Tugas Pengantar Ilmu Pendidikan Sains Tentang PENDIDIKAN YANG PALING TEPAT DIBANGUN DI LINGKUNGAN PEDESAAN CIHUNI



KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Di atas tangan-Nya lah nasib manusia bermula dan Dia-lah yang mengajarkan manusia apa-apa yang belum diketahui. Serta dengan izin-Nya pula lah tugas ini dapat terselesaikan walaupun jauh dari kesempurnaan.
            Penulis sadar bahwa dalam tugas ini tidak akan tersusun tanpa bantuan orang tua, para dosen, dan teman-teman penyusun. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati dan penuh hormat, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.    Ibu Kinkin Suartini, M. Pd, selaku dosen Pengantar Ilmu Pendidikan Sains.
2.    Orang tua penulis yang telah memberikan motivasi, doa dan finansialnya kepada penyusun sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik.
3.    Rekan-rekan yang telah banyak memberikan dukungan dan membantu bagi tersusunnya tugas ini.

            Demikianlah semoga penyusunan tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca. Dengan kerendahan hati, kami meminta maaf jika dalam penyusunan tugas ini terdapat kata-kata yang kurang sesuai dengan konteknya atau kesalahan dalam penulisannya.
            Kami mohon dengan ikhlas agar memberikan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar kami bisa lebih baik pada saat penulisan-penulisan yang akan datang.
Akhir kata, ridho Allah semata yang penyusun harapkan dalam penyusunan tugas ini.

Jakarta, Oktober 2007

Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................         ii
DAFTAR ISI........................................................................................................        iii

BAB I     : PENDAHULUAN...............................................................................        1
A.    Latar Belakang.............................................................................        1
B.    Visi...............................................................................................        2
C.   Misi...............................................................................................        3
D.   Tujuan..........................................................................................        4

BAB II    : SISTEM PENDIDIKAN.....................................................................        6
A.    Struktur Sekolah..........................................................................        6
B.    Pendaftaran calon siswa/i............................................................        6
C.   Struktur Kurikulum.......................................................................        6
D.   Muatan Kurikulum.......................................................................        7

BAB III   : KALENDER PENDIDIKAN..............................................................      15

BAB IV  : FASILITAS PENDIDIKAN................................................................      17
A.    Perpustakaan Utama...................................................................      17
B.    Perpustakaan Kelas.....................................................................      17
C.   Laboratiorium...............................................................................      17
D.   Sarana Olahraga.........................................................................      17
E.    Musholla.......................................................................................      17
F.    Web-site.......................................................................................      17

