I.
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Berbeda
dengan tumbuhan, hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangasangan
eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan makanan bentuk kompleks,
dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan itu berlaku secara umum, tentu saja ada
kelainan-kelainannya.
Tiap
individu, baik pada hewan uniselular maupun pada hewan multiselular, merupakan
satu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan
subordinate dari individu sebagai keseluruhan, baik sebagai bagian suatu sel
maupun seluruh sel. Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang
penting dalam biologi.
Suatu
organisme hidup, baik yang uniselular maupun multiselular, dapat berada sebagai
individu terpisah atau sebagai suatu agregat (kumpulan) yang bebas satu sama
lain, yang disebut koloni. Sebuah koloni hewan mungkin terdiri dari hewan
uniselular atau hewan multiselular, namun hewan multiselular bukan sebuah
koloni hewan uniselular. Walaupun demikian, ada juga sebuah koloni hewan
multiselular yang karena kativita hidupnya bermanifestasikan suatu kesatuan,
maka koloni itu dianggap sebagai satu organisme, contoh: bryozoa, tunicate, dan
bunga karang.
Konsep
organismal yang menyatakan bahwa makhluk itu berorganisasi sehingga tersusun
dari subordinate-subordinat tertentu merupakan hal yang menarik untuk dijadikan
objek pengamatan. Namun dalam satu pengamatan satu hal yang luar biasa jika
kita mengamati unsure subordinate dari keseluruhan makhluk hidup, sehingga
pengamatan ini dibatasi hanya terhadap tiga spesies hewan, yaitu belalang,
udang, dan ikan mas.
I.2
Tujuan
Mengetahui
bagian-bagian tubuh belalang, udang, dan ikan mas.
Mengetahui fungsi
masing-masing bagian tubuh tersebut.
II.
BAHAN,
ALAT, DAN CARA KERJA
II.1
Bahan
- Belalang
- Udang
- Ikan Mas
II.2
Alat
o
Kertas isap/tissue
o
Wadah/Nampan
o
Pinset.
o
Pisau kecil/silet
II.3
Prosedur.
Kegiatan 1
1. Lakukan
pengamatan terhadap bagian-bagian tubuh dari masing-masing hewan.
2. Pikirkan
fungsi masing-masing bagian tubuh tersebut lalu cocokkan dengan buku
literature.
Kegiatan 2
1. Tempatkan
ikan mas di tempat yang telah disediakan.
2. Lakukan
pemotongan secara lateral terhadap ikan tersebut.
3. Amati
bagian dalam hewan tersebut!
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1
Hasil
a.
Udang
(Macrobrachium rosenbergii)
Tubuhnya
dibagi dua, yaitu sefalotoraks dan abdomen; yang pertama tertutup dengan
tameng keras (carapace) yang menjulur ke depan di antara dua mata. Penjuluran
tameng itu disebut rastrum. Tiga
belas pasang pertama alat tambahan dan mata bertaut dengan sefalotoraks. Enam
alat tambahan lainnya bertaut dengan abdomen, dan masing-masing berakhir
sebagai telson (sirip horizontal).
Abdomen dibagi menjadi segmen-segmen, di sebelah dorsal dan di sebelah
lateralnya masing-masing dilindungi oleh suatu skeleton yang bercabang.
Skeleton dibagi menjadi dua: sebuah tergit (dorsal) dan dua buah pl (lateral). Di sebelah ventral tiap
segmen abdomen terdapat papan yang disebut sternit.
Tiap
alat tambahan, selain mata, merupakan modifikasi dari tipe biramus. Tipe
biramus memang bersifat embrionis dan ada sejak dulu kala. Alat tambahan itu
terdiri dari protopodet (proksimal)
dan dua cabang distal yang disebut endopodet
(cabang-cabang dalam) dan eksopodet
(cabang luar). Protopodet, endopodet, dan eksopodet itu masing-masing dapat
bermodifikasi sehingga tereduksi menjadi berbagai macam, sesuai dengan alat
tambahan yang bersangkutan yang semuanya ada 19 pasang. Udang mempunyai selom,
tetapi sebagian besar ditempati oleh organ-organ tubuh. Selom pda udang adalah homosoel yang merupakan bagian dari
system peredaran darah. (lihat gambar dibawah).
b.
Belalang
(Arphia pseudonietana)
Tubuh
dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu kepala, toraks, dan abdomen. Tiap
bagian, secara embrional, terdiri dari beberapa segmen. Pada yang dewasa,
bagian toraks terbagi secara nyata menjadi prototoraks, mesotoraks, dan
metatoraks. Protoraks tertutup oleh pronotum
yang berbentuk seperti pelana. Abdomen dibagi menjadi sejumlah segmen, biasanya
jelas kecuali beberapa yang terakhir, karena beberapa bagian terakhir itu
bersatu dan bermodifikasi menjadi genitalia
eksternal. Kira-kira 9 segmen abdomen itu jelas kelihatan.
Apendiks
1) Antena. Pada
kepala ada sepasang antenna, panjang, terdiri dari banyak segmen.
2) Alat mulut.
