SISTEM REPRODUKSI PADA MACAN TUTUL (PANTHERA PARDUS)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Terdapat dua modus utama reproduksi hewan. Reproduksi aseksual  (bahasa Yunani, “tanpa sex”) adalah penciptaan individu baru yang semua gennya berasal dari satu induk tanpa peleburan telur dan sperma. Pada sebagian besar kasus, reproduksi aseksual secara keseluruhan mengandalkan pembelahan sel secara mitosis. Reproduksi seksual adalah penciptaan keturunan melalui peleburan gamet haploid untuk membentuk zigot (telur yang dibuahi), yang diploid. Gamet dibentuk melalui meiosis gamet betina, ovarium ( telur yang belum dibauhi ), umunya adalah sel yang relatif lebih besar dan tidak motil. Gamet jantan, spermatozoon, umumnya adalah sel yang kecil namun motil. Reproduksi seksual meningkatkan keragaman genetik diantara keturunan dengan cara membangkitkan kombinasi untuk gen yang diwarskan dari dua induk. Dengan menurunkan warisan yang mempunyai fenotipe beraneka ragam, reproduksi seksual dapat meningkatkan keberhasilan reproduksi induk ketika patogen atau faktor lingkungan lain berubah relatif cepat [1].
Penulis akan memperdalam reproduksi seksual dan akan ditekan pada seksual pada hewan mamalia dan dalam objek yang penulis teliti adalah pada macan tutul Panthera pardus penulis akan meneliti siklus macan tersebut dalam sekala 1 tahun berapa kali musim kawin, berapa lama proses reproduksi.
Atas dasar kasus inilah, penulis tertarik untuk membuat makalah yang judul Sistem Reproduksi Pada Macan Tutul (Panthera pardus)”.

1.2  Rumusan Masalah
Penulis merumuskan permasalahan ini sebagai berikut:
  1. Berapa lama siklus kawin pada macan tutul terjadi?
  2. Berapa lama macan tutul betina hamil?
  3.  Bagaimana reproduksi pada macan tutul?
1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Untuk mengetahui berapa lama siklus kawin pada macan tutul terjadi.
  2. Untuk mengetahui berapa lama macan tutul betina hamil
  3. Untuk mengetahui bagaimana reproduksi pada macan tutul.

1.4  Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1        Manfaat Teoritis
  1. Menambah wawasan dan pengetahuan pemakalah mengenai masalah yang dijadikan makalah.
  2. Sebagai latihan dan pengalaman dalam mempraktekkan teori yang diterima di bangku kuliah.
1.5   Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika laporan disusun sebagai berikut:
  1. Bagian pendahuluan laporan yang berisi tentang halaman judul, kata pengantar, dan jadwal penelitian.
  2. Bagian isi laporan terdiri atas:
BAB I     PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II    PENGERTIAN MAMALIA
BAB III  MORFOLOGI DAN ANATOMI MACAN TUTUL
BAB IV  REPRODUKSI PADA MACAN TUTUL
BAB V    PENUTUP berisi simpulan dan saran.




[1] Campbell. Biologi jilid III. Erlangga : Jakarta. 2004. hal. 151
BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Hewan dan Reproduksi
B.     Tipe-Tipe Reproduksi Pada Hewan
C.     Organ-Organ Reproduksi
D.     Reproduksi Pada Mamalia
E.     Reproduksi Pada Macan
Pada sebagian besar spesies mamalia, organ reproduksi eksternal adalah skortumdan penis. Organ reproduksi internal terdiri dari atas gonad yang menghasilkan gamet (sel-sel sperma) dan hormon, kelenjar aksesoris yang engsekresikan produk yang esensial bagi pergerakan sperma, dan sekumpulan duktus yang membawa sperma dan sekresi glandular.
Gonad jantan terdiri atas banyak saluran yang melilit-lilit yang dikelilingi oleh bebrapa lapis jaringan ikat. Saluran tersebut adalah tuula seminiferus, tempat sperma terbentuk. Sel-sel leyding yang tersebar diantera tubula seminiferus menghasilkan testosteron dan androgen lain, yang merupakan hormon seks jantan.
Produksi sperma yang normal tidak dapat terjadi pada suhu tubuh sebagian besar mamalia dipertahankan beberapa di rongga abdomen, tempatnya di dalam skortum, yang merupakan pelipatan dinding tubuh. Suhu dalam skortum adalah sekitar 2°C di bawah suhu rongga abdomen, testis berkembang jauh di dalam abdomendan turun ke dalam skortum persisi sebelum keahiran.
Kelenjar prostat adalah kelenjan pensekresi semen terbesar. Kelenjar ini mengsekresikan produk secara langsing ke dalam uretra memlalui bebrapa saluran kecil. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat dan sedikit asam.  
Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah prostat. Sebelum ejakulasi kelenjar tersebut mensekresikan mukus bening yang menetralkan setiap urine asam yang masih tersisa dalam uretra. Cairan bulbouretralis juga membawa sebagian sperma yang di bebaskan sebelum ejakulasi.





