OBSERVASI TERKAIT KURIKULUM 2013

 



TUGAS OBSERVASI TERKAIT KURIKULUM 2013
IDENTITAS
NAMA SEKOLAH                 : SMAN 3 TANGSEL
NPSN                                       : 20603368

NAMA GURU                       : Juriah
JENIS KELAMIN                   : Perempuan
TTL                                            : Dabo Singkap, Kepri 13 Maret 1962
NUPTK                                    : -
LAMA MENGAJAR             :  20 tahun
MENGAJAR DI KELAS        : X dan XII
SERTIFIKAT PROFESI          : Guru Kelas/Bid. Studi IPA Biologi


PEDOMAN WAWANCARA

1.               Pada tahun ajaran berapa Bapak/Ibu menerapkan K13 di kelas yg Bapak/Ibu ajar?
Pada Tahun ajaran 2013-2014
2.              Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai K13 sebelum ditetapkan pada 2013/2014?
Sebelum k 13 ditetapkan, karena saya kuliah s2 di UNINDRA dan belajar tentang k 13 dan KTSP, jadi saya sedikit sudah memahami sebelum k 13 di terapkan. Begitu mulai berjalan k.13, disitulah guru-guru memulai pelatihan-pelatihan.
3.               Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai K13 setelah melaksanakannya di kelas?
·                      K 13 ini sangat baik dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, karena mengutamakan aspek sikap. Jadi seimbang antara ke 3 aspek (kognitif, afektif, dan psikomotor).
·                      Implementasinya lebih enak. Karena pembelajaran berpusat pada siswa, berarti penguasaan materi pada anak wawasannya lebih luas daripada guru yang hanya menyampaikan. Dari situ anak bisa mengamati langsung benda-benda yang ada di sekitar, dan juga mendengar dan membaca yang sifatnya faktual.
·                      Lebih mudah mengajak anak membentuk karakter (penilaian sikap), seperti sikap jujur, tekun, teliti, tanggung jawab, kerjasama, dan disiplin,karena dinilai dalam proses belajar (indirect)tidak perlu dijelaskan dengan marah-marah. contoh dalam implementasinya saat anak tidak disiplin (terlambat datang ke sekolah). Kemudian anak dipanggil dan dijelaskan bahwa hari ini nilai disiplinnya C. anak harus menunjukan sikap tidak terlambat agar kembali ke nilai sikap yang baik. Jika terlambat lagi maka nilainya C lagi, begitu seterusnya. Maka, dalam 1 semester katakanlah 10 pertemuan katakkan ada 6 C nya. Karena penilain sikap memakai modus, maka akan muncullah nilai C di rapotnya.
·                      Memberikan nilai yang Fare (terbuka) kepada anak-anak.
·                      setiap pertemuan berbeda-beda aspek yang di nilai. Minimal dalam satu pertemuan, ada dua aspek yg dinilai, seperti nilai sikap dan keterampilan atau  sikap dan pengetahuan. Serta harus selalu melihat di silabus apa saja aspek yang akan dinilai.

4.               Apakah Bapak/Ibu merasa kesulitan mengimplementasikan K13 di kelas?
Tidak merasa kesulitan. Meskipun pembelajaran berpusat pada anak, guru tidak lepas begitu saja dalam proses KBM. Dalam arti dalam sekian menit anak melakukan 5m (mengamati, menanya, menggali informasi, mengasosiasi, mengkomunikasi). Kita harus mendengarkan dengan baik apa yang ditanyakan anak. Seperti saat menggali informasi à saat anak mencari data, guru harus membimbing. Malahan capek, k 13 guru tidak bisa santai-santai. Ketika mereka belajar berkelompok, guru berkeliling, jika ada kesulitan dibantu. Tidak melepaskan seluruhnya ke anak, Mengacu ke silabus supaya mengajar terarah. Saat mengkomunikasi àdengan k 13 wawasan sangat luas, ilmu yg di dapat anak banyak sekali, tapi ingat! guru harus membawa anak kembali ke indikator. Macam-macam pendapat anak apalagi didampingi LKS sangat luas ,anak harus diarahkan. Saya banyak belajar dari anak, karena tidak semua materi dikuasai guru, kadang kita juga baca buku tidak sempat, apalagi materi yang baru. Tetapi dari anaklah saya tahu. Saya juga meminta anak membuat sesuatu sumbernya harus jelas. Begitu tidak sesuai dengan jalan pikiran saja, saya kembalikan ke anak sumbernya dari mana?, kemudian membuat keputusan bersama anak. Saat anak membuat kesimpulan,jika salah konsep kita luruskan dan adanya konfirmasi.

