1.
A. Pengertian Group
Investigation
Group Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif
yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri
materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang
tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui
internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik
maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para
siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam
keterampilan proses kelompok. Model Group Investigation dapat
melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa
secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir
pembelajaran.
Dalam metode Group Investigation terdapat
tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau enquiri, pengetahuan
atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group, (Udin S. Winaputra,
2001:75). Penelitian di sini adalah proses dinamika siswa memberikan respon
terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman
belajar yang diperoleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan dinamika kelompok menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok
saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling
bertukar pengalaman melaui proses saling beragumentasi.
Pembelajaran kooperatif tipe GI berawal dari
perspektif filosofis terhadap konsep belajar. Untuk dapat belajar, seseorang
harus memiliki pasangan atau teman. Sebuah gagasan John Dewey tentang
pendidikan, bahwa kelas merupakan cermin masyarakat dan berfungsi sebagai
laboratorium untuk belajar tentang kehidupan di dunia nyata yang bertujuan
mengkaji masalah-masalah sosial dan antar pribadi.
Menurut Depdiknas (2005:18) pada
pembelajaran ini guru seyogyanya mengarahkan, membantu para siswa menemukan
informasi, dan berperan sebagai salah satu sumber belajar, yang mampu
menciptakan lingkungan sosial yang dicirikan oleh lingkungan demokrasi dan
proses ilmiah.
Kelompok penyelidikan adalah medium organisasi untuk
mendorong dan membimbing keterlibatan siswa dalam belajar. Siswa aktif
berbagi dalam mempengaruhi sifat kejadian di dalam kelas mereka. Dengan
berkomunikasi secara bebas dan bekerja sama dalam perencanaan dan melaksanakan
dipilih topik mereka penyelidikan, mereka dapat mencapai lebih dari mereka
sebagai individu. Hasil akhir dari kelompok kerja mencerminkan kontribusi
masing-masing anggota, tetapi intelektual lebih kaya dari kerja yang
dilakukansendiri oleh siswa yang sama.
B. Karakteristik Group
Investigation
Pembelajaran
kooperatif tipe GI memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
1.
Tujuan kognitif untuk menginformasikan akademik tinggi dan keterampilan
inkuiri.
2.
Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4 atau 5 siswa yang
heterogen dan dapat dibentuk berdasarkan pertimbangan keakraban persahabatan
atau minat yang sama dalam topic tertentu.
3.
Siswa terlibat langsung sejak perencanaan pembelajaran (menentukan topik
dan cara investigasi) hingga akhir pembelajaran (penyajian laporan).
4.
Diutamakan keterlibatan pertukaran pemikiran para siswa.
5.
Adanya sifat demokrasi dalam kooperatif (keputusan-keputusan yang
dikembangkan atau diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang
diselidiki).
6.
Guru dan murid memiliki status yang sama dalam mengatasi masalah dengan
peranan yang berbeda.
C. Tahap-Tahap Group
Investigation
Sharan dkk (1984)
telah menetapkan enam tahap Group Investigation seperti berikut ini.
1.
Tahap
Pengelompokkan (Grouping)/ Pemilihan topik
Yaitu tahap mengidentifikasi topik yang
akan diinvestigasi serta membentuk kelompok investigasi, dengan anggota tiap
kelompok 4 sampai 5 orang. Pada tahap ini:
·
Siswa mengamati sumber, memilih topik, dan menentukan kategori-kategori
topik permasalahan.
·
Siswa bergabung pada kelompok-kelompok belajar berdasarkan topik yang
mereka pilih atau menarik untuk diselidiki.
·
Guru membatasi jumlah anggota masing-masing kelompok antara 4 sampai 5
orang berdasarkan keterampilan dan keheterogenan.
Misalnya :
Dalam sub pokok bahasan turunan fungsi aljabar, sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah dibuat, guru menyampikan topik yang akan diinvestigasi
seperti:
A.
Bila y = c maka y’= 0 (c konstanta),
B.
Bila y = ax maka y’ = a (a konstanta), dan
C.
