RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sistem pertahanan tubuh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan                                    : SMA
Mata Pelajaran                              : Biologi
Kelas / Semester                            : X/ 2
Topik                                             : Sistem pertahanan tubuh
Alokasi Waktu                              : 1 X 30 menit                    
1.    Kompetensi Inti
KI 1                        : Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya.
KI 2                        : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3            : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4            : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
2. Kompetensi Dasar
3.14     Mendeskripsikan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit
4.18     Mempresentasikan hasil diskusi tentang suatu kasus yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh (immunisasi, alergi, peradangan, dan kambuh dari penyakit) berdasarkan mekanisme  kekebalan tubuh pada manusia.
3. Indikator Pembelajaran
a.       Menjelaskan penyakit yang disebabkan oleh Sistem Imun
b.      Menjelaskan penyebab penyakit yang berkaitan dengan Sistem Imun
c.       Menjelaskan cara mencegah penyakit yang berkaitan dengan Sistem Imun
4. Tujuan Pembelajaran
a.         Peserta didik mampu menjelaskan berbagai penyakit yang disebabkan oleh Sistem Imun melalui diskusi dengan tepat.
b.        Peserta didik mampu menjelaskan penyebab penyakit yang berkaitan dengan Sistem Imun melalui diskusi dengan baik.
c.         Peserta didik mampu  menjelaskan cara mencegah penyakit yang berkaitan dengan Sistem Imun melalui diskusi dengan baik.
5. Materi Pembelajaran
Materi pokok : Sistem Kekebalan tubuh

Sistem pertahanan tubuh adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
Fungsi sistem pertahanan tubuh :
1.                  Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh.
2.                  Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
3.                  Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Sasaran utama: bakteri patogen & virus
Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)
Respons Imun
Tahap:
1.             Deteksi & mengenali benda asing.
2.             Komunikasi dgn sel lain untuk berespons.
3.             Rekruitmen bantuan & koordinasi respons.
4.             Destruksi atau supresi penginvasi

beberapa Penyakit akibat gangguan sistem kekebalan tubuh

Immune Deficiency Conditions:  adalah kelompok besar penyakit sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari berbagai macam penyakit yang menekan sistem kekebalan tubuh. Seringkali, penyebab Immune Deficiency Conditions didasari oleh penyakit kronis. Gejala-gejala dari Immune Deficiency Conditions adalah sama dengan penyakit apa yang mendasarinya.
SCID: SCID adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang diturunkan. Penyebab SCID adalah serangkaian kelainan genetik, terutama dari kromosom X. Beberapa jenis infeksi yang berulang umum terjadi pada orang yang menderita SCID. Selain itu, penderita juga rentan terhadap meningitis, pneumonia, campak, cacar air, candida oral, cold sores, kelainan darah, dll. Penyakit sistem kekebalan tubuh SCID pada anak-anak akan mulai terlihat dalam 3 bulan pertama kelahiran.
AIDS: HIV / AIDS adalah masalah kegagalan sistem kekebalan tubuh yang serius, yang merupakan penyebab terbanyak kematian di seluruh dunia. AIDS akan terjadi pada tahap akhir dari perkembangan HIV, dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh gagal total – dan setelah itu kesehatan penderita akan memburuk perlahan-lahan. AIDS dianggap sebagai penyakit menular seksual yang paling mengancam jiwa, yang dapat ditularkan melalui kontak fisik(seksual), transfusi darah, berbagi jarum suntik, dan sejenisnya. Kemungkinan bertahan hidup pada pasien AIDS bisa ditingkatkan, setelah didiagnosis dan menjalani perawatan. Penyakit Sistem kekebalan tubuh AIDS akan membuat penderita rentan pilek dan flu, dan yang serius seperti pneumonia dan kanker.
Alergi: Alergi bisa didefinisikan sebagai respon sistem kekebalan yang berlebih terhadap zat yang umumnya tidak berbahaya. Ada banyak alergen,  seperti serbuk sari, spora jamur, getah karet, dan makanan tertentu seperti kacang atau obat-obatan seperti penisilin. Dalam banyak kasus, ada lebih dari satu alergen yang merangsang reaksi alergi. Sementara itu gejala alergi sering merupakan masalah ringan, dan bantuan medis sangat disarankan untuk mendiagnosis dasar penyebabnya.
Anafilaksis: Anafilaksis adalah bentuk alergi yang serius dan ekstrim. Dalam kondisi ini, alergen seperti makanan, obat-obatan, atau gigitan serangga, bertindak bisa memicu dan menyebabkan serangkaian gejala fisik yang tidak menyenangkan seseorang. Ruam gatal, tenggorokan bengkak, dan penurunan tekanan darah, adalah beberapa gejala umum anafilaksis. Anafilaksis dapat menyebabkan situasi darurat, jika tidak didiagnosis dan diobati pada waktunya.
Asma: Asma adalah gangguan paru-paru kronis, yang disebabkan karena peradangan pada saluran udara. Alergen, iritasi atau bahkan stimulan seperti aktivitas fisik dapat memicu peradangan dan menyebabkan berbagai ketidaknyamanan dalam diri seseorang. Gejala-gejala asma meliputi mengi, batuk, sesak napas, sesak dada, dll
Penyakit autoimun: Penyakit autoimun adalah kelompok gangguan sistem kekebalan tubuh, dimana sel-sel sistem kekebalan tubuh salah menafsirkan sinyal, dan mulai menyerang sel-sel tubuh itu sendiri. Penyakit autoimun menyebabkan bahaya bagi kesehatan yang serius. Penyakit autoimun bisa dianggap sebagai kategori yang sama sekali berbeda dengan gangguan kekebalan tubuh.

