RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISTEM EKSKRESI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
                                                 Satuan Pendidikan     : SMAN 01 Babelan
Mata pelajaran           : Biologi
Kelas / Semester        : XI / Genap
Materi Pokok             : Sistem Eksresi
Pertemuan Ke            : 1
Alokasi Waktu           : 1x30 Menit

A.    Kompetensi Inti

1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan factual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

 
B.     Kompetensi Dasar dan Indikator

3.9 Mengaitkan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan membandingkannya dengan hewan ikan dan serangga.

Indikator:
1.      Menjelaskan tentang struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi melalui pengamatan secara tepat
2.      Menjelaskan Fungsi jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi melalui studi literatur dengan tepat
3.      Mengaitkan mekanisme jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada manusia dan hewan melalu simulasi secara benar dan tepat

4.10 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.

Indikator:
1.      Siswa dapat melakukan percobaan tentang gangguan pada sistem ekskresi
2.      Siswa dapat mengaitkan antara kelainan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sitem ekskresi

C.    Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari sistem ekskresi, siswa dapat:
1.      Menjelaskan tentang struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan fungsi jaringan organ serta mengaitkan hubungan antara jaringan penyusun organ pada kelainan atau gangguan pada sistem ekskresi.






D.    Materi Ajar
Peta Konsep
Materi konsep:
1.      Sistem ekskresi pada manusia
2.      Sistem eksresi pada hewan
3.      Gangguan pada sistem ekskresi manusia

E.     Metode Pembelajaran

Pendekatan                 : Cooperative Learning, Saintifik
Metode                        : Pengamatan, Diskusi, dan Tanya Jawab



F.     Sumber / Alat / Bahan
Sumber            :
Khristiyono. Bupena Buku Penilaian Autentik Biologi. Jakarta: Erlangga. 2014
Priadi Arif. Biologi SMA. Jakarta: Yudhistira. 2013
Wijayati.  Aktif Biologi. Jakarta: Ganeca exact. 2007
Bahan              :
-          Lembar kerja siswa yang dipersiapkan oleh guru
-          Bahan dari internet
-          Power point
Alat                 :
-          LCD
-          Laptop

G.    Langkah-langkah Pembelajaran
1.      Pendahuluan
·         Mempersiapkan siswa dengan berdoa dan memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi Sitem Ekskresi.
·         Menyampaikan Indikator pembelajaran dan tujuan pembelajaran
2.      Inti
No
Pendekatan saintifik
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Alokasi waktu
1
Mengamati
Guru memberikan macam-macam gambar struktur jaringan penyusun organ pada manusia
Siswa mengamati dan menjelaskan organ apa saja yang terdapat pada sistem ekskresi



5 menit
2
Menanya
Siswa di motivasi untuk bertanya mengenai:
-Fungsi jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi
Siswa termotivasi untuk bertanya seputar:
Fungsi jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi


5 menit
3
Mencoba
Guru meminta siswa untuk berkelompok dan mengidentifikasi mengenai skema pembentukan urin lewat lembar kerja siswa
Siswa melakukan identifikasi tentang sistem pembentukan urin


5 menit
4
Menalar
Guru meminta siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi mengenai skema pembentukan urin
Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelompok mengenai skema pembentukan urin


10 menit
5
Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa memperesentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Guru memperkuat dan meluruskan argumentasi siswa.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

5 menit



3.      Penutup
·         Guru menyimpulkan dan mereview kembali materi pelajaran
·         Mengevaluasi ketercapaian indikator
·         Menyampaikan tugas/materi selanjutnya


H.    Penilaian
1.      Jenis / Teknik Penilaian
a.       Evaluasi materi
b.      Ulangan harian
c.       Tugas kelompok (Membuat Model Mekanisme Pembentukan Urine)
d.      LKS

2.      Bentuk Instrumen
a.       Tes                   : PG
b.      Non tes            : lembar observasi

3.      Pedoman Penskoran
Terlampir

Isntrumen Penilaian Kognitiif
Indikator
Soal Ulangan Harian
Kunci Jawaban
Skor
- Menjelaskan Fungsi jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi melalui studi literatur dengan tepat
1. Zat sisa yang dihasilkan oleh paru-paru adalah ….

