MODUL PRAKTIKUM VI ALLELOPATI


1.      Teori Pendudkung
Semua jenis tanaman yang hidup mempunyai kebutuhan yang hampir sama, mereka memerlukan sinar matahari, air, unsur hara untuk pertumbuhannya dan juga memerlukan ruangan sebagai tempat hidupnya. Dengan adanya kesamaan keperluan tersebut, dalam keadaan tertentu terjadi suatu persaingan untuk mendapatkan nutrisi, air, cahaya dan ruangan.
Dalam rangka persaingan hidup, kadang-kadang suatu jenis tumbuhan mengeluarkan senyawa kimia. Senyawa kimia tersebut dapat menghambat pertumbuhan jenis lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Peristiwa semacam ini disebut alelopati. Peristiwa alelopati sebenarnya merupakan tipe persaingan, dimana persaingannya dapat bersifat interspesifik maupun intraspesifik.
Pada kenyataannya peristiwa alelopati di alam sulit untuk diterangkan karena proses yang terjadi sangat kompleks. Sebagai contoh adalah Helianthus annus tanaman ini memiliki senyawa kimia berupa asam Khlorogenate dan Scopolitin yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain yang berada disekitarnya. Kemudain Wilson dan Rice (1968) mengadakan suatu penelitian untuk mengujikesuburan tanah bekas ditanami Helianthus annus tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada contoh tanah yang diambil setelah periode tanam ternyata ketersediaan fosfat, kalium, nitrat dan amonium nitrogen berkurang.   
2.      Tujuan Praktikum
Mempelajari pengaruh alelopati/jenis tumbuhan terhadap perkecambahan tanaman palawija.
3.      Alat dan Bahan
a)      Bagian akar dan daun alang-alang (Imperata cylindrica), daun gamal (Glericida manuculata), akasia (Acacia mangium) dan kirinyuh (Eupatorium odoratum)
b)      Biji kacang hijau dan jagung
c)      Cawan petri, kertas saring
d)     Corong penyaring
e)      Mangkuk penggerus
f)       Kertas merang
g)      Blender, pisau, gunting



4.      Prosedur Kerja
a)      Buatlah ekstrak daun alang-alang, daun gamal, akasia dan kirinyuh dengan cara berikut: 1) Hancurkan dan haluskan bagian tumbuhan yang dipilih tersebut dengan mangkok penggerus atau blender, 2) Buatlah ekstrak atau hasil rendaman bagian tumbuhan tersebut dengan air, dengan perbandingan bagian tumbuhan : air adalah 1 : 7, 1 : 14, dan 1 : 21 dan dibiarkan selama 24 jam. Setelah 24 jam, saringlah ekstrak yang diperoleh dengan menggunakan alat penyaring.
b)      Letakkan biji sengon, biji jagung atau biji kacang hijau pada cawan petri, sebanyak 9 petri setiap regu.
c)      Siram sebanyak 5 ml ekstrak allelopati ke dalam cawan petri yang telah berisi biji pinus, biji kacang hijau atau biji jagung.
d)     Tiap regu dapat memilih kombinasi perlakuan, biji sengon, biji kacang hijau atau biji jagung dengan perlakukan (kontrol dan perlakukan ekstrak dengan salah satu konsentrasi 1 : 7 atau 1 : 14 atau 1 : 21).
e)       Tiap regu terdapat 3 (tiga) perlakukan dengan masing-masing perlakukan 3 (tiga) ulangan.
f)        Amati perkecambahan biji-biji tersebut selama 1 minggu, tentukan persen kecambahnya dan ukur panjang kecambahnya.

g)      Dengan menggunakan rancangan percobaan acak lengkap gunakan sidik ragam untuk mengetahui pengaruh perlakukan pemberian ekstrak bahan allelopati terhadap respon pertumbuhan.

No comments:

Post a Comment