EVALUASI NON TES

KISI-KISI NON TES
  1. Komponen Kisi-Kisi Non Tes
Instrumen non-tes yaitu merupakan instrumen selain tes di antaranya seperti tes sikap, motivasi, minat, emosi, bakat, moral, konsepsi diri, dan lain sebagainya. Adapun alat penilaiannya yang dapat digunakan diantaranya adalah pengamatan/observasi (seperti catatan harian, portofolio, life skill) dan instrumen tes (tes sikap, minat, dll).
Pada prinsipnya, prosedur penulisan kisi-kisi untuk instrumen non-tes adalah sama dengan prosedur penulisan kisi-kisi tes pada tes prestasi belajar, namun sebelum menyusun kisi-kisi tes terdapat perbedaan dalam menentukan validitas isi/konstruknya. Dalam tes prestasi belajar, validitas isi diperoleh melalui kurikulum dan buku pelajaran, tetapi untuk non-tes validitas isi/konstruknya diperoleh melalui “teori”. Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian, dsb (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990 : 932).
Format dalam kisi-kisi non tes sebagai berikut:
1.    Dimensi adalah tema-objek/hal-hal pokok yang menjadi pusat tinjauan teori. Dimensi dapat di ukur dengan syarat yaitu dimensi harus didapatkan secara umum pada suatu kelompok benda atau manusia, dapat memberikan data sensorik yang dapat ditangkap oleh indera manusia, dapat dirumuskan dengan jelas, serta memiliki nilai variasi dan dapat memberikan respons yang mirip pada berbagai pengamat yang berbeda.
2.    Indikator  adalah uraian/rincian dimensi yang akan diukur
3.    Jumlah butir soal per indikator
4.    Nomor butir soal

  1. Prosedur Penyusunan Kisi-Kisi Non Tes
Langkah-langkah pengembangan alat evaluasi non-tes diantaranya seperti berikut ini[1]:
  1. Menentukan apa yang akan diukur atau aspek apa yang akan diungkap. Biasanya aspek hasil belajar yang diungkap dengan cara non-tes  berkenaan dengan ranah afektif dan psikomotorik atau aspek psikologis.
  2. Menentukan instrument yang akan digunakan. Jadi, maksudnya ialah cara apa yang akan digunakan untuk mengukur aspek tersebut. Instrument dalam penilaian non tes seperti angket, observasi, wawancara, sosiometri, analisis hasil karya, dll.
  3. Menentukan definisi atau batasan tentang aspek yang akan diungkap, berdasarkan atas teori dari aspek yang ingin diungkap tersebut.
  4. Menentukan format instrument. Format instrtument yang sering ditemukan adalah berupa uraian bebas (essay), skala penilaian atau rattingh skill, pilihan ganda atau daftar cek, atau yang lainnya.
  5. Mengembangkan kisi-kisi
  6. Menulis pernyataan sesuai dengan kisi-kisi
  7. Analisis rasional terhadap pernyataan yang telah dirumuskan. Analisis ini bisa dilakukan sendiri atau oleh orang lain yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut.

Berikut ini format kisi-kisi non tes:
NO
DIMENSI
INDIKATOR
JUMLAH SOAL / INDIKATOR
NOMOR SOAL





JUMLAH SOAL



  1. Macam-Macam Bentuk Instrument Non Tes[2]
1.    Pengamatan (observasi)
Pengamatan adalah proses penilaian dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap tingkah laku peserta didik didalam kelas maupun diluar kelas. Sebagai alat evaluasi, pengamatan dipakai untuk:
a. Menilai minat, sikap dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri peserta didik
b. Melihat proses kegiatan pembelajaran baik individu maupun kelompok
    1. Teknik yang digunakan : daftar cek dan skala penilaian.
Langkah-langkah menyusun observasi:
1)   Merumuskan tujuan
2)   Merumuskan kegiatan
3)   Menyusun langkah-langkah
4)   Menyusun kisi-kisi
5)   Menyusun panduan observasi
6)   Menyusun alat penilaian

2.    Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik penilain yang dilakukan dengan jalan percakapan (dialog) baik secara langsung (face to face relition) atau secara tidak langsung apabila wawancara itu dilakukan kepada orang lain misalnya kepada orang tuannya atau kepada temanya. Keberhasilan wawancara sebagai alat penilaian sangat dipengaruhi oleh beberapa hal:
a.    pewawancara dapat menyesuaikan diri dengan orang yang diwawancarai
b.    guru perlu melatih diri agar memiliki keterampilan dalam melaksanakan wawancara.
c.    Sebelum guru melaksanakan wawancara harus membuat pedoman-pedoman secara terperinci, tentang pertanyaan yang akan diajukan.