a. empedu        d. CO2
b. urea             e. Urin
c. asam urat
D. Co2

10
- Menjelaskan Fungsi jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi melalui studi literatur dengan tepat
2. Hati mengekskresikan empedu sebagai hasil perombakan dan penguraian ….
a. sel darah putih
b. sel darah merah
c. sel-sel epitel
d. protein
e. lemak
B. Sel darah merah


10
- Menjelaskan tentang struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi melalui pengamatan secara tepat
3. Urea yang dihasilkan hati adalah perombakan dari ….

a. ornitin
b. arginase
c. protein
d. arginin
e. asam amonia
E. Asam amonia


10
Menjelaskan tentang struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi melalui pengamatan secara tepat
4. Keringat terdiri atas ….

a. air, natrium klorida, urea
b. air, natrium oksida, urea
c. air, amonia, urea
d. air, garam-garam dapur, urea
e. air, ion-ion oksida, urea
A. air, natrium klorida, urea


10
-Mengaitkan mekanisme jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada manusia dan hewan melalu simulasi secara benar dan tepat
5. Proses penyaringan darah pada ginjal terjadi di dalam ….

a. glomerulus
b. tubulus kontortus proksimal
c. tubulus kontortus distal
d. pelvis renalis
e. tubulus kontortus kolektivis
A. Glomerolus


10
Menjelaskan tentang struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi melalui pengamatan secara tepat
6. Berikut ini adalah kandungan dalam filtrat glomerulus, kecuali

a. asam amino
d. urea
b. air
e. protein
c. glukosa
E. Protein


10
Menjelaskan tentang struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi melalui pengamatan secara tepat
7. Di dalam tubulus kontortus proksimal terjadi proses ….

a. filtrasi
b. penyaringan
c. augmentasi
d. reabsorbsi
e. penambahan zat-zat
D. Reabsorpsi

10
Mengaitkan mekanisme jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada manusia dan hewan melalu simulasi secara benar dan tepat
8. Urin sekunder dihasilkan dari ….

a. tubulus kontortus kolektivus
b. tubulus kontortus distal
c. lengkung henle
d. kapsula bowman
e. tubulus kontortus proksimal
E. tubulus kontortus proksimal



10
Mengaitkan mekanisme jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada manusia dan hewan melalu simulasi secara benar dan tepat
9. Urin yang sesungguhnya tidak mengandung ….

a. air                d. obat-obatan
b. urea             e. glukosa
c. hormon
E. Glukosa



10
Mengaitkan mekanisme jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada manusia dan hewan melalu simulasi secara benar dan tepat
10. Hormon yang mempengaruhi produksi urin adalah ….

a. insulin
d. LH
b. ADH
e. GnRH
c. FSH
B. ADH



10






























Format Tugas
Pembuatan Model Mekanisme Pembentukan Urine
Kelompok                   :
Nama anggota             :


Kelas                           :

 
 






A.    Tujuan
-          Mengetahui Tahapan Pembentukan Urine


B.     Alat dan Bahan


No
Alat
Bahan
1.
Gunting
Selang diameter 1 cm
2.
Pisau Cutter
Selang diameter 0,5 cm
3.
Gergaji
Kardus bekas
4.

Cat warna
5.

Kayu
6.

Toples
7.

Botol bekas







C.    Langkah Kerja

No
Langkah kerja
1.
Potonglah botol bekas menjadi 2 bagian, Kedua Bagian yang kecil disatukan, Buatkan lubang kecil kecil pada botol yang sudah disatukan tadi lubang ini
berperan sebagai alat penyaring
.
2.
Salah satu bagian depan botil besar diperbesar lubangnya supaya bagian
kecil dapat dimasukkan kedalamnya, kemudian dilem dengan menggunkan lem
powerglu supaya keduanya menyatu dan tidak bocor pada waktu alat
digunakan
3.
Satukan kedua botol besar dengan menggunakan lem powerglu
4.
Tambahkan selang plastik yang berdemeter ..1 cm pada mulut botol yang
kecil sebayak dua buah. Satukan selang plastik diameter 1 cm dan diameter  0,5 cm
5.
Pasang selang plastik yang sudah dirangkai pada langkah 8 tersebut pada
mulut botol yang besar sehingga susunannya 