Bila y = axⁿ maka y’ = a.n.x ⁿ־¹(a dan n konstanta).
D.
Setelah penyampaian topik bahasan yang akan diinvestigasi: (a) guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih topik yang menarik untuk
dipilih dan membentuk kelompok berdasarkan topik yang mereka pilih atau menarik
untuk diselidiki, (b) Guru membatasi anggota kelompok 4 sampai 5 orang dengan
cara mengarahkan siswa dan memberikan suatu motivasi kepada siswa supaya
bersedia membentuk kelompok baru dan memilih topik.
2. Tahap
Perencanaan kooperatif (Planning)
Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas, dan tujuan khusus
yang konsisten dengan subtopik yang telah dipilih pada tahap pertama. Pada
tahap ini siswa bersama-sama merencanakan tentang:
1.
Apa yang mereka pelajari?
2.
Bagaimana mereka belajar?
3.
Siapa dan melakukan apa?
4.
Untuk tujuan apa mereka menyelidiki topik tersebut?
Misalnya pada
topik Bahasan, Bila y = c maka y’= 0 dimana c konstanta, pada
tahap ini:
1.
Siswa belajar tentang turunan fungsi yang nilainya konstan,
2.
Siswa belajar dengan menggali informasi, bekerjasama dan berdiskusi,
3.
Siswa membagi tugas untuk memecahkan masalah topik tersebut,
mengumpulkan informasi, menyimpulkan hasil investigasi dan mempresentasikan di
kelas, dan
4.
Siswa belajar untuk mengetahui sifat turunan fungsi aljabar yang bernilai
konstan.
Misalnya:
1)
Siswa menemukan cara-cara pembuktian sifat turunan fungsi aljabar yang
bernilai konstan.
2)
Siswa mecoba cara-cara yang
ditemukan dari hasil pengumuplan informasi terkait dengan topik bahasan yang
diselidiki, dan
3)
Siswa berdiskusi, mengklarifikasi
tiap cara atau langkah dalam pemecahan masalah tentang topik bahasan yang
diselidiki.
3. Tahap
Penyelidikan (Investigation)/ Implementasi
Siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam tahap kedua.
Kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan ragam aktivitas dan keterampilan
yang luas dan hendaknya mengarahkan siswa kepada jenis-jenis sumber belajar
yang berbeda baik di dalam atau di luar sekolah. Guru secara ketat mengikuti
kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila diperlukan. Pada tahap
ini, siswa melakukan kegiatan sebagai berikut:
a)
Siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan membuat simpulan
terkait dengan permasalahan-permasalahan yang diselidiki.
b)
Masing-masing anggota kelompok memberikan masukan pada setiap kegiatan
kelompok.
c)
Siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mempersatukan ide
dan pendapat.
4. Tahap
Pengorganisasian (Organizing)/ Analisis dan sintesis
Siswa menganalisis dan mengevaluasi
informasi yang diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi
tersebut diringkas dan disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk
dipresentasikan kepada seluruh kelas. Pada tahap ini kegiatan siswa sebagai
berikut:
1.
Anggota kelompok menentukan pesan-pesan penting dalam proyeknya
masing-masing
2.
Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan dan bagaimana
mempresentasikannya
3.
Wakil dari masing-masing kelompok membentuk panitia diskusi kelas dalam
presentasi investigasi.
Misalnya:
1)
Siswa menemukan bahwa turunan fungsi aljabar yang bernilai konstan nilainya
adalah 0 jadi rumus yang diberikan terbukti,
2)
Siswa menemukan bahwa turunan fungsi aljabar yang bernilai konstan nilainya
adalah 0 yang dibuktikan dengan definisi turunan dan limit fungsi,
3)
Siswa membagi tugas sebagai pemimpin, moderator, notulis dalam
presentasi investigasi.
5. Tahap
Presentasi hasil final (Presenting)
Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil penyelidikannya dengan cara
yang menarik kepada seluruh kelas, dengan tujuan siswa yang lain saling
terlibat satu sama lain dalam pekerjaan mereka dan memperoleh perspektif luas
pada topik itu. Presentasi dikoordinasi oleh guru. Kegiatan pembelajaran
di kelas pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1.