5.               Kendala-kendala apa saja yang ditemui saat mengimplementasikan K13?
Penilaian yang banyak. Terbayang  jika kita menilai di banyak kelas.  Kita harus menilai ketiga aspek sebagai berikut :
a.                    Pengetahuan
·                      Tugas
·                       Ulangan Harian
·                      Saat anak berkomunikasi didepan kela (seluas apa materi yang di kuasai). Setiap anak harus dinilai langsung dan kita harus kenal anak satu per satu.
b.                   Penilaian sikap
·                      Observasi à jika berkelompok mengukur kerjasama mereka, dan ketekunan mengambil data. Ketika kita berkeliling ke setiap kelompok, saat itulah kita mengambil nilai mereka.
·                      penilaian diri (ceklis)à setelah belajar beberapa pertemuan. Siswa meilai diri sendiri, seperti mengukur sikap jujur, disiplin, dsb.  Kemudian di kumpulkan dan dinilai, kemudian di rekapitulasi.
·                      Penilaian antar peserta didik   (menilai temamnya) à dalam satu  semester dilakukan penilaian sebanyak dua atau tiga kali sesuai dengan faktanya. Ada yang menarik ketika menilai aspek sikap antar peserta didik ini. Terkadang anak menilai temannya dengan poin yang bagus dan dinilai percaya diri, padahal temannya tidak percaya diri. Namun lama-kelamaan anak jujur juga dan dia menilai temannya sesuai dengan faktanya. Disitulah terungkap sifat anak yang sebenarnya.
c.                    Keterampilan à unjuk kerja (praktikum), portofolio, projek.

6.               Menurut Bapak/Ibu KD apa saja yang dirasa sulit untuk diajarkan/dipahami siswa?
Untukkelas X :
X semester I à materi protista (KD 3.5 dan 4.5). Sulit, karena materinya luas dan banyak istilah latin.
X semester II à materi animalia. Sulit, karena kingdom dan filum yang banyak. Biasanya Selesai filum di ajarkan, pada pertemuan selanjutnya peserta didik sudah lupa.
Untuk kelas XII :
belum memakai K. 13

7.              Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kebijakan pemerintah terbaru dalam hal pelaksanaan K13 yang ditunda pada sebagian sekolah?
Menurut saya mungkin atas dasar pertimbangan-pertimbangan seperti sarana untuk sekolah tertentu, tidak masalah di hentikan, bukan di stop sama sekali, hanya sesaat/ sementara sampai sarana itu ada. Karena salah satu faktor penghambat adalah bukunya.
8.              Bagaimana kebijakan di sekolah ini terkait hal tersebut, apakah tetap melaksanakan?
Sekolah ini masih berlanjut. Karena menurut menteri pendidikan “ bagi yang telah melaksanakan tiga semester tetap lanjut”  jadi saat ini kelas X dan XI lanjut melaksanakan K’13, Karena dengan adanya K13 terlihat seimbang antara soft skill dan hard skillnya.
Pertanyaan Tambahan :
1.              Bagaimana cara kita menyampaikan kepada wali murid mengenai penilaian di rapot yang menggunakan skala 1-4 ?
Karena kita memakai penilaian Skala 1-4, maka kita sosialisasikan kepada wali murid saat pembagian rapot, supaya orang tua memahami. Terlebih dahulu dijelaskan angka puluhannya baru kemudian skala 1-4. Dan dijelaskan konversi nilainya, seperti jika anak diberi nilai 3,2 maka sama dengan 80. Jika anak diberi nilai 3 maka sama dengan 75.
2.               Bagaimana pendapat murid tentang k 13?
Murid-murid mengeluh terutama sebelumnya sudah terbiasa dengan penyampaian guru (guru yang lebih aktif). Karena baru diterapkan, mereka merasa berat dengan tugas-tugas yang diberikan, tetapi apabila kita seorang guru benar-benar menganalisis silabus, sebenarnya tugas itu tidak banyak, karena di silabus sudah terarah. Jika guru sudah paham dengan k 13 tentu tidak memberatkan, karena setiap KD sudah terarah apa yg harus dilakukan oleh siswa, jika belum memahami pasti mengalami kesulitan. Karena itu, baiknya seorang guru di awal tahun pembelajaran atau awal semester menganalisis silabus.
3.               Bagaimana kompleksitas buku K 13 ?
Di k 13 ada buku siswa ada buku guru sedangkan di KTSP hanya buku siswa.
4.               Bagaimana keseimbangan antara materi dan praktikum ?
Karena praktikum membutuhkan waktu yang lama, ,maka tidak semua materi di praktikumkan.
IDENTITAS
NAMA SEKOLAH                 : SMAN 3 Tangerang Selatan
NPSN                                       : 20603368

