A. Sistem Thermodinamika dalam
Tubuh Manusia
Kerja
dilakukan saat seseorang beraktivitas seperti bekerja, berjalan, berolah raga,
mengangkat beban yang berat. Kerja membutuhkan energi. Energi juga dibutuhkan
untuk pertumbuhan sel, untuk menggantikan sel-sel lama yang tua dan sudah
rusak. Proses perubahan energi dalam
mahluk hidup atau organisme disebut metabolisme.
ΔU = Q – W
Kerja
yang dilakukan oleh tubuh manusia, umumnya ditandai dengan penurunan energi
dalam tubuh juga temperatur tubuh. Untuk mencapai kesetimbangan ada energi yang
perlu ditambahi atau dikurangi. Energi dalam tubuh Q tidak hanya diberikan
kepada organisme, karena subu tubuh biasanya lebih tinggi maka kalor Q dari
tubuh akan bergerak ke luar menuju lingkungan. Energi dalam tubuh bersumber
dari makanan (energi potensial kimia).
Pada
sistem tertutup, energi dalam hanya berubah dalam bentuk aliran kalor atau
kerja yang dilakukan. Pada sistem terbuka, (seperti hewan) energi dalam dapat
mengalir ke luar dan ke dalam sistem. Kecepatan metabolisme adalah kecepatan di
mana energi dalam di ubah di dalam sistem (tubuh). Kecepatan ini dinyatakan
dalam watt atau kkal/jam.
Untuk
manusia dengan massa tubuh rata-rata 65 kilogram berikut tabel kecepatan
metabolisme :
Kegiatan
|
Kecepatan
metabolism
(perkiraan
pendekatan)
|
|
Kkal/jam
|
Watt
|
|
Tidur
|
60
|
70
|
Duduk tegak, bekerja di meja, bersantai
|
100
|
115
|
Kegiatan ringan (makan, berpakaian, pekerjaan rumah
tangga)
|
230
|
|
Kegiatan
sedang (bermain tenis, berjalan)
|
400
|
460
|
Berlari
(15 km/jam)
|
1000
|
1150
|
Bersepeda
(balap sepeda)
|
1100
|
1270
|
B. Alphabet Yunani
No
|
Lambang
Alfabet Yunani
|
Cara Baca
|
|
Huruf Kapital
|
Huruf Kecil
|
||
1.
|
Α
|
α
|
Alfa
|
2.
|
Β
|
β
|
Beta
|
3.
|
Γ
|
γ
|
Gamma
|
4.
|
Δ
|
δ
|
Delta
|
5.
|
Ε
|
ε
|
Epsilon
|
6.
|
Ζ
|
ζ
|
Zeta
|
7.
|
Η
|
η
|
Eta
|
8.
|
Θ
|
θ
|
Theta
|
9.
|
Ι
|
ι
|
Iota
|
10.
|
Κ
|
κ
|
Kappa
|
11.
|
Λ
|
λ
|
Lambda
|
12.
|
Μ
|
μ
|
Mu
|
13.
|
Ν
|
ν
|
Nu
|
14.
|
Ξ
|
ξ
|
Xi
|
15.
|
Ο
|
ο
|
Omikron
|
16.
|
Π
|
π
|
Pi
|
17.
|
Ρ
|
ρ
|
|
18.
|
Σ
|
σ
|
Sigma
|
19.
|
Τ
|
τ
|
Tau
|
20.
|
Υ
|
υ
|
Upsilon
|
21.
|
Φ
|
φ
|
Phi
|
22.
|
Χ
|
χ
|
Chi
|
23.
|
Ψ
|
ψ
|
Psi
|
24.
|
Ω
|
ω
|
Omega
|
C. Kemungkinan Perpindahan Suhu
dari resorvoir bersuhu rendah ke resorvoir bersuhu tinggi
Mesin kalor yang telah dibahas sebelumnya menyatakan :
§ kalor diserap dari sumbernya pada temperatur tinggi (Qh)
§ Usaha dilakukan oleh mesin kalor (W).
§ Kalor dilepas pada temperatur rendah (Qc).
Dari kenyataan ini menujukkan bahwa efisiensi mesin kalor tidak pernah
berharga 100 %. karena Qc selalu ada dalam setiap siklus. Dari sini
Kelvin-Planck menyatakan :
“Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor, yang beroperasi pada suatu
siklus, hanyalah mentransformasikan ke dalam usaha semua kalor yang diserapnya
dari sebuah sumber”.
Temperatur tinggi,Th Temperatur
tinggi, Th
Qh Qh
W W
Qc
Temperatur rendah, Tc Temperatur rendah, Tc
Mesin kalor Mesin kalor yang tidak mungkin
Sebuah heat pumps (atau refrigerator), menyerap kalor Qc dari reservoir
dingin dan melepaskan kalor Qh ke reservoir panas. Dan ini hanya mungkin
terjadi bila ada usaha/kerja yang dilakukan pada sistem. Clausius menyatakan :
“Untuk
suatu mesin siklis maka tidak mungkin untuk menghasilkan tidak ada efek lain,
selain daripada menyampaikan kalor secara kontinyu dari sebuah benda ke benda
lain yang bertemperatur lebih tinggi”.
Temperatur tinggi,Th Temperatur tinggi, Th
Qh Qh
W
Qc Qc
Temperatur rendah, Tc Temperatur rendah, Tc
Refrigerator Refrigerator yang tak mungkin
Secara alami, kalor tidak mungkin mengalir dari objek dingin ke objek panas
.
D. Kaitan Formulasi
Matematis dari Grafik dengan Hukum II Termodinamika
Hukum thermodinamika merupakan kesimpulan dari pengamatan-pengamatan
tentang arah proses ini. Pengamatan-pengamatan tersebut menghasilkan perumusan
sebagai berikut.
1. Mesin kalor yang bekerja pada suhu tinggi (T2)
dan suhu rendah (T1) mempunyai efisiensi maksimum sebesar
efisiensi Carnot yaitu:
|
2. Perumusan Kelvin-Planck, tidak mungkin membuat mesin yang
bekerja dalam satu siklus, mengambil kalor dari sebuah sumber (resovoir) dan
mengubah kalor menjadi usaha.
3. Perumusan Clausius, kalor dapat mengalir secara spontan
dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Tetapi sebaliknya
kalor tidak dapat mengalir secara langsung.Grafik Clayperon
E.
Koefisien performa mesin pendingin
Kerja mesin pendingin yaitu memindahkan kalor (DQ) dari
reservoir bersuhu rendah (TL) ke reservoir bersuhu tinggi (TH).
Untuk melakukannya dibutuhkan suatu usaha (DW). Maka
koefisien performance mesin pendingin diperoleh adalah perbandingan antara
kalor (QL) dengan usaha (DW), secara
matematis diformulasikan :
Berdasarkan
siklus Carnot , maka koefisien performance adalah :
No comments:
Post a Comment