6. Metode Pembelajaran
a.    Pendekatan pembelajaran             : Saintifik
b.    Metode  pembelajaran                  : Diskusi, kerja kelompok, tanya jawab

7. Sumber/ Bahan / Alat
*   Sumber   :
Buku paket biologi kelas XI, karangan Istamar Syamsuri, DKK. Erlangga
*   Bahan   :
1.    Buku kerja peserta didik
2.    PPT( Power point).
*   Alat       :
1.      LCD
2.      Laptop
3.      Papan tulis
4.      Spidol
7. Langkah-langkah pembelajaran            
A. Kegiatan Awal (3 menit)
ü Salam ,Doa , Sebagai implementasi nilai religius
ü Pengkondisian kelas , sebagai implementasi nilai disiplin
ü Apersepsi
-          Guru Menampilkan gambar yang berkaitan dengan sistem imun
-          Peserta didik mengungkapkan pernyataan tentang gambar yang di lihat.
B. Kegiatan Inti
No
Pendekatan saintifik
Kegiatan Guru
Kegiatan Peserta didik
Alokasi waktu
1
Mengamati
*  Guru menampilkan berbagai macam gambar yang berkaitan dengan penyakit yang disebabkan oleh sistem imun.
*    peserta didik dalam kelompoknya mengamati berbagai macam gambar, yang berkaitan dengan macam-macam penyakit yang di sebabkan oleh sistem imun yang ditampilkan guru melalui proyektor
2 Menit
2
Menanya
*   Menanya
Peserta didik dimotivasi untuk menanyakan tentang hal yang berkaitan dengan penyakit yang di sebabkan oleh sistem imun.
*    Peserta didik menanyakan hal yang berkaitan dengan penyakit yang di sebabkan oleh sistem imun.
Seperti “Apa penyebab terjadinya penyakit HIV AIDS?”
3 Menit
3
Mencoba
*    Guru menyiapkan lembar kerja yang barisi tentang beberapa penyakit yang disebabkan oleh  sistem imun.
*   Peserta didik mwngamati lembar kerja dan menjawab pertanyaan yang ada pada lembar kerja
3 Menit
4
Menalar
*   Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk melakukan diskusi kelompok untuk mendiskusikan  pertanyaan yang terdapat pada lembar kerja.
*   Mendiskusikan berbagai penyakit yang disebabkan oleh sistem imun yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa.
*    
8 Menit
5
Mengkomunikasikan
*   Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing
v  Perwakilan tiap kelompok secara bergantian mempresentasikan tentang hasil diskusi kelompok yang berkaitan dengan penyakit yang di sebabkan oleh siste imun
8 Menit

C. Kegiatan Penutup (3 menit)
1.      Guru memberikan kesimpulan secara lisan terkait tentang penyakit yang disebabkan oleh sistem imun.
2.      Guru memberikan pertanyaan : penyakit apa saja yang disebabkan oleh sistem imun?, apa penyebab terjadinya penyakit tersebut
3.      Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca do’a.
8. Penilaian hasil belajar
a.         Teknik penilaian
*        Sikap                    : lembar Observasi
*        Pengetahuan         : Tes tertulis (essai)
b.        Instrumen penilaian
*        Instrumen penilaian sikap
*        Instrumen tes uraian (essai)



