G.   Bank.............................................................................................      18
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
 Pedesaan Cihuni merupakan daerah pedesaan yang mulai dikelilingi oleh perumahan yang bisa dikatakan elit. Minimal ada tiga developer yang sedang rajin membangun infrastruktur di daerah sekitar pedesaan Cihuni ini, BSD, Summarecon, dan Gading Serpong.
Pembangunan perumahan dan kedatangan orang-orang kota ini sedikit banyaknya akan membawa perubahan pada daerah pedesaan ini. Mulai dari cara berpikir, berpakaian, dan gaya bicara. Tentu saja sisi negatif orang kota yang kebanyakan chinese ini, akan lebih mudah diadopsi oleh para pemuda dan pemudi di pedesaan cihuni dibandingkan mengadopsi sisi positifnya.
Tingkat adopsi yang tinggi terhadap kebudayaan yang dianggapnya baru ini, tentunya harus difilter dengan baik. Jadi budaya yang positif harus diadopsi sedangkan budaya yang negatif harus dibuang. Rendah tingginya tingkat penyaringan budaya ini tentu saja berdasarkan tingkat pendidikan masyarat di samping tingkat religiousitas dari masyarakat.
Di desa Cihuni ini baru berdiri 6 lembaga formal dan 2 lembaga non-formal, 5 dari 6 lembaga formal ini berada di bawah Yayasan Pendidikan Islam Nurul Falah. 6 lembaga formal ini berupa RA, MI, SDN, MTs, MAK, dan STKIP. Dua lembaga non formal ini berupa pondok pesantren dan lembaga kursus komputer.
Dalam dunia pendidikan terdapat tiga jenis pendidikan berdasarkan sifatnya:
1.    Pendidikan informal, yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sepanjang hayat. Pendidikan ini dapat berlangsung dalam keluarga, dalam pergaulan sehari-hari maupun dalam pekerjaan, masyarakat, keluarga, organisasi.
2.    Pendidikan formal, yaitu pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan mengikuti syarat-syarat tertentu secara ketat. Pendidikan ini berlangsung di sekolah.
3.    Pendidikan non formal, yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara tertentu dan sadar tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat.
Dari ketiga jenis pendidikan ini, jenis pendidikan yang paling tepat untuk dibangun adalah jenis pendidikan formal. Hal ini berdasarkan pengamatan kami bahwa kecenderungan masyarakat Cihuni lebih mensupport anak-anaknya untuk masuk pendidikan formal. Di samping itu, perhatian masyarakat terhadap dunia pendidikan non-formal pun belum begitu signifikan.
Ada dua lembaga pendidikan formal yang belum dibangun di desa Cihuni, yaitu SMA dan SMP. Kami lebih memilih untuk membangun pendidikan formal berbentuk SMP, karena setelah kami amati ternyata mereka lebih memilih menyekolahkan anak-anaknya untuk masuk pondok pesantren saat jenjang SMA.
Tentunya pembangunan SMP ini, harus mampu menarik perhatian para pendatang yang tinggal di perumahan, dan harus dapat dinikmati oleh masyarakat desa Cihuni sendiri. Hal ini semakin sulit karena adanya perbedaan paradigma pendidikan dari kedua belah pihak. Menurut masyarakat desa, pendidikan itu yang penting murah, sehingga orang tua bisa membayar pendidikan anak-anaknya. Sedangkan menurut masyarakat perumahan, pendidikan yang murah cenderung tidak berkualitas, sehingga mereka lebih memilih menyekolahkan anak-anaknya di lembaga pendidikan yang mahal.
Dunia pendidikan tidak bisa dinilai dari mahal atau murahnya biaya pendidikan. Kualitas pendidikan bisa dinilai dari input, process, dan output dari sekolah tersebut, bukan dari mahal atau murahnya biaya pendidikan. Memang paradigma ini muncul, karena sekolah-sekolah di Indonesia yang biayanya murah cenderung guru-gurunya malas dan tidak menghasilkan murid-murid yang berprestasi.
Dua paradigma yang bertentangan ini harus dicari jalan tengahnya. Sehingga SMP ini nantinya bisa menarik perhatian para penghuni perumahan dan bisa dinikmati juga oleh masyarakat desa Cihuni. Jalan tengah dari permasalahan tersebut akan lebih dibahas pada subbab pendaftaran siswa-siswi baru dan biaya pendidikannya.
 Jadi, dalam makalah ini akan dijelaskan unsur-unsur apa saja yang harus ada dalam SMP ini, dan apa-apa strategi yang akan diterapkan sehingga menjadikan SMP ini berkualitas di depan masyarakat perumahan dan biaya pendidikannya masih bisa dijangkau oleh masyarakat pedesaan.

B.   Visi Sekolah
“UNGGUL DALAM MUTU, BERPIJAK PADA IMAN DAN TAKWA”
Kami memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.  
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang:
a.    berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian
b.    sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
c.    ingin mencapai keunggulan
d.    mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah/madrasah
e.    mendorong adanya perubahan yang lebih baik
f.     mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah/madrasah
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas.

C.   Misi Sekolah

DISIPLIN  DALAM  KERJA, MEWUJUDKAN MANAJEMEN KEKELUARGAAN, KERJASAMA, PELAYANAN PRIMA DENGAN MENINGKATKAN SILATURAHMI”
Di setiap kerja komunitas pendidikan, kami akan selalu menumbuhkan disiplin sesuai aturan  bidang kerja masing-masing, saling menghormati dan saling percaya dan tetap menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan prima, kerjasama, dan silaturahmi. Penjabaran misi di atas meliputi:
1.    Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2.    Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
3.    Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal.
4.    Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
5.    Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia.
6.    Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi, dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas. Berikut ini jabaran tujuan yang diuraikan dari visi dan misi di atas.

