PERSEPSI
A. Sensasi dan Persepsi
Dalam
KBBI 1989, Sensasi mempunyai tiga pengertian. Pertama, sesuatu yang membuat
peraan terharu (rusuh, gempar, dsb); rangsangan. Kedua, Sesuatu yang merusuhkan
(menggemparkan); kegemparan; keonaran. Ketiga, Perasaan atau emosi.[1]
Sedangkan Persepsi pun mempunyai dua pengertian. Pertama, persepsi merupakan
suatu tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu serapan. Kedua, persepsi
merupakan suatu proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca
inderanya.[2]
Menurut
Akyas Azhari, Sensasi ialah penerimaan stimulus melalui alat indera, sedangkan
persepsi adalah menafsirkan stimulus itu di dalam otak.[3] Berdasarkan
pengertian ini bisa disimpulkan bahwa hampir semua sensasi selalu dilanjutkan
dengan persepsi. Sensasi berhubungan dengan alat indera sedangkan persepsi
berhubungan dengan otak.
Menurut
Rita L. Atkinson, persepsi merupakan proses yang mengorganisir dan
menggabungkan data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan
sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar
akan diri sendiri.
Berdasarkan
beberapa pengertian di atas dapat diperoleh informasi bahwa ada dua organ dalam
tubuh kita yang sangat berfungsi untuk melakukan kegiatan sensasi dan persepsi
ini. Pertama alat panca indera yang berfungsi untuk memperoleh data-data
ataupun menangkap stimulus, dan otak sebagai penafsir data-data serta
memprosesnya agar bisa menghasilkan respon yang baik.
B. Organ dan Sistem Penglihatan
1.
Organ
Menurut
kajian ilmu Biologi, Organ merupakan kumpulan jaringan-jaringan yang mempunyai
fungsi yang sama. Organ-organ ini mempunyai arti yang sangat penting dalam
proses sensasi dan persepsi, terutama alat indera. Para
ilmuwan telah menemukan 11 alat indera pada tubuh manusia, kesebelas indera
yang ada pada tubuh manusia tersebut dikelompokkan dalam 5 sistem persepsi.
(Tabel 1)
Tabel
1 Sistem persepsi pada manusia
SISTEM
|
INDRA YANG TERLIBAT
|
Visual
|
Penglihatan
|
Auditorik
|
Pendengaran
|
Somato Sensorik
|
Sentuhan, tekanan,
serta kombinasi
|
Kimiawi
|
Pengecap dan
Penciuman
|
Proprioseptif
|
Indra Vestibular,
Indra kinestetik
|
2.
Sistem penglihatan
Organ
tubuh manusia yang paling sering melakukan kegiatan sensori adalah mata.
Melalui mata lah hampir semua data yang nantinya akan diproses dalam otak
didapat. Mata ini mempunyai sistem yang disebut sistem penglihatan, karena kita
ketahui bersama bahwa fungsi mata adalah untuk melihat. Berikut tabel anatomi
mata dan fungsinya. (Tabel 2)
ANATOMI MATA
|
FUNGSI
|
Pupil
|
Tempat cahaya masuk
|
Iris
|
Mengendalikan besar kecilnya pupil
|
Kornea
|
Melindungi mata dan untuk memusatkan
perhatian pada benda yang dilihat dalam jarak penglihatan manusia ke dalam
permukaan bagian dari mata.
|
Lensa
|
Memfokuskan bayangan-bayangan yang terbentuk
di retina
|
Retina
|
Memproses informasi penglihatan dari warna,
bentuk, rinci, batas tepi dan gerakan pada mata.
|
Sistem
Penglihatan
Ilusi
Ilusi
adalah pengamatan yang tidak sesuai dengan penginderaan, hanya dalam
angan-angan, khayalan. Ilusi juga bisa didefinisikan sebagai penghayatan yang
salah sebagai keadaannya berbeda dengan keadaan yang digambarkan oleh ilmu
pengetahuan dengan instrumen pengukuran.
Ilusi
dibedakan menjadai dua, yaitu:
1. Ilusi
fisik, Ilusi yang mempunyai sebab eksternal (penyimpangan stimulus yang
mencapai reseptor kita)
2. Ilusi
persepsi, ilusi yang merupakan penggambaran garis-garis yang beberapa aspeknya
berubah menurut persepsi kita.