LEMBAR KERJA SISWA
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
 


       I.            Kompetensi Dasar
4.18 Mempresentasikan hasil diskusi tentang suatu kasus yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh (immunisasi, alergi, peradangan, dan kambuh dari penyakit) berdasarkan mekanisme  kekebalan tubuh pada manusia
    II.            Tujuan
1.              Peserta didik dapat menjelaskan mekanisme kekebalan tubuh pada  suatu kasus yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.
      III.                        Dasar Teori
Sistem pertahanan tubuh adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
Fungsi sistem pertahanan tubuh :
4.                  Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh.
5.                  Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
6.                  Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Sasaran utama: bakteri patogen & virus
Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)

Respons Imun
Tahap:
5.             Deteksi & mengenali benda asing.
6.             Komunikasi dgn sel lain untuk berespons.
7.             Rekruitmen bantuan & koordinasi respons.
8.             Destruksi atau supresi penginvasi

beberapa Penyakit akibat gangguan sistem kekebalan tubuh

Immune Deficiency Conditions:  adalah kelompok besar penyakit sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari berbagai macam penyakit yang menekan sistem kekebalan tubuh. Seringkali, penyebab Immune Deficiency Conditions didasari oleh penyakit kronis. Gejala-gejala dari Immune Deficiency Conditions adalah sama dengan penyakit apa yang mendasarinya.
SCID: SCID adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang diturunkan. Penyebab SCID adalah serangkaian kelainan genetik, terutama dari kromosom X. Beberapa jenis infeksi yang berulang umum terjadi pada orang yang menderita SCID. Selain itu, penderita juga rentan terhadap meningitis, pneumonia, campak, cacar air, candida oral, cold sores, kelainan darah, dll. Penyakit sistem kekebalan tubuh SCID pada anak-anak akan mulai terlihat dalam 3 bulan pertama kelahiran.
AIDS: HIV / AIDS adalah masalah kegagalan sistem kekebalan tubuh yang serius, yang merupakan penyebab terbanyak kematian di seluruh dunia. AIDS akan terjadi pada tahap akhir dari perkembangan HIV, dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh gagal total – dan setelah itu kesehatan penderita akan memburuk perlahan-lahan. AIDS dianggap sebagai penyakit menular seksual yang paling mengancam jiwa, yang dapat ditularkan melalui kontak fisik(seksual), transfusi darah, berbagi jarum suntik, dan sejenisnya. Kemungkinan bertahan hidup pada pasien AIDS bisa ditingkatkan, setelah didiagnosis dan menjalani perawatan. Penyakit Sistem kekebalan tubuh AIDS akan membuat penderita rentan pilek dan flu, dan yang serius seperti pneumonia dan kanker.
Alergi: Alergi bisa didefinisikan sebagai respon sistem kekebalan yang berlebih terhadap zat yang umumnya tidak berbahaya. Ada banyak alergen,  seperti serbuk sari, spora jamur, getah karet, dan makanan tertentu seperti kacang atau obat-obatan seperti penisilin. Dalam banyak kasus, ada lebih dari satu alergen yang merangsang reaksi alergi. Sementara itu gejala alergi sering merupakan masalah ringan, dan bantuan medis sangat disarankan untuk mendiagnosis dasar penyebabnya.
Anafilaksis: Anafilaksis adalah bentuk alergi yang serius dan ekstrim. Dalam kondisi ini, alergen seperti makanan, obat-obatan, atau gigitan serangga, bertindak bisa memicu dan menyebabkan serangkaian gejala fisik yang tidak menyenangkan seseorang. Ruam gatal, tenggorokan bengkak, dan penurunan tekanan darah, adalah beberapa gejala umum anafilaksis. Anafilaksis dapat menyebabkan situasi darurat, jika tidak didiagnosis dan diobati pada waktunya.
Asma: Asma adalah gangguan paru-paru kronis, yang disebabkan karena peradangan pada saluran udara. Alergen, iritasi atau bahkan stimulan seperti aktivitas fisik dapat memicu peradangan dan menyebabkan berbagai ketidaknyamanan dalam diri seseorang. Gejala-gejala asma meliputi mengi, batuk, sesak napas, sesak dada, dll
Penyakit autoimun: Penyakit autoimun adalah kelompok gangguan sistem kekebalan tubuh, dimana sel-sel sistem kekebalan tubuh salah menafsirkan sinyal, dan mulai menyerang sel-sel tubuh itu sendiri. Penyakit autoimun menyebabkan bahaya bagi kesehatan yang serius. Penyakit autoimun bisa dianggap sebagai kategori yang sama sekali berbeda dengan gangguan kekebalan tubuh.
 IV.            Petunjuk Pengerjaan: 
a.       Bentuklah  3 kelompok dalam satu kelas
b.       Diskusikanlah kasus dibawah ini dan gunakan study literatur tentang penyakit yang terjadi sistem kekebalan tubuh untuk memperkuat  pemahaman anda.
c.       Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.




