RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Zat Aditif dan Zat Adiktif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah           : SMPN 199 JAKARTA
Mata Pelajaran          : IPA
Kelas/Semester          : VIII/I
Materi Pokok             : Zat Aditif dan Zat Adiktif
Alokasi Waktu           : 1 X 30 menit
A.  Kompetensi Inti
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B.  Kompetensi Dasar
3.10 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan dalam kemasan), dan zat adiktif-psikotropika serta pengaruhnya terhadap kesehatan
4.8 Menyajikan data, informasi, dan mengusulkan ide pemecahan masalah untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan zat aditif dalam makanan dan minuman serta zat adiktif-psikotropika
C.  Indikator :
3.10.1 Menyebutkan macam-macam bahan adiktif
3.10.2 Menjelaskan pengaruh penggunaan bahan adiktif bagi kesehatan
D.  TujuanPembelajaran :
1.      Agar peserta didik dapat menyebutkan macam-macam bahan adiktif dalam diskusi kelompoknya dan peserta didik menuliskannya dalam lembar kerja siswa
2.      Agar peserta didik dapat menjelaskan tentang pengaruh penggunaan bahan adiktif bagi kesehatan dalam diskusi kelompok dan menuliskan pada lembar kerja siswa
E.  Materi Pembelajaran :
Zat adiktif adalah zat yang apabila dikonsumsi dapat mengakibatkan ketagihan atau kecanduan baik fisik maupun psikologis. Zat-zat adiktif merupakan zat yang berbahaya bagi tubuh. Para pemakai zat adiktif sebenarnya tahu bahwa zat adiktif yang mereka konsumsi dapat membahayakan tubuh bahkan jiwa mereka, namun mereka tetap mengonsumsi zat tersebut. Mengapa demikian? Hal tersebut terjadi karena zat adiktif menimbulkan efek yang menenangkan. Zat adiktif ada dua golongan, yaitu zat adiktif golongan psikotropika dan zat adiktif golongan nonpsikotropika. Zat adiktif golongan psikotropika antara lain berbagai macam obat perangsang (stimulan), obat penekan susunan saraf pusat (depresan), dan obat halusinasi (halusinogen). Sedangkan zat adiktif nonpsikotropika antara lain minuman beralkohol, rokok, kafein, dan inhalan.
1.      Alkohol adalah senyawa organik turunan senyawa alkana dengan gugus OH pada atom karbon tertentu. Para ahli kimia di Eropa pada abad pertengahan kemudian menggunakan istilah tersebut untuk menyebut sebuah senyawa berbau khas yang diperoleh dari penyulingan, yaitu etanol yang mempunyai rumus kimia C2H5OH. Oleh karena itu, secara umum orang kemudian menggunakan istilah ini untuk menyebut sebuah senyawa alkohol secara spesifik (etil alkohol atau etanol). Minuman beralkohol yang paling banyak dikonsumsi adalah bir. Hampir di seluruh penjuru dunia terdapat minuman yang berkadar alkohol 3–5 % ini dengan berbagai nama, warna, dan rasa. Jenis bir yang berkadar alkohol cukup tinggi adalah sake, minuman khas Jepang. Bir jenis ini lebih pantas disebut sebagai anggur seperti wine, champagne, atau martini karena minuman ini berkadar alkohol sekitar 14–15 %. Minuman beralkohol dengan kadar tinggi di antaranya brandy dari Perancis (biasa disebut cognac) dengan kadar alkohol (40–45 %), wiski dan vodka dari USA (40–50 %), gin dari Inggris dan Amerika (40–50 %), dan rum dari Jamaika (50–70 %). Alkohol dengan presentasi yang lebih tinggi, bahkan sampai 100 % dapat dibuat melalui proses penyulingan lebih lanjut. Semua minuman bukan obat yang mengandung alkohol dikategorikan sebagai minuman keras. Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman keras dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu kelompok A dengan kadar alkohol 1–5 %, kelompok B dengan kadar alkohol 5–20 %, dan kelompok C dengan kadar alkohol 20–50 %.
Selain efek fisik dan psikis di atas, pemakaian alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, di antaranya fetal alcohol syndrome, sirosis hati, kardiomiopati, hipertensi, dan delirium tremens.