Langkah-langkah penyusunan wawancara :
1)      Perumusan tujuan
2)      Perumusan kegiatan atau aspek-aspek yang dinilai
3)      Penyusunan kisi-kisi
4)      Penyusunan pedoman wawancara
5)      Lembaran penilaian

3.    Angket (Questionaire)
Pada dasarnya angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden).
Tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Angket sebagai alat penilaian non-tes dapat dilaksanakan secara langsung maupun secara tidak langsung. Angket langsung adalah angket yang dijawab langsung oleh orang yang diminta jawabannya, sedangkan angket tidak langsung dijawab secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab. Misalnya diberikan kepada orangtuanya, atau diberikan kepada temannya.
Langkah-langkah menyusun angket :
a.          Merumuskan tujuan
b.         Merumuskan kegiatan
c.          Menyusun langkah-langkah
d.         Menyusun kisi-kisi
e.          Menyusun panduan angket
f.           Menyusun alat penilaian


  1. Kaidah Penulisan Soal
Dalam penulisan soal pada instrumen non-tes, penulis butir soal harus memperhatikan ketentuan atau kaidah penulisannya. Kaidahnya adalah seperti berikut :
1.    Materi
a.    Pernyataan harus sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi.
b.    Aspek yang diukur pada setiap pernyataan sudah sesuai dengan tuntutan dalam kisi-kisi (misal untuk tes sikap: aspek kognisi, afeksi atau konasinya dan pernyataan positif atau negatifnya).

2.    Konstruksi
                                a.     Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas.
                                b.     Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan objek yang dipersoalkan atau kalimatnya merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
                                c.     Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda.
                                d.     Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu.
                                e.     Kalimatnya bebas dari pernyataan yang faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta.
                                 f.     Kalimatnya bebas dari pernyataan yang dapat diinterpretasikan lebih dari satu cara.
                                g.     Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden.
                                h.     Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap.
                                  i.     Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak pasti seperti semua, selalu, kadang-­kadang, tidak satupun, tidak pernah.
                                  j.     Jangan banyak mempergunakan kata hanya, sekedar, semata-mata. Gunakanlah seperlunya.

3.    Bahasa/Budaya
a.    Bahasa soal harus komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan peserta didik atau responden.
b.    Soal harus menggunakan bahasa Indonesia baku.
c.    Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.

  1. Contoh Penulisan Kisi-kisi Non-Tes dan Butir soal
Pada bagian ini terdapat beberapa contoh penulisan kisi-kisi tes dan penulisan butir soal yang sangat sederhana. Tujuan utamanya adalah agar contoh-contoh ini mudah dipahami oleh para guru di sekolah. Contoh yang akan disajikan adalah penulisan kisi-kisi dan butir soal untuk tes skala sikap, tes minat belajar, tes motivasi berprestasi, dan tes kreativitas. Untuk contoh instrumen non-tes lainnya, para guru dapat menyusunnya sendiri yang proses penyusunannya adalah sama dengan contoh yang ada di sini.
1.    Tes Skala Sikap
Berbagai definisi tentang sikap yang telah dikemukakan oleh para ahli, di antaranya adalah Mueller (1986: 3) yang menyampaikan 5 definisi dari 5 ahli, adalah seperti berikut ini.
a.    Sikap adalah afeksi untuk atau melawan, penilaian tentang, suka atau tidak suka, tanggapan positif/negatif terhadap suatu objek psikologis (Thurstone).
b.    Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak ke arah atau melawan suatu faktor lingkungan (Emory Bogardus).
c.    Sikap adalah kesiapsiagaan mental atau saraf (Goldon Allport).
d.    Sikap adalah konsistensi dalam tanggapan terhadap objek-objek sosial (Donald Cambell).
e.    Sikap merupakan tanggapan tersembunyi yang ditimbulkan oleh suatu nilai (Ralp Linton, ahli antropologi kebudayaan).

Berdasarkan beberapa definisi di atas, para ahli menyimpulkan bahwa sikap memiliki 3 komponen penting, yaitu komponen:
a.    kognisi yang berhubungan dengan kepercayaan, ide, dan konsep;
b.    afeksi yang mencakup perasaan seseorang; dan
c.    konasi yang merupakan kecenderungan bertingkah laku atau yang akan dilakukan.

Oleh karena itu, ketiga komponen ini dimasukkan di dalam format kisi-kisi "sikap belajar peserta didik" seperti contoh berikut.

No

Dimensi

Indikator
Nomor Soal yang Mengukur
Kognisi
Afeksi
Konasi
+
+
+
1.







2.