PENYAKIT I
1.             LUPUS (Systemic Lupus Erythematosus (SLE))
Penyakit ini dalam ilmu kedokteran disebut Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu ketika penyakit ini sudah menyerang seluruh tubuh atau sistem internal manusia. Dalam ilmu imunologi atau kekebalan tubuh, penyakit ini adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS. Pada Lupus, tubuh menjadi overacting terhadap rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat terlalu banyak antibodi atau semacam protein yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri. Dengan demikian, Lupus disebut sebagai autoimmune disease (penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan).
Jenis penyakit Lupus ini memiliki tiga macam bentuk, yang pertama yaitu Cutaneus Lupus, seringkali disebut discoid yang memengaruhi kulit. Kedua, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) yang menyerang organ tubuh seperti kulit, persendian, paru-paru, darah, pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak, dan syaraf. Ketiga, Drug Induced Lupus(DIL), timbul karena menggunakan obat-obatan tertentu. Setelah pemakaian dihentikan, umumnya gejala akan hilang.
Hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit kambuh :
– Menghindari stress
– Menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari
– mengurangi beban kerja yang berlebihan
– menghindari pemakaian obat tertentu

Ciri ciri penyakit lupus ini adalah penyakit lupus akan menyerang sistem kekebalan tubuh secara berlebihan, sehingga mengganggu kesehatan tubuh. Lupus juga dikenal sebagai “Si Peniru Ulung” karena sering menyerupai penyakit lain dan gejala penyakit lupus terkadang sulit dibedakan dengan penyakit kulit lainnya. Penyakit lupus atau dalam dunia kedokteran disebut sistemik lupus eritematosus.
Pencegahan Penyakit Lupus
Penyakit lupus adalah penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah.
“Penyakit ini dapat mengenai semua lapisan masyarakat, 1-5 orang di antara 100.000 penduduk, bersifat genetik, dapat diturunkan. Wanita lebih sering 6-10 kali daripada pria, terutama pada usia 15-40 tahun. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan dibandingkan kulit putih. Dan tentu saja, keluarga Odapus. Timbulnya penyakit ini karena adanya faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi, pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan stres,” ujarnya. Penyakit ini justru kebanyakaan diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu dianggap diduga penyakit ini berhubungan dengan hormon estrogen.
Pada kehamilan dari perempuan yang menderita lupus, sering diduga berkaitan dengan kehamilan yang menyebabkan abortus, gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir. Tetapi hal yang berkebalikan juga mungkin atau bahkan memperburuk geja LUPUS. Sering dijumpai gejala Lupus muncul sewaktu hamil atau setelah melahirkan.
Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga tetap sehat. Namun, dalam penyakit ini kekebalan tubuh justru menyerang organ tubuh yang sehat. Penyakit Lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi yang berlebih. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, penyakit Lupus ini antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut autoimunitas . Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :
Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.
Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun.Gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang (fagosit) Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks. Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang fungsi organ tubuh akan terganggu.
Kesembuhan total dari penyakit ini, tampaknya sulit. Dokter lebih berfokus pada pengobatan yang sifatnya sementara.Lebih difokuskan untuk mencegah meluasnya penyakit dan tidak menyerang organ vital tubuh.