2.      Merokok adalah kegiatan mengisap dan mengembuskan asap dari rokok yang dibakar. Sejarah berkembangnya kebiasaan merokok dimulai ketika para penjelajah dari Eropa pada tahun 1500-an menemukan bahwa suku Indian mempunyai kebiasan merokok daun tembakau di dalam pipa. Mereka kemudian meniru kebiasaan orang Indian tersebut dengan menanam tembakau secara besar-besaran di daerah koloninya untuk dijadikan komoditi ekspor. Merokok kemudian menjadi kebiasaan yang tersebar luas di Eropa pada tahun 1600-an. Rokok mengandung sejumlah zat yang dapat menyebabkan ketergantungan atau ketagihan. Oleh karena itu, rokok dapat digolongkan sebagai zat adiktif. Selain menyebabkan ketagihan, zatzat dalam rokok banyak mengandung racun yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Kini orang mulai sadar bahwa rokok berbahaya bagi kesehatan. Di dalam asap rokok terkandung zat kimia lebih dari 4.000 jenis. Empat ratus macam di antaranya merupakan bahan beracun dan 43 macam yang lain dapat menyebabkan kanker (zat karsinogen). Zat kimia yang terkandung di dalam rokok tidak saja berbahaya bagi perokok (perokok aktif), tetapi juga bagi orang di sekitarnya yang tanpa sengaja ikut menghirup asap tersebut (perokok pasif). Tabel berikut ini menyajikan beberapa bahan kimia dalam rokok serta efeknya bagi kesehatan.
3.      Kafeina, atau lebih populernya kafein, ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, pada tahun 1819. Ia menciptakan istilah "kaffein" untuk merujuk pada senyawa kimia pada kopi. Kafeina juga disebut guaranina ketika ditemukan pada guarana, mateina ketika ditemukan pada mate, dan teina ketika ditemukan pada teh. Semua istilah tersebut sama-sama merujuk pada senyawa kimia yang sama.
Kafeina dijumpai secara alami pada bahan pangan seperti biji kopi, daun teh, buah kola, guarana, dan maté. Pada tumbuhan, ia berperan sebagai pestisida alami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Ia umumnya dikonsumsi oleh manusia dengan mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh.
Kafeina merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Minuman yang mengandung kafeina, seperti kopi, teh, dan minuman ringan, sangat digemari. Kafeina merupakan zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Tidak seperti zat psikoaktif lainnya, kafeina legal dan tidak diatur oleh hukum di hampir seluruh yuridiksi dunia. Di Amerika Utara, 90% orang dewasa mengonsumsi kafeina setiap hari.
Jumlah konsumsi kafein yang wajar untuk orang dewasa adalah sekitar 400 miligram untuk setiap harinya. Pada takaran tersebut, kafein sebenarnya masih aman bagi tubuh. Konsumsi kafein dengan takaran yang berlebihan akan membuat anda mengalami beberapa efek samping pada kesehatan tubuh anda. Berikut beberapa bahaya kafein bagi tubuh:
1.    Memicu Sakit Kepala. Penelitian membuktikan bahwa kafein dan sakit kepala memiliki hubungan yang sangat berkaitan. Anda mungkin pernah menemukan komposisi kafein pada obat sakit kepala. Ya, memang kafein dalam jumlah tertentu dapat membantu menghilangkan sakit kepala. Namun, harus diketahui juga bahwa kafein dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan anda mengalami sakit kepala. Jika anda adalah seorang penggemar kopi, yang merupakan salah satu bahan yang mengandung kafein, dan tiba – tiba berhenti dan tidak mengkonsumsi kopi lagi, anda pun dapat mengalami sakit kepala.
2.    Menimbulkan Perasaan Was – Was dan Cemas. Bagi beberapa orang, efek samping kafein seperti was – was atau cemas mungkin tidak dialami. Tetapi bagi beberapa orang lainnya seperti pada orang yang jarang mengkonsumsi kafein memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami efek samping semacam ini.
3.    Menyebabkan Gangguan Tidur. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kafein ini merupakan suatu zat yang dapat merangsang sistem syaraf pusat kita. Mengkonsumsi kafein dalam jumlah banyak akan membuat seseorang kesulitan untuk tidur atau biasa disebut dengan insomnia.
4.    Menyebabkan Kecanduan Kafein. Bagi mereka yang sudah sering mengkonsumsi kafein, bukan tidak mungkin mereka bisa mengalami kecanduan terhadap kafein. Kecanduan kafein bisa ditandai dengan munculnya gejala seperti pusing, mengantuk, cemas dan cepat marah. Pada beberapa orang, gejala kecanduan bisa ditandai dengan badan yang gemetar.