Penyajian kelompok pada keseluruhan kelas dalam berbagai variasi bentuk
penyajian
2.
Kelompok yang tidak sebagai penyaji terlibat secara aktif sebagai pendengar
3.
Pendengar mengevaluasi, mengklarifikasi dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan
terhadap topik yang disajikan.
Misalnya:
1)
Siswa yang bertugas untuk mewakili kelompok menyajikan hasil atau simpulan
dari investigasi yang telah dilaksanakan,
2)
Siswa yang tidak sebagai penyaji, mengajukan pertanyaan, saran tentang
topik yang disajikan,
3)
Siswa mencatat topik yang disajikan oleh penyaji.
6. Tahap
Evaluasi (Evaluating)
Dalam hal kelompok-kelompok menangani aspek yang berbeda dari topikyang
sama, siswa dan guru mengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap kerja kelas
sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian
individual atau kelompok. Pada tahap ini, kegiatan guru atau siswa dalam
pembelajaran sebagai berikut:
a)
Siswa menggabungkan masukan-masukan tentang topiknya, pekerjaan yang telah
mereka lakukan, dan tentang pengalaman-pengalaman efektifnya.
b)
Guru dan siswa mengkolaborasi, mengevaluasi tentang pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
c)
Penilaian hasil belajar haruslah mengevaluasi tingkat pemahaman siswa.
Misalnya:
1)
Siswa merangkum dan mencatat setiap topik yang disajikan,
2)
Siswa menggabungkan tiap topik yang diinvestigasi dalam kelompoknya dan
kelompok yang lain,
3)
Guru mengevaluasi dengan memberikan tes uraian pada akhir siklus.
Tahapan-tahapan
kemajuan siswa di dalam pembelajaran yang menggunakan metode Group
Investigation untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut, (Slavin,
1995) dalam Siti Maesaroh (2005:29-30):
Tahap 1
|
Mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam kelompok.
|
Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberi kontribusi apa yang
akan mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas.
|
Tahap II
|
Merencanakan tugas.
|
Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh anggota. Kemudian membuat
perencanaan dari masalah yang akan diteliti, bagaimana proses dan sumber apa
yang akan dipakai.
|
Tahap III
|
Membuat penyelidikan.
|
Siswa mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat
kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam
mencapai solusi masalah kelompok
|
Tahap IV
|
Mempersiapkan tugas akhir
|
Setiap kelompok mempersiapkan tugas akhir yang akan dipresentasikan di
depan kelas.
|
Tahap V
|
Mempresentasikan tugas akhir
|
Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti.
|
Tahap VI
|
Evaluasi.
|
Soal ulangan mencakup seluruh topik yang telah diselidiki dan
dipresentasikan.
|
Enam Tahapan Kemajuan
Siswa di dalam Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Group Investigation.
4.
Kelebihan
dan Kelemahan Group Investigation
Kelebihan pembelajaran
tipe group investigation:
1)
Metode ini mampu melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi.
2)
Melatih siswa menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri.
3)
Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama
sampai tahap akhir pembelajaran.
4)
Aplikasi metode pembelajaran ini membuat siswa senang dan merasa menikmati
proses belajarnya.
Kelemahannya : Karena
siswa bekerja secara kelompok dari tahap perencanaan sampai investigasi untuk
menemukan hasil jadi metode ini sangat komplek, sehingga guru harus mendampingi
siswa secara penuh agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
Kiranawati. 2011. Metode Investigasi Kelompok
(Group Investigation). http: //gurupkn.wordpress.com/ 2011/10/11/
metode-investigasi-kelompok-group-investigation/. (Diakses tgl 6 Desember 2013).
Mcklar. 2011. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Group
Investigation Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Diklat.http://one.indoskripsi.com/ judul-skripsi/ skripsi-lainnya/ penerapan-pembelajaran-kooperatif-model-group-
investigation- untuk- meningkatkan- motivasi- dan- has. (Diakses tgl 6 Desember
2013).
No comments:
Post a Comment