MODUL PRAKTIKUM VII DAUR KARBON


1.      Teori Pendudkung
Semua jenis tanaman yang hidup mempunyai kebutuhan yang hampir sama, mereka memerlukan sinar matahari, air, unsur hara untuk pertumbuhannya dan juga memerlukan ruangan sebagai tempat hidupnya. Dengan adanya kesamaan keperluan tersebut, dalam keadaan tertentu terjadi suatu persaingan untuk mendapatkan nutrisi, air, cahaya dan ruangan.
Dalam rangka persaingan hidup, kadang-kadang suatu jenis tumbuhan mengeluarkan senyawa kimia. Senyawa kimia tersebut dapat menghambat pertumbuhan jenis lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Peristiwa semacam ini disebut alelopati. Peristiwa alelopati sebenarnya merupakan tipe persaingan, dimana persaingannya dapat bersifat interspesifik maupun intraspesifik.
Pada kenyataannya peristiwa alelopati di alam sulit untuk diterangkan karena proses yang terjadi sangat kompleks. Sebagai contoh adalah Helianthus annus tanaman ini memiliki senyawa kimia berupa asam Khlorogenate dan Scopolitin yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain yang berada disekitarnya. Kemudain Wilson dan Rice (1968) mengadakan suatu penelitian untuk mengujikesuburan tanah bekas ditanami Helianthus annus tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada contoh tanah yang diambil setelah periode tanam ternyata ketersediaan fosfat, kalium, nitrat dan amonium nitrogen berkurang.  

2.      Tujuan Praktikum
Mempelajari hubungan antara produsen dan konsumen di dalam ekosistem.
3.      Alat dan Bahan
a)      Tabung biakkan tertutup
b)      Rak tabung reaksi
c)      Siput kecil, sebagai konsumen
d)      Hydrilla, sebagai produsen
e)       Larutan Bromtimol biru
f)         Air
g)       Sumber cahaya
h)      Kamar gelap, untuk menempatkan beberapa tabung dalam lingkungan gelap


4.      Prosedur Kerja
a)      Siapkan dua percobaan A dan B, masing-masing terdiri dari empat tabung biakkan. Tandai tabung-tabung biakkan ini dengan kode A1, A2, A3, A4, dan B1, B2, B3, B4. Rangkaian percobaan A dan B sama seperti gambar 1.
b)      Isilah setiap tabung dengan air sampai permukaan air kira-kira 20 mm di bawah mulut tabung.
c)      Tambahkan 3 sampai 5 tetes Bromtimol Biru ke dalam tiap-tiap tabung.
d)     Masukkan ke dalam tabung biakkan A1 dan B1 hewan siput, ke dalam tabung biakkan A2 dan B2 hewan siput dan tumbuhan Hydrilla sp., ke dalam tabung biakkan A3 dan B3 masukkanlah tumbuhan Hydrilla saja, dan ke dalam tabung biakkan A4 dan B4 tidak dimasukkan siput maupun Hydrilla sp. (sebagai kontrol). Kesemuanya dapat dilihat pada gambar 1.
e)      Tutup semua tabung biakkan tersebut rapat-rapat, usahakan agar tutup tersebut tidak bocor.
f)       Jika semua tabung telah tertutup rapat, tempatkan rangkaian percobaan A (A1 s/d A4) dalam tempat terang (Cahaya) dan rangkaian percobaan B (B1 s/d B4) dalam kamar gelap
g)       Setelah 24 jam, amati semua tabung biakkan, catatlah semua perubahan dalam warna indicator (Bromtimol Biru). Demikian pula catatlah bilamana terjadi perubahan pada siput maupun Hydrilla. Setelah itu pindahkan tabng biakkan A (A1 s/d A4) ke dalam kamar gelap dan tabung biakkan B (B1 s/d B4) ke dalam tempat terang; setelah 24 jam lakukan lagi pengamatan-pengamatan dengan mengembalikan tabung biakkan A (A1 s/d A4) ke dalam tempat terang dan tabung biakkan B (B1 s/d B4) ke kamar gelap. Pengamatan dilanjutkan sampai beberapa hari (7 hari).
h)      Buatlah data hasil pengamatan selama beberapa hari tersebut. Bagaimana kesimpulan Saudara tentang daur karbon pada percobaan ini?
Keterangan:
Bromtimol Biru merupakan suatu larutan indikator yang berwarna biru dalam larutan basa dan kuning kemerahan dalam larutan asam. Gas CO2 akan membentuk asam apabila dilarutkan dalam air. Perubahan warna larutan biakkan disebabkan oleh perubahan kandungan CO2 yang ada dalam biakkan tersebut. Kadar CO2 akan berkurang apabila terjadi reaksi fotosintesis oleh Hydrilla sp., sebaliknya kadar CO2 akan bertambah kalau terjadi respirasi. Pengukuran kandungan O2 dalam larutan juga dapat diukur dengan menggunakan Oxygen meter.



No comments:

Post a Comment