PENYAKIT II
2.             AIDS

Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat infeksi oleh bakteri, virus, fungi dan parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV. Infeksi oportunistik umum didapati pada penderita AIDS.  HIV memengaruhi hampir semua organ tubuh. Penderita AIDS juga berisiko lebih besar menderita kanker seperti sarkoma Kaposi, kanker leher rahim, dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.
Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik; seperti demam, berkeringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa lemah, serta penurunan berat badan.  Infeksi oportunistik tertentu yang diderita pasien AIDS, juga tergantung pada tingkat kekerapan terjadinya infeksi tersebut di wilayah geografis tempat hidup pasien.
AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter (µL) darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.
Tanpa terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan. Namun, laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang memengaruhinya, di antaranya ialah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV (seperti fungsi kekebalan tubuh) dari orang yang terinfeksi. Orang tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang lebih muda, sehingga lebih berisiko mengalami perkembangan penyakit yang pesat. Akses yang kurang terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti tuberkulosis, juga dapat mempercepat perkembangan penyakit ini. Warisan genetik orang yang terinfeksi juga memainkan peran penting. Sejumlah orang kebal secara alami terhadap beberapa varian HIV.  HIV memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk yang berbeda, yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda pula. Terapi antiretrovirus yang sangat aktif akan dapat memperpanjang rata-rata waktu berkembangannya AIDS, serta rata-rata waktu kemampuan penderita bertahan hidup.
PENYAKIT III
3.             INFLUENZA

Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum.
Walaupun sering tertukar dengan penyakit mirip influenza lainnya, terutama selesma, influenza merupakan penyakit yang lebih berat dibandingkan dengan selesma dan disebabkan oleh jenis virus yang berbeda. Influenza dapat menimbulkan mual, dan muntah, terutama pada anak-anak, namun gejala tersebut lebih sering terdapat pada penyakit gastroenteritis, yang sama sekali tidak berhubungan, yang juga kadangkala secara tidak tepat disebut sebagai "flu perut." Flu kadangkala dapat menimbulkan pneumonia viral secara langsung maupun menimbulkan pneumonia bakterial sekunder.
Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi. Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols) diduga menimbulkan sebagian besar infeksi, walaupun jalur penularan mana yang paling berperan dalam penyakin ini belum jelas betul. Virus influenza dapat diinaktivasi oleh sinar matahari, disinfektan, dan deterjen. Sering mencuci tangan akan mengurangi risiko infeksi karena virus dapat diinaktivasi dengan sabun.
Influenza menyebar ke seluruh dunia dalam epidemi musiman, yang menimbulkan kematian 250.000 dan 500.000 orang setiap tahunnya, bahkan sampai jutaan orang pada beberapa tahun pandemik. Rata-rata 41.400 orang meninggal tiap tahunnya di Amerika Serikat dalam kurun waktu antara tahun 1979 sampai 2001 karena influenza. Pada tahun 2010 Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat mengubah cara mereka melaporkan perkiraan kematian karena influenza dalam 30 tahun. Saat ini mereka melaporkan bahwa terdapat kisaran angka kematian mulai dari 3.300 sampai 49.000 kematian per tahunnya.
Vaksinasi terhadap influenza biasanya tersedia bagi orang-orang di negara berkembang. Ternak unggas sering divaksinasi untuk mencegah musnahnya seluruh ternak.  Vaksin pada manusia yang paling sering digunakan adalah vaksin influenza trivalen (trivalent influenza vaccine [TIV]) yang mengandung antigen yang telah dimurnikan dan diinaktivasi terhadap tiga galur virus. Biasanya, vaksin jenis ini mengandung material dari dua galur virus influenza subtipe A dan satu galur influenza subtipe B. TIV tidak memiliki risiko menularkan penyakit, dan memiliki reaktivitas yang sangat rendah. Vaksin yang diformulasikan untuk satu tahun mungkin menjadi tidak efektif untuk tahun berikutnya, karena virus influenza berevolusi dengan cepat, dan galur baru akan segera benggantikan galur yang lama. Obat-obatan antivirus dapat dipergunakan untuk mengobati influenza, neuraminidase inhibitor (seperti Tamiflu atau Relenza).  yang terutama efektif.
bacalah penyakit-penyakit di atas, lalu diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut :
1.        Apa saja yang menyebabkan penyakit tersebut diatas ?
Jawab :
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2.        Sebutkan gejala yang timbul dari penyakit diatas?
Jawab :
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3.        Bagaimanakah cara mengatasi penyakit diatas?
Jawab :
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

































INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
No
Nama Peserta Didik
Hasil Penilaian Sikap
Jujur
Bertanggung
Jawab
Santun
Kerja sama
Responsif
Profil Sikap
Secara Umum
1.