Pada jantan hormon kelamin utama adalah androgen, yang paling penting diantaranya adalahtestosteron. Androgen, hormon steroid yang sebagian besar dihasilkan oleh sel-selleydig testes, secara langsung bertanggung jawab atas karakteristik seks primer dan sekunder jenis kelamin jantan. Karakteristik seks primer adalah tanda-tanda yang berkaitan dengan sistem reproduksi perkembangan vas deferens dan duktus-duktus lain, perkembangan struktur reproduksi eksternal dan produksi sperma. Karakteristik seks sekunder adalah ciri yang tidak langsung berkaitan dengan sistem reproduksi, yang meliputi perubahan suara menjadi berat, persebaran rambut di muka dan di pubis, dan pertumbuhan otot (androgen merangsang sintesis protein). Androgen juga menjadi penentu kuat pada prilaku mamalia dan vertebrata lain. Selain prilaku seksual spesifik dan dorongan seksual, androgen meningkatkan agresivitas secara umum dan juga bertanggung jawab aungan macan. Hormon dari pituitari anterior dan hipotalamus mengontrol sekresi androgen maupun produksi spera oleh testes
Pada betina, pola sekresi hormon dan berbagai peristiwa reproduksi yang diatur oleh hormon terjadi secara bersiklus, sangat berbeda dengan pola jantan. Sementara jantan memproduksi sperma secara kontinu, betina hanya membebaskan hanya satu atau beberapa telur setiap satu siklus. Pengontrolan siklus betina sangat kompleks.

·         Macan Tutul Jantan
Macan tutul Amur jantan memiliki berat sekitar 32 hingga 48 kg. Macan tutul jantan  siap untuk kawin ketika mereka sekitar 5 tahun
·         Macan Tutul Betina
Betina lebih kecil dari jantan, sekitar 25 hingga 43 kg. Para betina pertama melahirkan pada usia 3 hingga 4 tahun. Macan tutul betina mengalami polyestrus, yaitu mengalami beberapa kali birahi dalam satu tahun (Laveiren 1983 dalam Gunawan 1988).


·         Musim Kawin
Harimau memiliki kemampuan untuk kawin setiap saat sepanjang tahun. Namun, tampaknya ada periode puncak yang membentang dari bulan November hingga April. Betina akan melalui periode di mana dia menerima selama beberapa minggu , Hal ini biasanya 3 sampai 9 minggu. Betina akan mengeluarkan bau yang kuat, dan dia akan menandai sekitar kisaran wilayahnya dengan aroma itu. Ini akan menarik laki-laki dan membiarkan mereka tahu dia siap kawin . Ketika laki-laki tidak menemukan seorang wanita, mereka akan menghabiskan waktu dengan berbagai ritual kawin. Mereka akan melingkari satu sama lain dan mereka akan membuat suara vokal untuk menemukan satu sama lain.
·         Perkawinan
Tiger Life CycleSelama proses pacaran Anda mungkin mendengar macan membuat berbagai lolongan dan bergerak bersama antara macan jantan dan macan betina . Pejantan biasanya yang memulai pertama, yang mendekati betiana, dan betina sangat mungkin untuk merespon. Ketika pejantan dan betina saling bertemu lalu macan betina dan pejantan twersebut mendengkur, dan  bergesekan satu sama lain. Ketika pejantan dan betina telah melakukan  pembuahan merek akan berpisah selama masa inkubasi dan sesudahnya.
·         Lamanya Mengandung
Masa bunting macan tutul jawa kurang lebih 110 hari (Laveiren 1983 dalam Gunawan 1988). betina yang sedang hamil akan mencari gua, celah diantara batu, semak belukar, serta rongga pohon sebagai tempat untuk melahirkan dan merawat anaknya.

·         Jumlah Anak
Anak macan lahir dalam kawanan sekitar 1 sampai 4 ekor, dengan rata-rata kawanan lebih dari 2, anak macan biasanya mempunyai berat sekitar 2,2 pound ketika mereka lahir, Sebagai hewan yang tidak hidup berkelompok, populasi macan tutul dalam satu habitatnya terbilang sangat lambat. Bahkan kematian anak macan tutul termasuk tinggi jika dibanding kucing besar lainnya. Biasanya betina memiliki satu sampai dua anak yang tinggal bersama induknya sampai macan muda berumur sekitar satu setengah hingga dua tahun.
·         Masa Menyusui
Tiger ReproductionAnak macan tutul akan membuka matanya dalam waktu 10 hari setelah dilahirkan dan Anak macan tutul akan tetap bersama induknya hingga berumur 18-24 bulan sebelum menjadi sepenuhnya independen. Macan Tutul betina cenderung untuk memelihara anaknya, Macan Tutul jantan juga ikut membantu pasangannya pada masa berkembangbiak salah satunya adalah dengan membawakan hasil buruan induk jantan untuk makanan anak dan induk betina.




No comments:

Post a Comment