3.
Toleransi







Kebersamaan dan gotong royong


Dan seterusnya
a.       Mau menerima pendapat orang lain atau tidak memaksakan kehendak pribadi

b.      Tidak mudah tersinggung
a.       Dapat bekerja kelompok
b.      Rela berkorban untuk kepentingan umum
1





7
2





8
3





9
4





10
5





11
6





12

Tes soal skala sikap
No
Pernyatan
SS
S
TS
STS
1.

2.

3.
4.

5.

6.
Mau menerima pendapat orang lain merupakan ciri bertoleransi
Untuk mewujudkan cita-cita harus memaksakan kehendak
Saya suka menerima pendapat orang lain
Saya memilih teman disekolah, saya utamakan mereka yang pintar saja
Kalau saya boleh memilih, saya akan selalu mendengarkan usul-usul kedua orang tuaku
Bekerjasama dengan orang yang berbeda suku harus dihindarkan
….
Keterangan : SS     = sangat setuju
                      S       = setuju
                      TS     = tidak setuju
                      STS   = sangat tidak setuju

2.      Tes minat belajar
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertatik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek ( Sumadi Suryabrata, 1988 : 109
Definisi operasional minat belajar adalah pilihan kesenangan dalam kelakuan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah seseorang untuk memenuhi kesediaannya yang dapat diukur melalui sukacita, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan.
Kisi-kisi tes minat belajar
No
Dimensi
Indikator
Nomor soal
1.

2.

3.

4.
Kesukaan

Ketertarikan

Perhatian

Keterlibatan
Gairah
Inisiatif
Responsif Kesegeraan
Konsentrasi
Ketelitian
Kemauan
Keuletan
Kerjakeras
1, 2, 3
4, 5
6, 7, 8
9, 10
11, 12,
13, 14
15,16
17, 18
19, 20

Tes soal minat belajar
No
Pernyataan
SL
SR
JR
TP
1.
2.
3.
4.
5.
Saya senang mengikuti pelajaran ini
Saya merasa rugi jika tidak mengikuti pelajaran ini
Saya merasa pelajaran ini sangat bermanfaat
Saya berusaha memiliki uku pelajaran ini
Saya mengerjakan soal latihan dirumah
Keterangan :   SL   = Selalu
                                    SR  = Sering
                                    JR   = Jarang
                                     TP   = tidak pernah
Keterangan : misalnya ada 10 pernyataan, dari 10 pernyataan ada 4 kategori skor terendah 10 dan skor tertinggi 40. 33-40 sangat berminat, 25-32 = berminat, 17-24= kurang berminat, 10-16= tidak berminat.
  1. Tes motivasi berprestasi
Definisi operasional Motivasi berprestasi adalah motivasi yang mendorong seseorang untuk berbuat lebih baik dari apa yang pernah dibuat atau diraih sebelumnya maupun yang dibuat atau diraih orang lain yang dapat diukur melalui:
a.    Berusaha untuk untuk unggul dalam kelompoknya
b.    Menyelesaikan tugas dengan baik
c.    Rasional dalammeraih keberhasilan
d.    Menyukai tantangan
e.    Menerima tanggung jawab pribadi untuk sukses
f.     Menyukai situasi pekerjaan dengan tanggung jawab pribadi, umpan balik dan resiko tingkat menengah.
Kisi-kisi motivasi berprestasi
No
Indikator
Nomor Pernyataan
Jumlah
Positif
Negatif
1.
2.
3
4.
Berusaha unggul
…..
1, 2
3, 4
4
Jumlah Pernyataan
10
10
20

Tes soal motivasi berprestasi
1)      Saya bekerja keras agar prestasi saya lebih baik dari pada teman-teman
                                     a.     Selalu
                                     b.     Sering
                                     c.     Kadang-kadang
                                     d.     Jarang
                                     e.     Tidak pernah
2)      Saya menghindari upaya mengungguli prestasi teman-teman
                                     a.     Selalu
                                     b.     Sering
                                     c.     Kadang-kadang
                                     d.     Jarang
                                     e.     Tidak pernah
3)      Saya berusaha untuk memperbaiki kinerja saya
                                     a.     Selalu
                                     b.     Sering
                                     c.     Kadang-kadang
                                     d.     Jarang
                                     e.     Tidak pernah
4)      Saya mengabaikan tugas-tugas sebelum ada yang mengatur
                                     a.     Selalu
                                     b.     Sering
                                     c.     Kadang-kadang
                                     d.     Jarang
                                     e.     Tidak pernah

Skor jawaban:
Skor jawaban
a
b
c
d
e
Pernyataan Positif
5
4
3
2
1
Pernyataan Negatif
1
2
3
4
5

