Kromosom adalah suatu molekul asam nukleat yang melakukan replikasi
sendiri serta mengandung sejumlah gen. Pada struktur tertentu kromosom tersusun
dari DNA dan protein dan ditemukan dalam inti sel eukariot (Brown 1989 dalam
handout A.D Corebima)
Terdapat kromosom yang berukuran lebih besar daripada kromosom normal
yang terbentuk dari proses replikasi berulang suatu molekul DNA tanpa diikuti
pembelahan sel, sehingga kromosom mengandung molekul DNA yang bertumpuk secara
parallel yang disebut kromosom politen. Fungsi dari kromosom politen
diantaranya adalah untuk memperbanyak gen, menentukan lokasi gen, dan perubahan
struktur dalam kromosom. Kromosom politen sering ditemukan pada tumbuhan,
mamalia, protozoa, dan serangga ordo diptera Organisme yang paling umum
dijadikan model untuk pengamatan kromosom politen adalah Chironomus sp.Karena
memiliki kromosom politen yang berukuran sangat besar
dan jelas.
Kromosom politen bisa ditemukan diberbagai tempat salah satunya di kelenjar
ludah. Dilakukan pengamatan pada larva Chironomus sp. untuk melihat struktur
kromosom politen yang terletak pada kelenjar ludah.
Kromosom raksasa biasanya
ditemukan pada stadium larva. Hal ini dapat dimengerti karena dengan adanya
replikasi kromosom yang berulang-ulang (untuk membentuk kromosom raksasa) ini
akan menguntungkan bagi larva yang sedang tumbuh dengan cepat daripada jika sel
tersebut tetap diploid. Pembentukan kromosom raksasa tidak hanya terjadi pada
kelenjar ludah larva prepupa Drosophila melanogaster tetapi juga terjadi pada
sel-sel perawat pada ovarium, sel folikel yang mengelilingi oosit, sel-sel
lemak, sel usus dan histoblas abdominal. Jadi selain pada kelenjar ludah,
kromosom raksasa juga ditemukan pada sel-sel tersebut. Perbedaannya adalah pada
letak penggembungan. Seperti halnya kromosom biasa lainnya, kromosom raksasa
ini juga berfungsi untuk mengatur kegiatan metabolisme di dalam sel dan
mengatur semua sistem kerja di dalam sel tersebut (Anonim, 2009).
Dalam sel yang sedang membelah, kromosom biasanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop biasa. Akan tetapi untuk mempelajari struktur halusnya,
harus digunakan sebuah mikroskop elektron, karena dapat memberikan perbesaran
jauh lebih kuat. Kromosom dibedakan atas autosom (kromosom tubuh) dan kromosom
kelamin (kromosom seks). Kecuali beberapa hewan tertentu, maka kebanyakan
makhluk memiliki sepasang kromosom kelamin dan sisanya merupakan autosom. Lalat
buah (Drosophila melanogaster) yang sering digunakan untuk penyelidikan
genetika mempunyai 8 kromosom, 6 autosom dan 2 kromosom kelamin (Suryo, 1986).
No comments:
Post a Comment