LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR I Tentang MORFOLOGI TUMBUHAN BERPEMBULUH



I.      PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
            Tumbuhan berpembuluh memiliki berkas-berkas pengangkut di dalam tubuhnya yang terdiri atas  pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis (floem). Tumbuhan berpembuluh disebut juga tumbuhan berkormus, karena umumnya sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
            Ada dua kelompok tumbuhan kormus, yaitu kormofita berspora dan kormofita berbiji. Kormofita berspora adalah tumbuhan paku (pteridophyta), contohnya suplir, paku tanduk rusa, paku picis, paku tiang, dan semanggi. Kormofita berbiji adalah tumbuhan berbiji atau tumbuhan berbunga (spermatophyte), contohnya anggrek, mangga, rambutan dan mawar.

a. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
            Tumbuhan paku dibagi menjadi empat kelas, yaitu paku purba (Psilophytinae), paku kawat (Lycopodiinae), paku ekor kuda (Equisetinae), dan paku benar (Filicinae).
Paku purba meliputi berbagai jenis tumbuhan paku yang sebagian besar sudah punah. Paku purba merupkan jenis paku telanjang (tidak berdaun) atau berdaun kecil-kecil (mirofil) yang belum terdiferensiasi. Salah satu contoh paku purba yang terdapat di Pulau Jawa adalah Psilotum nudum.
Paku kawat memiliki batang dan akar yang bercabang-cabang menggarpu, daun-daun kecil (mikrofil), tidak bertangkai, dan pada beberapa jenis mempunyai lidah-lidah (ligula). Beberapa contoh paku kawat adalah (Lycopodium clavatum dan Lycopodium cernuum.
Paku ekor kuda umumnya hidup berkelompok dalam jumlah besar di tempat yang lembap. Susunan batangnya bercabang-cabang dan berkarang dengan ruas-ruas yang terlihat jelas. Paku ekor kuda berdaun kecil seperti selaput yang tersusun berkarang. Paku ekor kuda yang masih dapat ditemukan di Indonesia, antara lain Equisetum debile.
Tumbuhan paku sejati umumnya dikenal sebagai tumbuhan pakis. Berdasarkan tempat hidupnya, ada tiga golongan paku, yaitu paku tanah, paku air, dan paku epifit. Cuplir (Adiantum cuneatum) dan paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum) merupakan tanaman paku hias, sedangkan Dryopteris felixmas bermanfaat sebagai obat-obatan.

b. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Tumbuhan biji dianggap sebagai tumbuhan yang paling tinggi tingkatannya karena mempunyai organ tubuh yang paling lengkap. Organ tubuh yang dimiliki oleh tumbuhan biji adalah akar (Radix), batang (Caulis), daun (Folium), dan bunga (Flos). Fungsi akar adalah untuk menegakkan berdirinya batang serta untuk menyerap air dan mineral dari tanah. Akan tetapi, akar juga mempunyai beberapa fungsi khusus, misalnya pada ketela pohon. Berisi apakah akar yang membesar pada tanaman tersebut?Pernahkah kamu melihat akar gantung padabringin?Akar ini keluar dari bagian batang di atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh kea rah tanah. Akar ini dapat menyerap air dan gas dari udara. Akar tersebut berfungsi sebagai akar biasa, yaitu menyerap air dan mineral, setelah ujungnya mencapai tanah. Akar terbagi menjadi dua macam yaitu akar tunggang dan akar serabut.
Batang mempunyai fungsi utama mendukung organ-organ tumbuhan yang terdapat di atasnya, yaitu daun, bunga, dan buah. Percabangan batang dapat meperbanyak tumbuhnya daun yang berarti memperluas bidang fotosintesis tanaman. Alat transportasi tumbuhan biji berupa pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air dan garam-garam mineral dari tanah ke daun, sedangkan pembuluh tapis berfungsi untuk mengangkut zat-zat makananhasil fotosintesis dari daun ke seluruh tumbuhan.
Pembuluh terbentuk dari sel-sel yang saling berhubungan. Ujungujung sel tersebut terbuka sehingga membentuk tabung panjang yang membujur dari akar, batang, sampai ke daun.
Fungsi khusus batang dapat kita temukan pada beberapa jenis tumbuhan, misalnya sagu dan tebu. Mengapa pohon sagu dapat menghasilkan tepung sagu dan batang tebu menghasilkan gula?
Tumbuhan dapat hidup karena melangsungkan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Fotosintesis membutuhakan cahaya matahari yang dikumpulkan daun untuk mengubah air dan karbon dioksida menjadi gula. Peluang tumbuhan untuk mendapatkan sinar matahari berbeda-beda. Oleh karena itu, setiap daun pada masing-masing  tumbuhan memiliki bentuk yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Setiap daun melekat tidak tegak lurus terhadapa batang, namun berada di tempat yang berpeluang mendapatkan sinar. Pelekatan daun pada batang tersusun dengan cara tertentu agar tidak saling menghalangi antara yang satu dan yang lain. Cara pelekatan daun pada batang disebut filotaksis.
Berdasarkan jumlah daun dalam setiap tangkai daun, maka ada yang disebut daun tunggal, dan ada pula yang disebut daun majemuk. Daun tunggal adalah jenis daun yang paling umum. Daun ini terdiri atas satu lamina, yaitu helaian daun rata pengumpul cahaya matahari. Daun majemuk memiliki helaian daun yang terbagi menjadi beberapa anak daun lebih kecil yang melekat dengan tangkai anak daun. Daun majemuk melekat pada batang dengan bantuan tangkai daun. Bentuk daun majemuk tergantung dari susunan anak daun pada tangkainya. Berdasarkan bentuk urat daunnya, daun terbagi menjadi dua macam yaitu menyirip dan menjari.
Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif tumbuhan. Bunga yang lengkap terdiri atas tangkai, dasar, perhiasan, dan alat perkembangbiakan.
I.2 Tujuan
*      Mengetahui morfologi tumbuhan berpembuluh
*      Mengidentifikasi jenis daun yang terdapat pada bunga kembang sepatu dan kembang teleng.
*      Mengetahui komponen-komponen bunga yang terdapat pada bunga Hibiscus rosa-sinensis dan bunga Clitoria ternaten.

II.    BAHAN, ALAT, DAN CARA KERJA
II.1 Bahan
  • Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
  • Kembang Teleng (Clitoria ternaten)
II.2 Alat
o   Pinset.
II.3 Prosedur.
1.    Sediakan bunga kembang sepatu dan kembang teleng beserta tangkai dan daunnya.
2.    Lakukan identifikasi dengan menulis komponen-komponen yang terdapat pada kedua bunga tersebut dan catat jumlahnya. Komponen-komponen yang diidentifikasi bukan hanya yang terlihat dari luar, kita harus membedahnya juga, supaya kita bisa mengidentifikasi komponen dalamnya.

