Lapisan Kulit Luar (testa), ada yang tipis, ada yang kaku
seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan
pelindung utama bagian biji yang di dalam. Lapisan luar ini dapat
memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru, perang,
kehijau-hijauan, ada yang licin rata, mempunyai permukaan keriput.
b.
Lapisan Kulit Dalam (tegmen), tipis seperti selaput, dinamakan
juga kulit ari.
Pada
pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam
daripada integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus yang
terluar.Biji yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji
tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji talanjang (Gymnospermae),
biji malahan mempunyai tiga lapisan seperti pada biji belinjo (Gnetum gnemon
K), padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu
integementum saja. Ketiga lapisan kulit biji seperti pada melinjo itu
masing-masing dinamakan(Hariana.2005) :
a.
Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu
masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
b.
Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras,
berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
c.
Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput,
serigkali melekat erat pada inti biji Pada kulit luar biji itu masih dapat
ditemukan bagian-bagian lain, misalnya(Mulyani.2006):
1.
Sayap (ala), alat tambahan berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan
demikian biji mudah dipencarkan oleh angin, ch. pada spatodea (Spathodea
campanulata P.B.), kelor (Moringa oleifera Lamk).
2.
Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa
rambut-rambut yang halus, memudahkan biji ditiup oleh angin, ch. pada kapas (Gossypium),
biduri (Calotropis gigantean Dryand).
3.
Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar,
misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr), dll.
4.
Salut Biji semu (arillodium), seperti salu biji, tetapi tidak berasal
dari tali pusar. Melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle).
Macis pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut biji semu.
5.
Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji bekas perlekatan dengan
tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan
bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbuah
polong, misalnya ; Kacang panjang (Vigna Sinensis Edl), kacang merah (Phaseolus
vulgaris L). Dll.
6.
Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh
serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang inii
seringkali tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut
karunkula (caruncula). Jika badan yang berasal dari tepi liang ini
sampai merupakan salut biji, maka disebut salut biji semu (arillodium).
7.
Bekas-bekas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan
integumen dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis vinifera.L).
8.
Tulang biji (raphe), yaitu tali pusar pada biji, biasanya hanya
kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus),
dan pada biji biasanya tak begitu jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada
biji jarak (Ricinus communis L) (Hariana.2005).
Tali
Pusar (Funiculus)
Tali
pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan
tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya bijii terlepas dari tali pusarnya
(tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar
biji (lihat perihal kulit biji) (Hariana.2005:56).
Inti
Biji (Nucleus Seminis)
Inti
biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu
inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
a.
Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru,
b.
Putih Lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk
masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah) sebelum dapat mencari makanan
sendiri(Hariana.2005).
III.
Alat,
Bahan, Cara Kerja
A.
Alat
:
·
Mikroskop
·
Cover Glass
·
Glass Object
·
Gabus kayu
·
Tissue gulung
·
Silet
·
Tusuk gigi
B.
Bahan
:
·
Buah Jeruk
·
Bunga Kembang Sepatu
·
Meinjo
·
Jagung
·
Kembang Merak
·
Air
C.
Cara
Kerja :
1. Siapkan
alat dan bahan
2. Potonglah
bahan yang telah disedikan secara melintang atau membujur setipis mungkin
3. Letakkan
bahan tersebut di atas glass object dengan bantuan tusuk gigi
4. Berilih
sedikit air untuk menutupi bahan
5. Tutuplah
menggunakan cover glass dengan sudut kemiringan 450
6. Letakkan
preparat tersebut di meja specimen pada mikroskop
7. Amati
bagian-bagian dan tulislah di dalam hasil pengamatan,
IV.
Hasil
Pengamatan
Kelopak Bunga Sepatu
Perbesaran
: 10 x 10/ 0,25
Penampang
:
|
Klasifikasi
Ilmiah:
Kingdom :Plantae
Divisio :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Malvaves
Famila :Malvaceae
Genus :Hibiscus
Spesies :Hibiscus
rosa-sinensis L.
Keterangan
|
Mahkota Bunga Sepatu
Perbesaran
: 10 x 10/ 0,25
Penampang
:
|
Klasifikasi
Ilmiah:
Kingdom :Plantae
Divisio :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Malvaves
Famila :Malvaceae
Genus :Hibiscus
Spesies :Hibiscus
rosa-sinensis L.
Keterangan
|
Kulit Jeruk
Perbesaran
: 10 x 10/ 0,25
Penampang
:
|
Klasifikasi
Ilmiah:
Kingdom :Plantae
Divisio :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Sapindales
Famila :Rutaceae
Genus :Citrus
Spesies :Citrus Sinensis
Keterangan
|
Bulir Jeruk
Perbesaran
: 10 x 10/ 0,25
Penampang
:
Melinjo
Perbesaran
: 10 x 10/ 0,25
Penampang
:
|
Klasifikasi
Ilmiah:
Kingdom :Plantae
Divisio :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Sapindales
Famila :Rutaceae
Genus :Citrus
Spesies :Citrus Sinensis
Keterangan
Klasifikasi
Ilmiah:
Kingdom :Plantae
Divisio :Gnetophyta
Kelas :Gnetopsida
Ordo :Gnetales
Famila :Gnetaceae
Genus :Gnetum
Spesies :Gnetum Gnemon L.