5.    Menyebabkan Overdosis Kafei. Berlebihan mengkonsumsi kafein bisa juga menyebabkan seseorang mengalami overdosis atau keracunan kafein. Gejala dari overdosis kafein dapat berupa halusinasi dan perasaan yang sangat bingung, mual dan muntah, diare, haus berlebihan, maupun sering buang air kecil. Jika tidak segera ditangani, overdosis kafein dapat menyebabkan kematian.
6.    Mengakibatkan Masalah Pencernaan. Kafein merupakan zat yang bisa meningkatkan asam pada lambung kita. Kondisi demikian dapat membuat kita merasa mulas atau bahkan sakit perut yang berujung pada buang air besar yang terus menerus atau diare.
7.    Menyebabkan Haus Berlebihan. Kafein merupakan salah satu zat diuretik yang membuat kita bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil. Apalagi jika anda mengkonsumsi kafein sebelum berolahraga, dikhawatirkan tubuh akan kekurangan banyak cairan tubuh dan dehidrasi.
8.    Meningkatkan Tekanan Darah. Kafein yang kita konsumsi akan langsung diserap oleh tubuh, dan dapat langsung masuk ke dalam aliran darah kita. Bahkan dalam jangka waktu kurang lebih satu jam, kafein mencapai level tertingginya di dalam aliran darah kita. Dalam jangka waktu tersebut atau bahkan lebih cepat, kafein bisa menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi. Ini lah sebab mengapa kopi adalah salah satu jenis makanan penyebab darah tinggi naik dengan cepat.
9.    Menyebabkan Osteoporosis. Benarkah kafein bisa menyebabkan tulang keropos? Dan ternyata, kafein yang dikonsumsi secara berlebihan bisa menghambat penyerapan kalsium di dalam tubuh. Kekurangan kalsium bisa mengarah pada kondisi tulang keropos atau osteoporosis.
10.     Pada Wanita Hamil, Kafein Bisa Membuat Detak Jantung Bayi Lebih Cepat. Bagi ibu–ibu yang sedang hamil, mengkonsumsi kafein mungkin harus dikurangi. Kafein yang masuk ke dalam tubuh masuk ke dalam alirah darah dan masuk ke plasenta. Dalam kondisi seperti ini artinya janin juga ikut mengkonsumsi kafein tersebut melalui plasenta. Kafein yang masuk ke dalam tubuh janin tersebut dapat mengakibatkan detak jantung janin menjadi tidak teratur dan lebih cepat ritmenya.
4.      Inhalan dikenali juga sebagai bahan hiduan atau sedutan adalah bahan mudah meruap yang dihidu atau disedut untuk menimbulkan kesan psikoaktif. Umumnya, inhalan boleh dibagi menjadi tiga kategori utama yaitu:
1.    Pelarut Mudah Meruap
Merupakan cecair yang akan meruap  pada suhu bilik. Pelarut ini didapati dalam kebanyakan produk-produk yang biasa digunakan di rumah atau untuk tujuan penggunaan perubatan dan industri. Produk-produk tersebut termasuklah cat dan penipis/pelarut cat, bahan pelindung pabrik, penanggal gris, bahan pengilat, minyak gas, minyak petrol, gam dan pelekat, cecair pemadam dan dakwat pen.
2.    Bahan gas
Merupakan bahan yang banyak digunakan dalam perubatan seperti eter, klorofom, haloten dan nitrous oksida. Produk kegunaan di rumah yang mengandung gas termasuk pemetik api yang berisikan gas butana, tong gas propana dan gas peti sejuk yaitu freon. Penyembur aerosol pula biasanya mengandung kedua bahan pelarut dan gas. Antara penyembur aerosol yang mudah didapati di rumah adalah cat penyembur, semburan pewangi, penyembur rambut dan penyembur pelindung fabrik.
3.    Bahan Nitrit
Merupakan sejenis  bahan sedutan yang sering digunakan  sebagai pemangkin seks dan mudah diperoleh di club-club malam. Antara bahan nitrit yang biasa digunakan adalah sikloheksil nitrit, amil nitrit dan butil nitrit yang terdapat dalam sebahagian jenama penyegar udara. Nama lain yang biasa dikenali oleh penagih ialah Climax, Rush, Locker Room dan Popper. Inhalan berbentuk bahan mudah meruap dan bahan gas lebih digemari oleh golongan awal remaja, walau pun terdapat juga golongan dewasa yang menggunakannya. Orang dewasa biasanya terdedah kepada bahan sedutan melalui pekerjaan mereka, manakala golongan remaja yang lebih berumur biasanya memperolehi dan terdedah kepada bahan nitrit di club-club malam.
Inhalan seringkali dipilih oleh penagih karenanya mudah didapati, harganya pun murah, serta penggunaannya mudah  disembunyikan atau dielakkan dari pengetahuan orang lain. Selain itu, bahan ini berupaya memberikan kesan-kesan yang diingini penagih seperti rasa tenteram dan selesa yang berlebih-lebihan yang dipercayai dapat mengurangkan tekanan hidup penagih, serta menimbulkan perasaan khayal yang cepat dan berulang kali. Golongan remaja yang menagih juga akan lebih mudah diterima kumpulan rekan sebaya yang terlibat dalam aktivitas yang serupa.