  III.    HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil
            :
  

III.2 Pembahasan
Bunga adalah alat perkembangbiakan generatif tumbuhan. Bunga yang lengkap terdiri atas tangkai, dasar, perhiasan dan alat perkembang biakan bunga. Susunan bunga lengkap dapat dilihat pada gambar bunga kembang sepatu.
Tangkai bunga merupakan bagian bunga yang bersifat seperti batang. Dasar bunga adalah tempat kedudukan bagian-bagian bunga, seperti mahkota dan alat perkembangbiakan bunga. Perhiasan bunga merupakan bagian bunga yang berbentuk lembaran, terdiri atas kelopak dan mahkota.
Alat perkembangbiakan bunga terdiri atas alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik). Benang sari dapat kita bedakan menjadi dua bagian, yaitu kepala sari dan tangkai sari. Pada kepala sari terdapat kotak sari yang berisi serbuk sari. Serbuk sari merupakan sel kelamin jantan. Putik masih dapat kita bedakan menjadi tiga bagian, yaitu kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah. Pada bakal buah terdapat bakal biji yang menghasilkan sel telur.
Berdasarkan keberadaan alat kelamin yang ada pada bunga, bunga dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut:
1.    Bunga banci (hermafrodit), yaitu jika pada satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina sekaligus, contohnya bunga kembang sepatu.
2.    Bunga berkelamin tunggal, yaitu satu bunga yang mempunyai benang sari saja atau putik saja.
  Apabila hanya terdapat benang sari, suatu bunga disebut bunga jantan. Sebaliknya, apabila hanya terdapat putik, suatu bunga disebut bunga betina. Satu tanaman yang memiliki bunga jantan dan bunga betina dalam satu pohon disebut berumah satu. Tumbuhan dengan bunga jantan dan bunga betina pada pohon yang berlainan disaebut berumah dua.
Berdasarkan jumlah bunga yang terdapat dalam satu tangkai, bunga dibedakan menjadi menjadi dua macam, yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk.
1.    Bunga tunggal adalah bunga yang pada satu tangkai terdapat hanya satu bunga, contohnya bunga sepatu, bunga mawar, dan bunga waru.
2.    Bunga majemuk adalah bunga yang pada satu tangkai terdapat beberapa bunga, misalnya bunga matahari, bunga mangga, bunga rambutan, dan bunga krisan.
Di lihat dari beberapa teori dan pengertian di atas maka kita dapat merumuskan dan mengidentifikasikan kedua kembang yang telah kita bedah.
a.    Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

Bunga ini merupakan jenis hermafrodit yang mempunyai tingkat simetri yang banyak, mempunyai 5 kalix yang saling berikatan dengan 5 Chroloa dan anteridium yang tak terhingga serta 5 geonesium. Identifikasi ini membentuk rumus:
b.    Kembang Teleng (Clitoria ternaten)

Bunga ini mempunyai benang sari dan putik sehingga termasik jenis hermafrodit yang mempunyai satu tingakt simetri. Bunga ini berbentuk seperti kupu-kupu. Mempunyai lima daun mahkota. Satu lembar daun yang terbesar disebut bendera, dua lembar daun mahkota di kanan dan kiri bendera disebut sayap, dan dua lembar lain yang berlekatan membentuk seperti lunas perahu disebut lunas. Benang sari berjumlah sepuluh buah. Sembilan tangkai benang sari saling berlekatan dan satu benag sari bebas. Susunan benang sari yang demikian disebut benang sari dua tukal. Jika dirumuskan maka menjadi:  

 IV.    KESIMPULAN
.Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan:
1.    Pada suatu tumbuhan berpembuluh minimal terdiri dari tiga komponen yaitu akar, batang, dan daun.
2.    Akar dalam suatu tumbuhan dibagi menjadi dua macam yaitu akar tunggang dan akar serabut.
3.    Berdasarkan jumlah daun dalam setiap tangkai daun , maka ada yang disebut daun tunggal dan dan daun majemuk yang terdiri atas dua jenis urat daun, ada yang menyirip dan ada yang menjari.
4.    Berdasarkan keberadaan alat kelamin yang ada pada bunga, bunga dibedakan menjadi dua macam, yaitu bunga banci dan bunga berkelamin tunggal.
5.    Berdasarkan jumlah bunga yang terdapat dalam satu tangkai, bunga dibedakan menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk.   


DAFTAR PUSTAKA

Najamuddin.2006.Biologi. Surakarta:CV Grahadi
Prawirohartono, Slamet. 1996. Sains Bilologi 3-a. Jakarta:PT Bumi Aksara.
___________________. 1996. Sains Bilologi 2-a. Jakarta:PT Bumi Aksara.
Sunarto. 2004. Konsep dan Penerapan SAINS BIOLOGI. Serang:Tiga Serangkai
Syamsuri, Istamar.2000.Biologi 2000.Jakarta:Erlangga.


No comments:

Post a Comment