D.   Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah kami merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut:
1.    Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah.
2.    Unggul dalam perolehan nilai UN.
3.    Unggul dalam persaingan masuk ke jenjang SMA negeri.
4.    Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang sains dan matematika.
5.    Unggul dalam lomba olah raga, kesenian, PMR, Paskibra, dan Pramuka.
6.    Unggul dalam kebersihan dan penghijauan sekolah.
Tujuan sekolah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah yang dibakukan secara nasional, sebagai berikut:
1.    Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam kehidupan.
2.    Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.
3.    Berpikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media.
4.    Menyenangi dan menghargai seni.
5.    Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat.
6.    Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.
Selanjutnya, SKL tersebut lebih kami rinci sebagai profil siswa SMP Kami sebagai berikut:
1.    Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan akhlak mulia dan iman taqwa.
2.    Mampu berbahasa Inggris secara aktif.
3.    Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga, sesuai pilihannya.
4.    Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih.
5.    Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program microsoft word,  excel, dan desain grafis.
6.    Mampu melanjutkan ke SMA/SMK terbaik sesuai pilihannya melalui pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri.
7.    Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non akademik di tingkat kecamatan, kodya, propinsi, dan nasional.
8.    Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial, environmental dan pra-vocasional.
 BAB II
SISTEM PENDIDIKAN
A.   Pendaftaran Calon Siswa/i
Setiap tahun pelajaran baru, SMP ini akan membuka pendaftaran Calon Siswa/I baru untuk kelas VII, VIII, dan IX. Waktu Pendaftaran dapat dilakukan pada awal tahun akademik, yaitu sekitar bulan Juli.
Pembukaan pendaftaran ini memberikan prosentase yang berbeda terhadap masyarakat perumahan dan pedesaan yaitu 60% untuk masyarakat kota dan 40% untuk masyarakat desa Cihuni. Hal ini disebabkan karena masyarakat desa Cihuni akan diberikan beasiswa, baik itu beasiswa penuh maupun tidak.
Pola pendaftaran yang nantinya akan digunakan adalah
1.    Ujian Masuk Lokal (UML); Ujian ini diperuntukkan untuk peserta didik dari dalam maupun dari luar desa Cihuni. Terutama untuk kalangan orang perumahan.
2.    Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK); Ujian ini hanya diperuntukkan para peserta didik yang berasal dari desa Cihuni. Hal ini disebabkan karena nantinya para peserta didik yang lulus dari ujian ini akan diberikan beasiswa.
Perbedaan prosentase dan pola pendaftaran ini bukan bermaksud memberikan diskriminasi terhadap masyarakat desa Cihuni dengan masyarakat Luar. Pembedaan ini lebih dimaksudkan agar kedua paradigma yang diperbincangkan pada bagian sebelumnya dapat mencapai titik temu.

B.   Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan ini berpatokan pada masyarakat yang mempunyai tingkat ekomi menengah ke atas. Ini bukan berarti biaya pendidikan ini tidak bisa dijangkau oleh kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Terutama bagi masyarakat desa Cihuni.
Pemberian beasiswa baik penuh maupun tidak penuh lebih dimaksudkan agar masyarakat desa cihuni yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke bawah bisa menikmati juga sekolah ini.

C.   Struktur Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi  sejumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik.  Mengingat perbedaan individu  sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya akan berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan. Program pendidikan terdiri dari Pendidikan Umum, Pendidikan Kejuruan, dan Pendidikan Khusus. Pendidikan Umum meliputi tingkat satuan pendidikan sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Pendidikan Kejuruan terdapat pada sekolah menengah kejuruan (SMK).  Pendidikan khusus meliputi sekolah dasar luar biasa(SDLB), sekolah menengah pertama luar biasa(SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) dan terdiri atas delapan jenis kelainan berdasarkan ketunaan.
Pada program pendidikan di sekolah menengah pertama (SMP) dan yang setara, jumlah jam mata pelajaran sekurang-kurangnya 32 jam pelajaran setiap minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 40 menit.  Jenis program pendidikan di SMP dan yang setara, terdiri dari program umum meliputi sejumlah mata pelajaran yang wajib diikuti seluruh peserta didik, dan program pilihan meliputi mata pelajaran yang menjadi ciri khas keunggulan daerah berupa mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program umum berjumlah 10, sementara keberadaan mata pelajaran Muatan Lokal ditentukan oleh kebijakan Dinas setempat dan kebutuhan sekolah. 
Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur kurikulum. Setiap satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping memanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap penting namun tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar  Isi. Dengan adanya tambahan waktu, satuan pendidikan diperkenankan mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Misalnya mengadakan program remediasi bagi peserta didik yang belum mencapai standar ketuntasan belajar minimal.
D.   Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMP/MTs meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum.
1.  Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu.
Pada bagian ini sekolah/madrasah mencantumkan mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri beserta alokasi waktunya yang akan diberikan kepada peserta didik.
Untuk kurikulum SMP dan Madrasah Tsanawiyah, terdiri dari 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri yang harus diberikan kepada peserta didik.
Berikut disajikan Rencana Struktur Kurikulum SMP Kami


Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

VII
VIII
IX
A. Mata Pelajaran



1.   Pendidikan Agama
2
2
2
2.   Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.   Bahasa Indonesia
4 + 1 *)
4 + 1 *)
4 + 1 *)
4.   Bahasa Inggris
4
4
4
5.   Matematika
4 + 1 *)
4 + 1 *)
4 + 1 *)
6.   Ilmu Pengetahuan Alam
4
4
4
7.   Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
8.   Seni Budaya
2
2
2
9.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
2
B. Muatan Lokal



-          Pendidikan Lingkungan Kehidupan Banten (PLKB)
-          Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK)   **)
-          Pendidikan Keterampilan Jasa dan Perniagaan (PKJP)   **)
-          Praktikum Bahasa Inggris
1

2

-
1
1

2

-
1
1

-

2
1
C. Pengembangan Diri (Bimbingan Karir)
2***)
2***)
2***)
Jumlah
32 + 4 *)
32 + 4 *)
32 + 4 *)
*)       tambahan alokasi jam pelajaran
**)     merupakan mata pelajaran pilihan
2***) ekuivalen 2 jam pembelajaran

Sekolah/madrasah dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan sesuai dengan   kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, dan /atau dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dengan mengungkapkan beberapa alasannya. Misalnya Komputer sebagai bagian dari Muatan Lokal pada struktur di atas, merupakan penambahan dari mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Selain itu, perlu juga ditegaskan, bahwa:
o   Alokasi waktu satu jam  pembelajaran adalah 40 menit
o   Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
Rencananya di sekolah kami nanti, terdapat program intra kurikuler seperti tabel di atas dan juga ekstra kurikuler yang dikembangkan dalam program Pengembangan Diri. Waktu belajar di sekolah kami dimulai dari pukul 7.00 pagi hingga pukul 13.40 selama 5 hari dari hari Senin hingga Jumat. Khusus hari Senin, ada tambahan kegiatan upacara hingga jam pulang sekolah adalah pukul 14.25. Pada hari Sabtu, digunakan untuk program ekstra kurikuler. Khusus hari Jum’at, bubar kelas pukul 11.45 dilanjutkan sholat Jum’at berjama’ah.
2.  Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya, seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah (Provinsi Banten) dan akan diterapkan di sekolah kami adalah:
-          Pendidikan Lingkungan Kehidupan Banten (PLKB)
Wajib bagi semua siswa kelas VII hingga kelas IX. Alokasi waktu 1 jam pelajaran.
-          Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Tidak wajib bagi seluruh siswa dan hanya diajarkan di kelas VII dan VIII. Alokasi waktu 2 jam pelajaran. Program ini terdiri dari Tata Boga dan Tata Busana.
-          Pendidikan Keterampilan Jasa dan Perniagaan (PKJP)
Tidak wajib bagi seluruh siswa dan hanya diajarkan di kelas IX. Alokasi waktu 2 jam pelajaran.
-          Praktikum Bahasa Inggris selama 2 jam pelajaran (setara 1 jam pelajaran tatap muka)
Wajib bagi semua siswa kelas VII hingga kelas IX.
Berikut ini tabel alokasi waktu untuk mata pelajaran Muatan Lokal yang akan diselenggarakan di SMP Kami.
no.
Mata Pelajaran Muatan Lokal
Alokasi Waktu (JP)
VII
VIII
IX
1
Pendidikan Lingkungan Kehidupan Banten (PLKB)
1
1
1
2
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
(spesialisasi Tata Boga)
2
2
-
3
Pendidikan Keterampilan Jasa dan Perniagaan (PKJP)
-
-
2
4.
Praktikum Bahasa Inggris
1
1
1

Jumlah
4
4
4
Di kelas VII dan VIII, seluruh siswa mengikuti PKK dengan spesialisasi Tata Boga, sementara di kelas IX seluruh siswa mengikuti PKJP. Kedua mata pelajaran Muatan Lokal tersebut bertujuan menyiapkan siswa ke sekolah kejuruan pada jenjang selanjutnya. Hal ini sesuai dengan minat sebagian besar siswa (antara 80 – 90%) yang berkeinginan melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hanya sekitar 10% siswa yang akan melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
3.  Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni-budaya, kelompok tim olahraga, dan kelompok ilmiah remaja.
Pengembangan Diri di sekolah meliputi program berikut
-          Bimbingan Karir (BK)
Dilaksanakan sebagai bagian dari program pembelajaran dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran.
-          Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
-          Rohani Islam
-          Pramuka
-          Paskibra
-          Kesenian (Paduan Suara)
-          Olah raga (Basket, Futsal, Voli)
-          Palang Merah Remaja (PMR)
-          Taekwondo
Rencanaya program tersebut akan dilaksanakan 1 x dalam seminggu pada hari sabtu. Khusus untuk Rohani Islam dilaksanakan tiap hari pada pagi hari dalam bentuk Tadarussan. Program Pembiasaan dilakukan melalui kegiatan Tadarussan, sholat berjamaah, dan Upacara.
4.  Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan sistem Paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut.
a.  Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan  alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SMP/MTs/SMPLB adalah antara 0% - 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
c. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Untuk kegiatan praktik di sekolah kami, misalnya pada kegiatan praktikum Bahasa Inggris yang berlangsung selama 2 jam pelajaran setara dengan 1 jam pelajaran tatap muka, sesuai yang tertulis pada Struktur Kurikulum SMP Kami.

