LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH Laporan Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester (UAS) Pada Mata Kuliah Telaah Kurikulum IPA SMP

Identitas sekolah
Nama Sekolah             : MTs Al-Falah
NPSN                          : 20178238
Nama Guru                 : E. Moch. Sofyan S.Ip
Jenis kelamin               : Laki-laki
TTL                             : Jakarta, 4 Februari 1962
NUPTK                       : 3536740647110002
Lama Mengajar           : 30 tahun
Mengajar Di kelas       : VII
Sertifkat Profesi          : Guru Kelas/Bidang Studi Matematika

Pedoman wawancara
  1. Pada tahun ajaran berapa Bapak menerapkan K13 di kelas yang Bapak ajar?
Jawab:
Sekolah mulai menerapkan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014

  1. Bagaimana pendapat Bapak  mengenai K13 sebelum ditetapkan pada tahun ajaran 2013/2014?
Jawab:
Setiap kurikulum pasti mempunyai potensi sendiri-sendiri, namun di kurikulum 2013 ini cenderung pada penerapan sikap, artinya lebih banyak pada pembentukan mental peserta didik, Hampir mencapai 60%, sedangkan untuk pengetahuan porsinya sangat sedikit. Dilihat dari sistem penilaian, pada kurikulum 2013 cenderung lebih banyak penilaian sikap, antara lain : kejujuran, kedisiplinan, dan keterampilan.
Setiap kurikulum baik, namun pada kurikulum 2013 implementasi pada ujung tombak guru itu belum me            nyeluruh. Jika perencanaannya matang seharusnya  3 atau 4 tahun sebelumnya sudah diimplementasikan di uji coba dan sebagainya, mungkin pada sekolah-sekolah tertentu sudah diuji coba karena kurikulum 2013 relevansinya dengan banyak hal. antara lain: kualitas, sarana dan prasarana dan sebagainya. Sedangkan pada systemnya sudah sempurna. Namun implementasi dan sosialisai pada ujung tombak guru masih kurang.

  1. Bagaimana pendapat Bapak pada K13 setelah melaksanakannya dikelas?
Jawab:
Pada proses pelaksanaanya berbeda beda, pada kurikulum 2013, guru cenderung harus merancang pembelajaran apa yang akan diajarkan. Baik guru maupun siswa sudah ada interaksi sebelumnya tentang apa yang akan diajarkan, maka sebelumnya guru memberikan tugas sebagai bahan pembelajaran dikelas nantinya.
Proses penugasan siswa banyak yang tidak dimengerti siswa, tentang apa yang harus dilakukan. Tenaga pengajar harusnya bisa lebih menjelaskan agar mudah dipahami siswa.
Pada proses penilaian pembelajaran terutama penilaian sikap, guru harus menyiasati agar pembelajaran kondusif, aktif, dan inovatif

  1. Apakah Bapak merasa kesulitan mengimplementasikan K13 di kelas?
Jawab:
Pasti, semua hal yang sifatnya baru pasti ada hambatannya. Harus ada penyesuaian terlebih dahulu, terutama pada pendidikan agama di sekolah islami masih kurang diperhatikan seperti al-quran dan hadits, piqih, dan lain-lain, silabus dan RPP masih belum ada. Sedangkan kalau sekolah umum mungki sudah terjangkau. Padahal pemerintah sendiri menjiplak system pendidikan KEMENAG.



  1. Kendala-kendala apa saja yang ditemui saat mengimplemetasikan K13?
Jawab:
-        RPP
-        Proses pengambilan nilai
-        Mengklasifikasikan peserta didik

  1. Menurut bapak KD apa saja yang dirasa sulit untuk diajarkan/dipahami siswa?
Jawab:
Secara umum pada dasarnya semua KD tidak sulit, secara system mudah, tinggal bagaimana kita memprogram agar KD mudah dipahami siswa, agar lebih diingat ketimbang Cuma menerangkan.

  1. Bagaimana pendapat Bapak mengenai kebijakan pemerintah terbaru dalam hal pelaksanaan K13 yang ditunda pada sebagian sekolah?
Jawab:
Pemerintah sudah mengkaji ulang bagaimana implementasi K13 disekolah-sekolah. Perbandingan sekolah disetiap provinsi pada beberapa sekolah sarana dan prasarana berdasarkan statistic hampir 60 % belum sesuai dengan kurikulum2013. Pemerintah mengambil keputusan dalam pelaksanaannya tidak menunjang kurikulum 2013.
Sebenarnya kurikulum ini cukup baik cuman penerapannya terlalu cepat.

  1. Bagaimana kebijakan di sekolah ini terkait hal tersebut, apakah tetap melaksanakan?
Jawab:
Saya berpatokan pada pemerintah, karena sekolah swasta berada dibawah kemenag dalam naungan pemerintahan. Pihak menteri pendidikan sendiri memutuskan dan memberikan tembusan pada kepala Dinas, untuk sekolah yang baru melasaksanakan  semester harus berhenti, sedangkan sekolah yang sudah melaksanakan 3 semester diperbolehkan untuk melanjutkan namun boleh juga berhenti.
Dan disini kami otomatis tidak bisa untuk tetap melaksanakan, bisa jadi suatu masalah jika terus melanjutkan, jika sewaktu-waktu ada program baru dari pemerintah, makanya kembali ke KTSP 2006.
Namun kami masih menunggu buku KTSP 2006 yang baru. Karena buku dulu yang semester 2 itu sudah dipelajari pada semester satu di kurikulum 2013

No comments:

Post a Comment