2.







3.







4.







5.








RUBRIK PENILAIAN SIKAP
NO
IPK/
ASPEK YANG DINILAI
KRITERIA
INDIKATOR
NILAI
1
Jujur
Tidak menyontek pekerjaan teman
SB = 4 Kriteria
4
Mengerjakan tugas sendiri
B = 3 Kriteria
3
Tidak menipu
C =  2 Kriteria
2
Bekerja apa adanya
K = 1 Kriteria
1
2
Bertanggung jawab
Mengumpulkan tugas tepat waktu
SB = 4 Kriteria
4
Mengumpulkan tugas sesuai ketentuan
B = 3 Kriteria
3
Menerima tugas dengan baik
C =  2 Kriteria
2
Berani menerima hasil pekerjaan diri
K = 1 Kriteria
1
3
Santun
Berbicara sopan
SB = 4 Kriteria
4
Bertingkah laku tertib
B = 3 Kriteria
3
Jika keluar kelas meminta ijin
C =  2 Kriteria
2
Menghormati guru
K = 1 Kriteria
1
4
Kerjasama
Menghargai  pendapat teman
SB = 4 Kriteria
4
Mampu bersosialisasi dengan teman
B = 3 Kriteria
3
Mampu berdiskusi dengan baik
C =  2 Kriteria
2
Menerima pendapat teman
K = 1 Kriteria
1
5
Responsif
Menjawab pertanyaan
SB = 4 Kriteria
4
Menanggapi jawaban
B = 3 Kriteria
3
Mampu menyelesaikan permasalahan
C =  2 Kriteria
2
Tidak diam terhadap permasalahan
K = 1 Kriteria
1





INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Indikator
Soal
Kunci Jawaban
Skor
Menjelaskan penyakit yang disebabkan oleh Sistem Imun

1.  Jelaskan contoh penyakit akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh!
Alergi bisa didefinisikan sebagai respon sistem kekebalan yang berlebih terhadap zat yang umumnya tidak berbahaya. Ada banyak alergen,  seperti serbuk sari, spora jamur, getah karet, dan makanan tertentu seperti kacang atau obat-obatan seperti penisilin. Dalam banyak kasus, ada lebih dari satu alergen yang merangsang reaksi alergi.
20
Menjelaskan penyakit yang disebabkan oleh Sistem Imun

2.  Apa itu autoimun?
Penyakit  autoimun merupakan penyakit sistem imun, baik secara humoral (antibodi) maupun imutas sel perantara, yang menghasilkan kerusakan jaringan oleh reaksi terhadap antigen sendiri. perbedaan pengenalan antigen dalam sistem sangat besar sehingga mempu mengenali antigen sendiri dan menggadakan reaksi melawan antigen tersebut. pada individu normal, walaupun pengenalan antigen sendiri oleh klon limfosit tidak terjadi, suatu respon autoimun yang merugikan tetap diawasi oleh mekanisme kontrol yang aktif dalam sistem imun. penyakit autoimun terjadi ketika mekanisme kontrol ini mengalami kerusakan.
20
Menjelaskan penyebab penyakit yang berkaitan dengan Sistem Imun

3.     Apa faktor-faktor yang berperan dalam penyakit AIDS?
Faktor-faktor yang berperan dalam penyakit AIDS
·      Penggunaan alkohol dan obat bius
·      Kekurangan gizi
·      Tingkat stres yang tinggi
·      Adanya penyakit lain terutama penyakit yang ditularkan alat kelamin
20
Menjelaskan penyebab penyakit yang berkaitan dengan Sistem Imun

4.     Bagaimana penularan  Influenza terjadi?
Influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi.
20
Menjelaskan cara mencegah penyakit yang berkaitan dengan Sistem Imun

5.     Jelaskan mekanisme pembentukan sistem kekebalan dalam imunisasi!
·           Imunisasi adalah kekebalan tubuh yang diperoleh setelah melakukan vaksinasi.
·           Vaksinasi adalah tindakan memasukan vaksin ke dalam tubuh organisme yang sehat agar tubuhmenjadi kebal terhadap penyakit tertentu karena membentuk antibody.
·           Vaksin adalah bibit penyakit(bakteri atau virus) yang telah dilemahkan atau telah mati dandilarutkan.

20




No comments:

Post a Comment