5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai target pencapaian kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Berikut ini tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang akan menjadi target pencapaian kompetensi (TPK) di SMP kami.

No.
Mata Pelajaran
Nilai TPK (%)
1
Agama
65
2
Pendidikan Kewarganegaraan
65
3
Bahasa Indonesia
65
4
Bahasa Inggris
55
5
Matematika
50
6
IPA
50
7
IPS
58
8
Seni Budaya
70
9
Pendididkan Jasmani
60
10
Teknologi Informatika Komunikasi
60
11
Pendidikan Lingkungan Kehidupan Banten
65
12
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
70
13
Pendidikan Keterampilan Jasa dan Perniagaan
65

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas di SMP Kami berlaku setelah siswa memenuhi persyaratan berikut, yaitu:
a.   menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b.    memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c.      Di sekolah kami, kenaikan kelas juga mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai minimal 90%.
Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari SMP kami setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu:
a.   menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b.    memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c.    lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d.      lulus Ujian Nasional;
e.      Di sekolah kami, kelulusan juga mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai minimal 90%.BAB III
Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup  permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah akan menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang akan menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai berikut:
-      permulaan tahun pelajaran  adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
-      minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran  untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
-      waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
-      waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
-      waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
-      libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
-      sekolah/madrasah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
-      bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. 
-      Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota. 
BAB IV
FASILITAS PENDIDIKAN
A.   Perpustakaan Utama
Perpustakaan Utama berfungsi melayani siswa, guru, dan karyawan serta masyarakat umum dalam menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Pelayanan perpustakaan ini nantinya akan menggunakan sistem on line melalui komputer, serta menggunakan fasilitas multimedia yang prima.
B.   Perpustakaan Kelas
Dalam Perpustakaan kelas ini. Buku-buku referensinya lebih dikhusukan untuk kepentingan kegiatan KBM di kelas masing-masing. Sehingga, siswa yang lupa atau tidak mampu membeli buku dapat menggunakan fasilitas ini.
C.   Laboratorium
Ada 4 laboratorium yang nantinya akan dibangun. Laboratorium Fisika, Biologi, Kimia, Bahasa, dan Komputer. Keberadaan empat laboraorium ini tentunya untuk menunjang kegiatan praktikum. Sehingga siswa tidak hanya mengetahui suatu materi lewat buku dan teori tetapi juga dapat mempraktekkannya di laboratorium.
D.   Sarana Olahraga
Siswa-siswi ini tidak hanya dituntut agar sehat rohaninya saja. Tetapi juga dituntut agar sehat jasmani juga. Untuk itu akan dibangun sarana olahraga. Sarana olahraga yang natinya akan dibangun adalah stadion sepakbola, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, bola basket, panjat tebing, dan sarana olahraga lainnya yang memiliki potensi besar untuk diminati para siswa.
E.    Musholla
Guna mendukung kegiatan ibadah dan sosial keagamaan lainnya, di SMP ini akan dibangun Musholla yang minimalis dan nyaman digunakan.
F.    Website
Informasi-informasi yang menyangkut Kegiatan Intrakurikuler maupun ekstrakurikuler akan dipublikasikan melalui website ini. Para siswa juga dapat mengetahui nilai ujiannya melalui website ini. Sehingga para siswa tidak hanya bisa mengetahui nilai ujiannya melalui papan pengumuman tetapi juga dapat melalui website ini.


G.   Bank
Bank yang akan dibangun di SMP ini mempunyai banyak fungsi, bukan hanya sebagai penyedia Kartu Siswa dan penyimpan uang siswa, tetapi dapat juga berfungsi sebagai tempat pembayaran SPP. Pembayaran SPP ini bisa secara manual maupun autodebet.
  

No comments:

Post a Comment