Dampak kesehatan dari penggunaan inhalan adalah sebagai berikut :
1.      Kematian mendadak karena menghidu, ketahanan badan berkurang, kerusakan sel darah merah.
2.      Kerusakan sum-sum tulang, ketahanan badan berkurang, risiko penyakit leukemia bertambah
3.      Mengurangi kemampuan darah untuk  membawa  oksigen, perubahan otot dan denyutan jantung.
4.      Kematian akibat kurang oksigen di otak, pingsan.
5.      Kerusakan otak (hilang kewarasan fikiran dan keseimbangan badan, hilang penglihatan dan pendengaran).
Menurut UU No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika, definisi psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah atau sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Psikoaktif artinya bekerja melalui mekanisme pengaktifan dimensi kejiwaan yang berupa perasaan, pikiran, dan perilaku. Zat psikotropika terdiri atas obat perangsang (stimulan), obat penekan susunan saraf pusat (depresan), dan obat halusinasi (halusinogen).
1.      Obat Perangsang (Stimulan)
Obat perangsang atau stimulan adalah obat-obatan yang dapat menimbulkan rangsang tertentu pada pemakainya. Obat ini bekerja dengan memberikan rangsangan terhadap otak dan saraf. Obat rangsang dapat berupa amphetamine atau turunannya. Stimulan yang sering beredar di pasaran adalah ekstasi dan shabu-shabu. Pemakaian amphetamine sebagian besar dimanfaatkan untuk menekan nafsu makan berlebih, mengobati penderita hiperaktif, dan penderita narcolepsy, yaitu serangan rasa mengantuk berat yang tiba-tiba dan tidak terkontrol. Akan tetapi, stimulan juga banyak disalahgunakan dalam bentuk konsumsi di luar batas takaran yang dianjurkan. Pada tahap awal pemakaian, akan timbul perasaan senang berlebihan, rasa percaya diri yang besar, dan semangat yang terlalu tinggi. Pada pemakaian dalam dosis berlebih akan menunjukkan gejala-gejala seperti kejang-kejang, panik, muntah-muntah, diare, bola mata membesar, halusinasi yang menakutkan, tidak dapat mengendalikan emosi, dan koma, yang jika dibiarkan dapat menyebabkan kematian.
2.      Obat Penekan Saraf Pusat (Depresan)
Obat jenis depresan adalah obat yang bereaksi memperlambat kerja sistem saraf pusat. Obat jenis ini biasanya berupa obat tidur dan obat penenang. Obat ini biasanya diminum untuk mengurangi rasa cemas atau untuk membuat pikiran menjadi lebih santai. Obat ini juga dipakai untuk mengatasi insomnia (penyakit kesulitan tidur). Contoh obat penekan saraf pusat antara lain diazepam (valium), nitrazepam (mogadon), luminal, dan pil KB. Di Indonesia para pengedar menamakan obat-obatan ini sebagai pil koplo. Penyalahgunaan obat penekan saraf dapat menimbulkan berbagai macam efek, antara lain perasaan menjadi labil, bicara tak karuan dan tidak jelas, mudah tersinggung, serta daya ingat dan koordinasi motorik terganggu sehingga jalannya menjadi limbung.
3.      Halusinogen (Obat Halusinasi)
Obat jenis halusinogen adalah obat yang jika dikonsumsi dapat menyebabkan timbulnya halusinasi. Halusinogen paling terkenal adalah lysergic acid diethylamide (LSD). Selain itu, ada juga halusinogen yang tak kalah hebatnya dalam menciptakan halusinasi bagi pemakainya, yaitu psilocybin, yang dihasilkan dari spesies jamur tertentu, dan mescaline, yang dihasilkan dari sejenis kaktus yang bernama peyote. Efek yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan obat halusinasi ini adalah sebagai berikut:
a. Keringat berlebihan, denyut jantung menjadi cepat dan tak teratur, timbul perasaan cemas.
b. Pupil mata melebar dan pandangan mata kabur.
c. Terjadi gangguan koordinasi motorik dan terjadi halusinasi.
F.   Metode Pembelajaran :
·         Ceramah
·         Diskusi
·         LKS (Lembar Kerja Siswa)
G. Media Pembelajaran :
·      Media
1.      Papan tulis
2.      Laptop
·      Alat dan Bahan
1.      Alat tulis
2.      LCD
3.      Buku pelajaran
H.  Sumber Belajar
1.    Krisno, Moch Agus.dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: PT Mentari Pustaka
I.     Langkah-langkah Pembelajaran

