Laporan Sementara Bioteknologi Fermentasi Susu Kedelai

A.    Tujuan Praktikum
1.      Membuat fermentasi dari susu kedelai.
2.      Membandingkan fermentasi susu kedelai yang diberi susu skim dan gula pasir dengan fermentasi susu kedelai tanpa susu skim dan gula pasir.
B.     Landasan Teori
Produk pangan hasil fermentasi merupakan makanan sehat dan dikategorikan sebagai food funcional karena banyak sekali manfaat kesehatan yang dimilikinya (Aditama, 2009). Salah satunya yangpaling banyak dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu, karena susutelah lama diketahui mempunyai berbagai keunggulan ditinjau dari aspek gizi dankesehatan (Aditama, 2009). Yoghurt adalah produk susu fermentasi berbentuk semi solid yang dihasilkan melalui proses fermentasi susu dengan menggunakan bakteri asam laktat (Aditama, 2009). Melalui perubahan kimiawi yang terjadi selama proses fermentasi dihasilkan suatu produk yang mempunyai tekstur, flavor, dan rasa yang khas. Selain itu, yoghurt mempunyai nilai nutrisi yang lebih baik dibandingkan susu segar (Winarno, dkk, 2003).
Faktor yang mempengaruhi kualitas yoghurt antara lain kultur dan subtrat. Kultur mikroba yang umum digunakan adalah Lactobacillus Bulgaricus dengan temperatur optimum 42O - 45OC dan Streptococcus thermophillus dengantemperatur optimum 38O - 42OC. Selain jenis starter yang digunakan, faktor yang mempengaruhi yoghurt adalah substrat (Hidayat,dkk, 2006). Salah satu yang dapat digunakan sebagai substrat adalah kacang kedelai. Susu kedelai merupakan salah satu jenis bahan yang kandungan gizinya cukup tinggi, terutama protein yang tersusun oleh asam - asam amino essensial yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan dan memelihara tubuh. Selain itu kedudukan susu kedelai dimasa depan akan menjadi semakin penting, hal ini dimungkinkan karena beberapa keunggulan yang dimilikinya yaitu tidak mengandung laktosa, proteinnya tidak menimbulkan alergi, rendah lemak, bebas kolesterol, bergizi tinggi, teknologi pembuatan relatif mudah, biaya produksi relatif murah serta dapat diolah lebih lanjut menjadi es krim, yoghurt dan lain-lain.
Kedelai juga mengandung sejenis oligosakarida yang tidak bisa dicerna oleh tubuh dan menyebabkan flatulensi (perut kembung). Selain itu kedelai juga mengandung zat anti nutrisi (antitripsin, fitat, saponin, hemaglutin) yang membatasi kapasitas protein untuk diserap oleh tubuh. Namun senyawa-senyawa tersebut mudah diatasi dengan proses perendaman, perebusan atau fermentasi sehingga aman dikonsumsi manusia. Diversifikasi produk olahan susu kedelai sesuai selera, dengan susu hewani lainnya bisa dijadikan soygurt (yoghurt kedelai) yang bersifat probiotik, yakni bakteri yang menguntungkan kesehatan. Setelah diolah menjadi soyghurt, susu kedelai menjadi lebih awet, selain itu juga lebih berkhasiat sebagai minuman fungsional.

C.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengaruh susu skim dan gula oasir pada fermentasi susu kedelai.
2.      Bagaimana hasil fermentasi susu kedelai yang diberi susu skim dan gula dengan fermentasi susu kedelai tanpa diberi keduanya.
D.    Hipotesis
Fermentasi susu kedelai yang diberi tambahan susu skim dan gula pasir menghasilkan yoghurt yang lebih kental dan tahan lama.
E.     Alat dan Bahan
1.      Gelas ukur 1000 ml                                   6. Susu kedelai
2.      Pemanas (kompor)                        7. Susu skim
3.      Panci                                                         8. Gula pasir
4.      Pengaduk                                                  9. Plain yoghurt
5.      Toples kaca
F.      Langkah Kerja
1.      Siapkan gelas ukur dan isi dengan 500 ml susu kedelai, kemudian panaskan pada suhu 60˚-65˚ C selama 30 menit sambil terus diaduk.
2.      Kedalam susu kedelai ditambahkan gula pasir sebanyak 4-5% dan susu skim sebanyak 5%.
3.      Angkat susu yang dipanaskan, kemudian turunkan suhunya hingga mencapai 45˚ C.
4.      Tambahkan plain yoghurt (yoghurt tanpa rasa)sebanyak 3% dari volume susu yang digunakan, aduk hingga merata.
5.      Masukan kedalam toples kaca kemudian tutup dan simpan pada suhu ruangan selama 24 jam.
6.      Sesudah susu berubah menjadi yoghurt, lakukan pengujian terhadap rasa, aroma, dan tekstur.
7.      Catat menggunakan skala numerik pada table hasil pengamatan.

8.      Agar yoghurt tahan lebih lama, simpan yoghurt di dalam kulkas.

No comments:

Post a Comment