NAMA GURU                       : Suwarti
JENIS KELAMIN                   : Perempuan
TTL                                            : Banjarnegara,
NUPTK                                    : 573574164230010
LAMA MENGAJAR             : 23 ½ tahun
MENGAJAR DI KELAS        : X (Sepuluh)
SERTIFIKAT PROFESI          : Guru Kelas/Bid. Studi IPS Sejarah


PEDOMAN WAWANCARA

1.              Pada tahun ajaran berapa Bapak/Ibu menerapkan K13 di kelas yg Bapak/Ibu ajar?
SMAN 3 Tangsel telah menerapkan K’13 dari tahun 2013
2.              Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai K13 sebelum ditetapkan pada 2013/2014?
Kurikulum itu semakin baru semakin bagus ada revisi-revisi atau perbaikain, K’13 bagus konsepnya, semua aspek anak diukur, jaman dulu itu “ketok palu” hanya ilmu pengetahuan aja dinilai, sikap keterampilan tidak dinilai apalagi guru IPS jaman dulu tidak menerapkan itu bu tidak kaku anaknya baik tidak ibu berikan nilai kurang.
3.              Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai K13 setelah melaksanakannya di kelas?
Enak, guru dan siswa itu aktif (student centre) siswa merasa dihargai, anak-anak semangat dan senang belajarnya dengan menggunakan K13. Dalam belajarnya ibu menggunakan metode pembelajaran yaitu presentasi  (siapa yang peran aktif akan mendapatkan nilai tambahan). Anak-anak senang dengan metode presentasi.
4.              Apakah Bapak/Ibu merasa kesulitan mengimplementasikan K13 di kelas?
Tidak ada menemukan kesulitan, konsepnya telah bagus. Andaikata K’13 tidak diterapkan lagi disekolah ini atau kembali pada yang lama, saya tetap menerapkan dikelas untuk siswa saya.
5.              Kendala-kendala apa saja yang ditemui saat mengimplementasikan K13?
Hanya pada penilaian, penilaiannya banyak dan agak rumit. Murid terlalu banyak, mungkin ga satu per satu anak-anak nya di nilai, apalagi sikap atau afektif. Jadi untuk mempermudah dipukul rata 1 kelas. Kalau keterampilan bisa dinilai kalau peserta didik lagi melakukan.
6.              Menurut Bapak/Ibu KD apa saja yang dirasa sulit untuk diajarkan/dipahami siswa?
Kalau dalam sejarah, secara khusus tidak ada KD yang sulit untuk diajarkan  siswa itu bagaimana gurunya. Kalau guru sulit mengajarkan, siswa akan sulit memahaminya dan sebaliknya.
7.              Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kebijakan pemerintah terbaru dalam hal pelaksanaan K13 yang ditunda pada sebagian sekolah?
Jadi gini ada pihak lain yang menolak duluan tanpa mempelajari atau menganalisis K’13 ini. Saya dulu juga gitu, tapi setelah saya pelajari, wah ni K’13 bagus banget . saya setuju dengan K’13 ini. Kalau pengakuan dari guru yang lain juga setuju .
8.              Bagaimana kebijakan di sekolah ini terkait hal tersebut, apakah tetap melaksanakan?
Kita pasti menerapkan . udah tahun ke 2 menggunakan K’13. Tetap melaksakan K’13
Pertanyaan Tambahan :
1.              Masih mengunakan rangking ?
Masih menggunakan rangking walaupun telah menerapkan K’13 , di web itu ada rangking.
2.              Cara memahami nilai pada rapot hasil belajar peserta didik mengguanakan angka yang baru ?
Pada hasil belajar kita tetap mengunakan 2 skala yaitu skala 1-100 (angka) dan skala 1-4. (konversi) untuk menghindarkan kebingungan peserta didik dan wali murid. Hasil belajar Di print kemudian dibagikan kepeserta didik dan ada juga di web.

Kesimpulan yang kami dapat dari pendapat ke 2 Ibu Guru SMAN 3 Tangsel yang mengajar dengan basic bidang studi yang berbeda tentang Kurikulum 2013 adalah :
1.       K 13 merupakan kurikulum yang lebih baik daripada kurikulum sebelumnya (KTSP) karena ketiga ranah dinilai secara seimbang (afektif, kognitif, dan psikomotor).
2.       Menyenangkan setelah mengimplementasikannya di kelas, karena selain guru yang aktif peserta didik pun juga aktif

3.       Kendala dari k 13 adalah penilaian yang sangat kompleks yang harus menilai ketiga aspek, yakni afektif, kognitif, dan psikomotor.

No comments:

Post a Comment