Tahapan
Sintaks
Kegiatan Guru
Kegiatan Peserta Didik
Alokasi Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal
Pembukaan
Memastikan kesiapan peserta didik, mengabsen dan pendahuluan dengan doa
Merespon kesiapan pada guru dan berdoa untuk mengawali pembelajaran
3 menit
Apersepsi
Guru menstimulus peserta didik untuk membangun apersepsi dengan mengajukan pertanyaan
Peserta didik menjawab pertanyaan guru


Menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini yang harus dicapai kepada peserta didik
Mendengerkan apa yang dikatakan guru dengan seksama
Pembagian kelompok
Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok besar

Kegiatan Inti
Mengamati

Guru terlebih dahulu menampilkan gambar tentang macam-macam zat adiktif dan memberikan sedikit penjelasan mengenai macam-macam zat adiktif
Peserta didik memperhatikan ppt dan penjelasan dari guru tersebut
5 menit
Menanya

Guru meminta peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang diamati dalam ppt
Peserta didik bertanya jika ada yang tidak jelas mengenai penjelasan dari guru dan ppt yang ditampilkan
Mencoba

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi mengenai macam-macam zat adiktif dan pengaruhnya terhadap kesehatan
Peserta didik mendiskusikannya dan mencari informasi dari buku paket mereka
13 menit
Menalar

Guru memantau diskusi yang dilakukan peserta didik dengan mendatangi satu persatu kelompok diskusi dan menanyakan kesulitan peserta didik
Peserta didik memahami apa yang telah mereka diskusikan dan mencatat hasil diskusiannya
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan pada perwakilan kelompok untuk mengemukakan hasil diskusinya, jika ada penjelasan dari setiap kelompok tersebut yang kurang guru akan menambahkannya
Peserta didik mengemukakan hasil diskusinya
5 menit
Penutup
Kesimpulan
Guru memberikan kesimpulan mengenai materi pada hari itu
Peserta didik mendengarkan kesimpulan yang dijelaskan oleh guru
4 menit
Evaluasi
Guru mengevaluasi peserta didik dengan memberikan beberapa soal terkait materi pada hari itu
Peserta didik menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru

Salam
Guru memberi salam kepada peserta didik
Peserta didik menjawab salam

J.    Penilaian
Tekhnik penilaian yang digunakan adalah
·         LKS (Lembar Kerja Siswa)
·         Penilaian antar peserta didik
Instrumen penilaian yang digunakan adalah
·      Uraian
·      Lembar penilaian antar peserta didik
CONTOH LEMBAR INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
No.
Indikator
Soal
Kunci Jawaban
Skor
1
Menyebutkan macam-macam bahan adiktif

Terbagi menjadi berapa golongan kah zat adiktif ? sebutkan!
2, golongan psikotropika dan golongan nonpsikotropika
20
Ekstasi dan sabu-sabu adalah zat yang termasuk kedalam golongan
psikotropika
20
Sebutkan yang termasuk kedalam golongan nonpsikotropika
Alkohol, rokok
20
2
Menjelaskan pengaruh penggunaan bahan adiktif bagi kesehatan

Efek umum yang dapat ditimbulkan dari mengonsumsi rokok adalah
Menyebabkan ketagihan, merusak jaringan otak
20
Sebutkan dampak yang terjadi jika seseorang mengonsumsi obat tidur atau obat penenang
Perasaan menjadi labil, bicara tak karuan dan tidak jelas, mudah
tersinggung, serta daya ingat dan koordinasi motorik terganggu
sehingga jalannya menjadi limbung.
20