       4.     Tes Kreativitas
Keativitas merupakan proses berfikir yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan secara benar dan bermanfaat (Devito, 1989: 118).
Tes kreativitas teriri dari dua yaitu tes verbal dan tes gambar. Yang memilki ciri kelancaran, keluwesan, keaslian dan elaborasi (Torance, 1974:8).
  1. Tes soal  kreativitas
1)   Tes Verbal:
·      Misalnya diberikan tiga gambar ikan dalam akuarium yangmasing-masing dibedakan jumlah ikan dan makanannya. Pertanyaan : pilihan salah satu gambar yang anda sukai dan jelaskan mengapaanda menyukainya ! (dalam waktu 3 menit)
·      Buatlah kalimat sebanyak-banyaknya dengan kata “pintar” !(dalam waktu 3 menit)
·      Tuliskan bebagai cara tikus masuk kedalam rumah ! (dalam waktu 3 menit)
2)   Tes Gambar :
·      Disajikan sebuah gambar yang belum selesai.
Pertanyaan : selesaikan rancangan gambar berikut dan berikan judul sesuai dengan selera anda! (dalam waktu 3 menit)
·      Disajikan sebuah sketsa gambar yang belum selesai.
Pertanyaan : selesaikan sketsa gambar menurut kesukaan anda dan seteah selesai berikan judulnya! (dalam waktu 3 menit).
·      Disajikan  buah titik A, B, C, D ,E dan F dengan posisi yang telah ditetapkan. Pertanyaan : buatlah gambar dari 6 titik ini, kemudian berikan judul.

       5.     Tes stress belajar (menghadapi ujian)
Definisi konsep Stress belajar adalah suatu kondisi kekuatan dan tanggapan sebagai interaksi dalam diri seseorang akibat dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala atau tuntutan belajar yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkan dan hasilnya dipersepsikan sebagai suatu yang tidak pasti atau penting, dapat diukur melalui :
a.    Tanggapan psikologis seperti perasaan cemas, khawatir, takut, tidak senang, perasaan terganggu dan lepas kendali
b.    Tanggapan fisik seperti rasa lela, jantun berdebar, rasa sakit dan tekanan darah tergaggu
c.    Tanggapan perceptual seperti anggapan dan keyakinan

No
Pernyataan
SS
S
KK
J
TP
1.
2.
3.
4.
5.
Saya cemas terhadap kemampuan saya disekolah
Saya takut rangking saya turun
Saya kehilangan nafsu makan setiap ada tugas
Jantung saya berdebar-debar ketika ada tes
….

6.Teknik penskoran
Cara untuk mensekor hasil jawaban peserta didik dari instrument non-tes contohnya adalah sebagai berikut:
Nama: Susiana
Kelas: VI-B
No
Pernyatan
SS
S
TS
STS
1.

2.

3.
4.

5.

6.
Mau menerima pendapat orang lain merupakan ciri bertoleransi
Untuk mewujudkan cita-cita harus memaksakan kehendak
Saya suka menerima pendapat orang lain
Saya memilih teman disekolah, saya utamakan mereka yang pintar saja
Kalau saya boleh memilih, saya akan selalu mendengarkan usul-usul kedua orang tuaku
Bekerjasama dengan orang yang berbeda suku harus dihindarkan
….
×






×




×





×


×






×

Tes skala sikap, contoh pensekorannya adalah sebagai berikut:
    a.     Perilaku positif terdapat pada soal nomor 1, 3, 5 dengan pemberian skor Sangat Setuju = 4, Setuju = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1.
    b.     Perilaku negatif terdapat pada soal nomor 2, 4, 6 dengan pemberian skor Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Tidak Setuju = 3, Sangat Tidak Setuju = 4.
    c.     Skor yang harus diperoleh dalam perilaku positif minimal 3 × 4 = 12, maksimal 3 × 5 = 15
    d.     Skor yang harus di peroleh dalam perilaku negatif minimal 3 × 2 = 6, maksimal 3× 1 = 3
    e.     Skor rata-rata perilaku minimal adalah (12 + 6) : 2 = 9 , perilaku maksimal adalah (15 + 3) : 2 = 9 .
     f.     Jadi skor yang diperoleh Susiana adalah perilaku positif 5 + 4 + 1 = 10, perilaku negatif 4 + 2 + 3 = 9 skor akhir Susiana (10 + 9):2 = 9,5 atau 10

Jadi sikap Susiana tentang toleransi khususnya mau menerima pendapat orang lain masih kurang , artinya Susiana tidak mempunyai sikap yang begitu tinggi tentang mau menerima pendapat orang lain, oleh karena itu dia perlu pembinaan dan peningkatan khususnya mengenai perilaku ini.




[1] Uyu Wahyudin, dkk. Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS. 2006. Hlm 131-133
[2] Lilik Novianti, dkk. Evaluasi Pembelajaran. Surabaya: LAPIS PGMI, 2008. Hlm 6.11-6.13

No comments:

Post a Comment