Bibir atas (labrum) merupakan
kelanjutan cylepeus. Segera di bawah
bibir atas itu terdapat dua mandibulae,
yaitu rahang yang kuat untuk mengunyah. Di bawah rahang itu terdapat 2 maxillae, masing-masing dengan palpus. Diantara bagian basal maksila
terdapat hypoglossus yang berbentuk
seperti buah per. Bibir bawah, labium,
terbagi dua, masing-masing dengan sebuah palpus. Baik palpus maxillaries maupun palpus labialis adalah alat peraba, sedang
maksila dan labium berguna untuk mengunyah makanan.
3) Kaki. Ada 3 pasang kaki, tiap
pasang pada protoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Kaki pada metatoraks itu
kuat, lebih panjang, berguna untuk meloncat. Tiap kaki terbagi menjadi
segmen-segmen; dari prosimal ke distal berturut-turut adalah coax, trochanter, femur, tibia, tarsus. Tarsus itu beruas 3 dan
berakhir sebagai pulvillus dengan dua buah cakar. (lihat gambar).
4) Sayap.
Belalang mempunyai dua pasang sayap, masing-masing pasang terdapat pada meso-
dan metatoraks, namun sayap-sayap itu mungkin bereduksi dan tinggal sebagai
vestigial (sisa) atau bahkan hilang sama sekali. Sayap depan (anterior) disebut
tegmina (tunggal = tegmen), keras seperti belulang, dan
semakin banyak keruh. Sayap posterior biasanya lebih besar, membranosa, tembus
cahaya, kecuali bila berpola-warna atau bersabuk-warna, dan terlipat bila
beristirahat. Sayap mempunyai venasi banyak.
5) Alat genital eksternal.
Pada
belalang jantan, ujung posterior abdomen bagian bawahnya membulat. Alat
kopulasi bersama dengan cerci
(tonjolan lateral) yang karakteristik itu, dipakai untuk menentukan jenis
(spesies). Pada yang betina, ujung posterior abdomen terdiri dari dua buah klep
(dorsal dan ventral) yaitu bagian dari ovipositor,
yaitu alat untuk membuat lekukan/lubang di tanah untuk meletakkan sebuah paket
berisi telur.
c.
Ikan
Mas (Carassius auratus)
Ukuran
lebar lebih dari tingginya, potongan melintang oval. Kepala, badan dan ekor
jelas. Mulut terminal, lubang hidung dua, mata lateral, ada operculum. Dibawah
operculum ada insang bentuk sisir. Anus dan aperture genital di depan sirip
ekor. Sirip dorsal dua, ada sirip caudal dan sirip anal. Semuanya terletak
median. Sepasang sirip pectoral (di belakan overkulum) dan sepasang sirip
pelvic (ventral).
Sirip
itu merupakan lanjutan kulit, berupa membrane, disokong oleh jari-jari sirip.
Semua sirip lentur, kecuali sirip dorsal pertama. Kelenturan itu disebabkan
jari-jari sirip lunak dan beruas-ruas (walaupun ada pengapuran). Sirip dorsal
pertama terdiri dari 13-15 duri berkapur yang keras. Duri-duri seupa (satu-dua)
juga terdapat pada bagian anterior tiap sirip. Sirip berguna untuk menjaga
keseimbangan dalam berenang dan mengarahkan gerakan.
Tubuhnya
tertutup epidermis yang membuat
lendir licin. Sisik bulat tipis, tersusun memanjang dengan baris-baris
diagonal. Bagian posterior tiap sisiknya, seperti susunan penting. Sisik-sisik
itu terletak pada saku dermal dan tetap tumbuh selama hidup. Di sebelah lateral
tubuh terdapat sebaris porus yang berhubungan dengan saluran bentuk tubular di
bawah sisik. Porus-porus itu mengandung organ sensori yang peka terhadap
vibrasi (getaran) dalam air.
IV. KESIMPULAN
Dari
percobaan ini paling tidak kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut
1. Pada
udang terdapat struktur luar: cephalothorax, abdomen, flagellum, rostrum, mata
majemuk, tangkai mata, karapaks, duri antenna, duri hepatic, maksiliped,
arthrodial membrane, hingejoints, abdominal pleura, telson, antenula, antenna,
periopod, pleopod, uropod, endopodit, eksopodit, meropodit, basipodit,
exopodit, ischiopodit, karpopodit, daktilopodit, propodit.
2. Belalang
mempunyai struktur luar tubuh: kepala, toraks, abdomen, labrum, clypeus, frons,
gena, ocelli, mata majemuk, protoraks, mesotoraks, metatoraks, sayap depan,
sayap belakang, circus, ovipositor, tibia, tarsus, spirakel, femur, tympanum,
pulvillus, cakar, trokanter, coax, labium, maksila, mandibula.
3. Struktur
luar ikan mas: Nares, Eye, Mouth, operculum, pectoral fins, spiny dorsal fin,
caudal fin, peduncle, lateral line, anal fin, vent, scales, pelvic fins.
DAFTAR
PUSTAKA
Brotowidjoyo,
Mukayat Djarubito. 1989. Zoologi Dasar.
Jakarta :
Erlangga-LP4
Najamuddin.2006.Biologi. Surakarta :CV Grahadi
Prawirohartono,
Slamet. 1996. Sains Bilologi 3-a. Jakarta :PT Bumi Aksara.
___________________.
1996. Sains Bilologi 2-a. Jakarta :PT Bumi Aksara.
Syamsuri,
Istamar.2000.Biologi 2000.Jakarta:Erlangga.
No comments:
Post a Comment