CONTOH LEMBAR PENILAIAN ANTAR  TEMAN
NO
NAMA
ASPEK
JUMLAH SCORE
NILAI
1
2
3
4
5
6
7























Keterangan Aspek :
  1. Keaktifan
  2. Kesediaan menerima pendapat
  3. Tanggung jawab dalam tugas
  4. Inisiatif dalam mengambil keputusan
  5. Kepedulian terhadap kesulitan yang dialami sesama teman
  6. Kepedulian dalam  memberi kesempatan yang dialami sesama teman
  7. Kemampuan mendorong aktivitas kerja kelompok
*) Ketentuan:
·           1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
·           2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator,  tetapi belum konsisten
·           3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
·           4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
·           5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
Nilai  =  (Jumlah skor   x 100)/35




Lembar Kerja Siswa
(LKS)
A.    Kompetensi Dasar
3.10 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan dalam kemasan), dan zat adiktif-psikotropika serta pengaruhnya terhadap kesehatan
4.8         Menyajikan data, informasi, dan mengusulkan ide pemecahan masalah untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan zat aditif dalam makanan dan minuman serta zat adiktif-psikotropika
B.     Indikator
3.10.1 Menyebutkan macam-macam bahan adiktif
3.10.2 Menjelaskan pengaruh penggunaan bahan adiktif bagi kesehatan
C.     Tujuan
1.      Agar peserta didik dapat menyebutkan macam-macam bahan adiktif dalam diskusi kelompoknya dan peserta didik menuliskannya dalam lembar kerja siswa
2.      Agar peserta didik dapat menjelaskan tentang pengaruh penggunaan bahan adiktif bagi kesehatan dalam diskusi kelompok dan menuliskan pada lembar kerja siswa
D.    Alat dan Bahan
·         Alat tulis
·         Buku sumber (Buku Paket)
·         Internet
·         LKS (Lembar Kerja Siswa)
E.     Langkah Kerja
·         Sebelum mulai mengerjakan peserta didik baca setiap perintahnya
·         Amati setiap gambar yang ada didalam tabel pengamatan
·         Golongkan gambar-gambar tersebut berdasarkan sifat zat adiktifnya
·         Serta menyebutkan nama zat adiktif berdasarkan gambar
·         Jelaskan pengaruh-pengaruh gambar tersebut terhadap kesehatan
F.      Landasan Teori
Zat adiktif adalah zat yang apabila dikonsumsi dapat mengakibatkan ketagihan atau kecanduan baik fisik maupun psikologis. Zat-zat adiktif merupakan zat yang berbahaya bagi tubuh. Para pemakai zat adiktif sebenarnya tahu bahwa zat adiktif yang mereka konsumsi dapat membahayakan tubuh bahkan jiwa mereka, namun mereka tetap mengonsumsi zat tersebut. Mengapa demikian? Hal tersebut terjadi karena zat adiktif menimbulkan efek yang menenangkan. Zat adiktif ada dua golongan, yaitu zat adiktif golongan psikotropika dan zat adiktif golongan nonpsikotropika. Zat adiktif golongan psikotropika antara lain berbagai macam obat perangsang (stimulan), obat penekan susunan saraf pusat (depresan), dan obat halusinasi (halusinogen). Sedangkan zat adiktif nonpsikotropika antara lain minuman beralkohol, rokok, kafein, dan inhalan.
G.    Tabel Pengamatan
Golongkan gambar dibawah ini berdasarkan sifat zat adiktifnya!
                

Gambar 1                                                             Gambar 2

                          

Gambar 3                                                                Gambar 4
     
Gambar 5                                                         Gambar 6
Gambar 7
      

Golongkan gambar diatas kedalam tabel dibawah ini berdasarkan sifat zat adiktifnya!
Tabel Macam Zat Adiktif
No.
Zat Adiktif Golongan
Psikotropika
Nonpsikotropika

Gambar :
Nama :
Pengaruh :




Gambar :
Nama :
Pengaruh :


Gambar :
Nama :
Pengaruh :




Gambar :
Nama :
Pengaruh :


Gambar :
Nama :
Pengaruh :




Gambar :
Nama :
Pengaruh :



Gambar :
Nama :
Pengaruh :




Gambar :
Nama :
Pengaruh :


H.    Kesimpulan


I.       Sumber : Buku Paket dan Internet

No comments:

Post a Comment