D.    Gambar Model Mekanisme Pembentukan Urine

Contoh gambar Mekanisme pembentukan Urine



Foto model Mekanisme Pembentukan Urine

 
 















E.     Keterangan Penggunaan
1.Jika dimasukkan air yang didalamnya terdapat partikel partikel berukuran
lebih besar dari lubang saringan pada botol kecil melalui selang pelatik
yang ada di bagian atas maka air dan partikel tadi akan masuk kedalam
botol kecil seperti gambar berikut
2.Air akan keluar dari lubang saringan saringan botol kecil dan tertampung
didalam botol besar ( filtrat Glumerolus) sedangkan partikel yang
berukuran besar akan keluar dari alam botol kecil melalui sekang pelastik
bagian bawah. Peristiwa ini menunjukkan adaya proses penyaringan zat yang
berukuran besar seperti terjadi di glumerolus dan ditampung di kapsula
bowmen yaitu peristiwa filtrasi.
3.Air hasil saringan tadi akan mengalir melalui selang pelastik yang berbeda
diameternya dan diibaratkan tubulus kontorti distal, lengkung henle dan
tubulus kontorti proksimal.
Di selang plastik yang berdiameter 1 cm sebelum selang plastik berukuran
kecil berdiameter 0,5 cm dan selang plastik berdiameter 1 cm sebagian
air akan keluar dan masuk kedalam selang plastik dan menuju jantung, peristiwa ini menggambarkan peristiwa reabsorsi pada
tubulus kontorti proksimal dan lengkung henle yaitu penyerapan kembali zat
zat yang masih diperlukan disini terbentuk urin primer .
4.Sisa Air yang tidak keluar akan terus mengalir ke selang plastik setelah
selang yang melengkung, disini akan terjadi penambahan zat lain yang tidak
diperlukan melalui selang plastik yang berdiameter 0,5 cm berasal dari
seluruh tubuh peristiwa ini diibaratkan augmentasi ( penambahan zat yang
tidak diperlukan) terjadi di tubulus kontorti distal dan terbentuklah urin
sekunder atau urin sesunguhnya dan selesai pembentukan urin.
 
 





























LEMBAR KERJA SISWA
PENGAMATAN TAHAPAN PEMBENTUKAN URINE
 


Nama               :
Kelas               :
Kelompok       :

Alat dan bahan
- Dua buah gelas kimia 250 ml
- Corong                                                                                             
- Kain kasa yang tidak tembus butiran beras
- Satu genggam beras dan air cuciannya

Langkah kerja
1. Susunlah model yang menunjukkan mekanisme
kerja ginjal sebagaimana ditunjukkan gambar di
samping.
2. Taruh segenggam beras ke wadah kemudian
tambahkan air 100 ml.
3. Tuangkan campuran beras dan air ke corong yang
telah dipasang kain kasa.
4. Perhatikan apa yang terjadi!

















Pertanyaan Diskusi
1.      Jelaskan tahapan pembentukan urine?
2.      Dimakah letak pembentukan urine primer?











Instrumen Afektif
No.
Nama siswa
Indikator sikap
Keterbukaan
Ketekunan belajar
Kerajinan
Tenggang rasa
Kedisiplinan
Kerjasama
Ramah dengan teman
Hormat dengan guru
Kejujuran
Percaya diri
Kepedulian
Tanggungjawab
Total nilai
1














2














3














4














5














6














7














8














9














10














11














12














13














14














15














16














17














18














19














20






















Instrumen Psikomotorik
Penilaian Tugas Pembuatan Model
No.
Kunci/Kriteria Penilaian/Aspek yang Dinilai
Baik
Cukup
Kurang
1
Kerapihan.