C. Proses Kognitif dalam Persepsi
AKTIF
Teori
yang memandang persepsi sebagai proses AKTIF yang menguji hipotesis yang
dipengaruhi konteks dan pengalaman masa lampau disebut analisis dengan sintesis
(Neisser, 1976 dalam Rita Atkinson)
Menurut
teori ini, penghayatan menggunakan ciri benda, konteks, dan pengalaman masa
lampau untuk mendapatkan terkaan yang jitu tentang yang dilihat. Cara kerja
dengan sintesis ini dapat dilihat pada diagram 1.
SELEKTIF
Selain
bersifat aktif, persepsi juga bersifat selektif karena pada dasarnya kita tidak
hanya memperhatikan sebagian arus stimulus sensorik, stimulus yang tidak kita
amati ini secara aktif dapat disimpan pada sistem saraf yang akan mengalihkan
perhatian kita padanya bila stimulus tersebut kelihatannya mempunyai kaitan.
Faktor yang menyebabkan perhatian kita lebih tertuju pada stimulus tertentu
(bukan yang lain) terdapat pada sifat fisik stimulus (secara intensitas,
ukuran, kontras, dan gerakan) dan pada kebutuhan, harapan dan minat penghayat
pada saat itu.
D. Peran Bawaan Dan Belajar Terhadap Persepsi
Permasalahan
bahwa persepsi merupakan hasil belajar atau merupakan pembawaan sejak lahir
telah menjadi perdebatan dari dulu. Ahli Nativi menyatakan bahwa kita
dilahirkan dengan kemampuan mengahayati apa-apa yang dapat dihayati. Sedangkan
Ahli Empiris menyatakan bahwa kita kita mempelajari sesuatu melalui pengalaman
berbagai benda dalam dunia kita.
Pendapat
kedua ahli tersebut akhirnya dapat disimpulkan oleh para ahli psikologi
kontemporer dengan menggunakan penggabungan pendapat kedua ahli tersebut yaitu dengan
melakukan percobaan dengan menggunakan binatang (selectif rearing). Dari
percobaan ini diperoleh kesimpulan bahwa persepsi merupakan bakat/pembawaan dan
pengalaman (pada tahun pertama kehidupan) merrupakan proses yang sangat
berperan dalam mengungkap persepsi-persepsi yang kita temui.
E. Ekstra Sensori Persepsi
Ekstra
Sensori Persepsi (ESP) adalah persepsi yang diperoleh tanpa melibatkan stimulus
alat indera. ESP ini terbagi dalam tiga macam:
1. Telepati;
Pemindahan pikiran dari satu orang ke orang lain)
2. Clairvoyance;
Kemampuan melihat pikiran seseorang dan apa yang terjadi pada jarak jauh.
3. Precognition;
Persepsi terhadap kejadian yang akan datang.
F. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik
kesimpulan:
1. Sensasi
ialah penerimaan stimulus melalui alat indera.
2. Persepsi
merupakan proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data indera kita
(penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari
sekeliling kita, termasuk sadar akan diri sendiri.
3. Ilusi
adalah pengamatan yang tidak sesuai dengan penginderaan, hanya dalam
angan-angan, khayalan. Ilusi dibedakan menjadai dua, yaitu Ilusi fisik dan
Ilusi persepsi.
4. Proses
Kognitif dalam Persepsi dibagi terdiri atas dua macam yaitu:
a. Aktif,
Teori yang memandang persepsi sebagai proses AKTIF yang menguji hipotesis yang
dipengaruhi konteks dan pengalaman masa lampau disebut analisis dengan
sintesis.
b. Selektif,
Selain bersifat aktif, persepsi juga bersifat selektif karena pada dasarnya
kita tidak hanya memperhatikan sebagian arus stimulus sensorik, stimulus yang
tidak kita amati ini secara aktif dapat disimpan pada sistem saraf
5. persepsi
merupakan bakat/pembawaan dan pengalaman (pada tahun pertama kehidupan)
merrupakan proses yang sangat berperan dalam mengungkap persepsi-persepsi yang
kita temui.
6. Ekstra
Sensori Persepsi (ESP) adalah persepsi yang diperoleh tanpa melibatkan stimulus
alat indera.
DAFTAR PUSTAKA
Azhari,
Akyas. Psikologi Umum dan Perkembangan.
MMU: Jakarta . 2004
Depdikbud.
Kamus Besar Bahasa Indonesia . Balai Pustaka:Jakarta . 1989.
Rita,
L. Atkinson. Pengantar Psikologi Jilid 1.
Erlangga: Jakarta .
Said,
Muhammad. Psikologi dari zaman ke zaman.
Jemmars: Bandung .
1990.
No comments:
Post a Comment