Keterangan
|
Biji Jagung ( Zea
Mays )
Perbesaran
: 10 x 10/ 0,25
Penampang
:
|
Klasifikasi
Ilmiah:
Kingdom :Plantae
Divisio :Angiospermae
Kelas :Monocotyledon
Ordo :Poales
Famila :Poaceae/Gramineae
Genus :Zea
Spesies :Zea mays
Keterangan
1.
Lapisan Biji
2.
Epidermis
3.
Endodermis
|
Ovarium Kembang Merak
Perbesaran
: 10 x 10/ 0,25
Penampang
:
|
Klasifikasi
Ilmiah:
Kingdom :Plantae
Divisio :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Fabales
Spesies :Caesalpinia
pulcherrima
Keterangan
|
BAB V
PEMBAHASAN
1.
Buah melinjo (Gnetum gnemon)
Pada pengamatan terhadap buah melinjo terlihat bahwa buah
melinjo termasuk buah semu tunggal, bagian buahnya meliputi tangkai buah, biji
buah, kulit buah, bagian bijinya meliputi kulit biji, lembaga biji.
Melinjo (Gnetum gnemon L.) atau dalam bahasa Sunda
disebut Tangkil adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka (GymMelinjo
merupakan tumbuhan tahunan berbentuk pohon yang berumah dua (dioecious,
ada individu jantan dan betina). Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah
sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah
sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang
berdaging.nospermae) berbentuk pohon (Darjanto.1982).
2.
Buah jeruk (Citrus
Sinensis)
Pada pengamatan terhadap buah jeruk terlihat bahwa buah
jeruk termasuk buah sungguh tunggal yang berdaging, bagian buahnya
meliputi tangkai buah,daging buah (albedo), kulit buah (flaredo) dan lapisan
yang menyelimuti daging buah, bagian bijinya meliputi kulit biji, lembaga biji
dan radikula.
Pada buah jeruk terdapat lapisan kuar yang kaku, menjangat
dan mengandung banyak kelenjar ninyak astiri, yang mulu-mula berwarna hijau
tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kuning atau jingga, lapisan ini
disebut flavedo. Lapisan tenga yang bersifat seperti sepon terdiri atas jaringa
bunga karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo(Juliana.2007).
3.
Jagung (Zea mays)
Pada pengamatan terhadap jagung terlihat bahwa jagung
termasuk buah sungguh tunggal satu biji, terdapat lapisan kulit buah tipis,
bagian bijinya, kotiledon/putih lembaga luar,dan putih lembaga dalam. Buah ini
biasa disebut buah sejati tunggal yang kering (buah padi).
Keterangan diatas diperkuat oleh Tjitrosoepomo (1985), yang
menyatakan bahwa yang dinamakan buah padi yaitu buah yang berdinding tipis,
mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan denagn kulit biji, sedang kulit
biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan bijinya. Pada buah yang
demikian ini misalnya padi (Oriza sativa), jagung (Zea mays).
Biji jagung tersusun atas bagian lembaga dasar dan putih lembaga dalam.
BAB VI
PENUTUP
6.1
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada praktikum
buah (fructus) dan biji (semen) ini dapat kami tarik kesimpulan bahwa :
- Buah jeruk (citrus
maaxima merr): Termasuk buah sungguh tunggal yang berdaging, bagian
buahnya meliputi tangkai buah,daging buah (albedo), kulit buah (flaredo)
dan lapisan yang menyelimuti daging buah, bagian bijinya meliputi kulit
biji, lembaga biji dan radikula.
- Melinjo (Gnetum
gnemon L.): Termasuk buah semu tunggal, bagian buahnya meliputi
tangkai buah, biji buah, kulit buah, bagian bijinya meliputi kulit biji,
lembaga biji.
- Jagung (zea
mays): Termasuk buah sungguh tunggal satu biji, terdapat lapisan kulit
buah tipis, bagian bijinya, kotiledon/putih lembaga luar,dan putih lembaga
dalam.
DAFTAR
PUSTAKA
Darjanto,
usih Satifah. 1982. Pengetahuan Bunga dan Teknik Penyerbukan Silang Buatan.
Jakarta: Gramedia.
Hariana,
Arif.2005.Tumbuhan Obat dan Khasiatnya.Depok enebar Swadaya.
Juliana.2007.
Tanaman Obat. Semarang : pustaka utama.
Mulyani,
Sri dan Didik Gunawan. 2006. Ramuan Tradisional untuk Penderita Asma. Jakarta:
PT. Penebar Swadaya
Rifa’I.1976.
Keanekaragaman Tumbuhan.Malang: UM press.
Tjitrosoepomo,
Gembong, 1984. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press
Sudarnadi,
H. (1996).Tumbuhan Monokotil. Jakarta: Penebar Swadaya.
No comments:
Post a Comment