2
Penggunaan alat dan bahan yang aman



3
Langkah kerja jelas



4
Memiliki nilai estetika



5
Cara penggunaan model jelas





Penilaian Kinerja

(  I  )   +   …(nama siswa)……                                              ( II ) + …..(nama siswa)……
                 ……………………...                                                        ………………………
            ___________________   (nilai)                                             __________________ (nilai)
-          ……………………….                                                     -   ………………………
                 ……………………….                                                      ………………………..

( III )    +   …(nama siswa)……                                            ( IV ) + …..(nama siswa)……
                 ……………………...                                                        ………………………
            ___________________   (nilai)                                             __________________ (nilai)
-          ……………………….                                                     -   ………………………
                 ……………………….                                                      ………………………..



 
 









           






Pedoman Penskoran Afektif
No.
Nama siswa
Indikator sikap
Keterbukaan
Ketekunan belajar
Kerajinan
Tenggang rasa
Kedisiplinan
Kerjasama
Ramah dengan teman
Hormat dengan guru
Kejujuran
Percaya diri
Kepedulian
Tanggungjawab
Total nilai
1
Azka 
4
42
2
Ariyani S
41
3
Cep Yusuf
2
3
3
4
4
5
2
2
4
5
5
2
41
4
Dsb.













5














6














7














8














9














10














11














12














13














14














15














16














17














18














19














20








































Penilaian :
Skor 5     : amat baik                   skor 2              : kurang
Skor 4     : baik                           skor 1              : sangat kurang
Skor 3     : cukup


Rumus
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
    Skor Maksimal
Skor maksimal = 60



Pedoman Penskoran Psikomotorik
Penilaian Kinerja

(  I  )   +   Ariani                                                                     ( II ) +  A. Sholeh
                 Azka Azzahra                                                                   Cep Yusuf
            ___________________   (7)                                       __________________ (7,5)
-          Fikri                                                                                  -   Izet
Hanifia                                                                             Fiveti

( III )    +   Della F                                                                  ( IV ) + Ilena
                 Ta’diyah                                                                            Anggit
            ___________________   (8)                                       __________________ (6,5)
-          Refika                                                                               -   Endah
Hanifah                                                                            Lupita



 
 









           





Penilaian :
Baik (prosedur  benar, aktif dan tepat waktu)                                                : skor 8
Cukup (prosedur  benar, aktif dan kurang tepat waktu)                     : skor 7
Kurang (prosedur benar, kurang aktif dan tidak tepat waktu)           : skor 6

Keterangan :
Guru memberi skor kepada masing-masing siswa sesuai dengan kriteria pada rubrik. Nama siswa yang memiliki criteria di atas rata-rata kelompok diletakkan di bagian atas (positif), dan sebaliknya. Nilai yang setara dengan garis pembagi adalah nilai rata-rata pada kelompok.

Penilaian Tugas Pembuatan Model
No.
Kunci/Kriteria Penilaian/Aspek yang Dinilai
Baik
Cukup
Kurang
1
Kerapihan.
Kerapihan pembuatan model baik
Kerapihan pembuatan model kurang baik
Kerapihan pembuatan model sangat kurang
2
Penggunaan alat dan bahan yang aman
Penggunaan alat dan bahan aman dan baik
Penggunaan alat dan bahan kurang aman
Penggunaan alat dan bahan sangat kurang
3
Langkah kerja jelas
Langkah kerja jelas
Langkah kerja kurang jelas
Langkah kerja tidak jelas
4
Memiliki nilai estetika
Model memiliki nilai estetika
Model kurang memiliki nilai estetika
Model tidak memiliki nilai estetika
5
Cara penggunaan model jelas
Cara penggunaan model sangat jelas
Cara penggunaan model kurang jelas
Cara penggunaan model tidak jelas

Pedoman penyekoran
Baik apabila memperoleh nilai                        : 11-15
Cukup apabila memperoleh nilai                     : 6-10
Kurang apabila memperoleh nilai                    : 1-5




rumus
Skor maksimal : 15

Nilai siswa         :  jumlah skor siswa  X 100
                               skor maksimal

No comments:

Post a Comment