RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sistem Reproduksi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KOMPETENSI DASAR 3.3
Satuan Pendidikan    : SMP Nurul Huds
Mata Pelajaran          : Biologi
Kelas/Semester          : IX/Genap
Materi Pokok             : Sistem Reproduksi
Alokasi Waktu           : 1X30 menit

A.    Kompetensi Inti
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.      Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.      Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya berdasarkan terakait fenomena yang terjadi
4.      Mengelolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuwan
B.     Kompetensi Dasar
3.3 Mendeskripskan struktur dan fungsi sistem reproduksi pada manusia, kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi dan dampak negatif hubungan pranikah serta pencegahannya.
Indikator
3.3.1 Menyebutkan mengenai organ reproduksi pada manusia
3.3.2 Menjelaskan mengenai proses reproduksi yang terjadi pada manusia
3.3.3 Menganalisis penyakit dan penyebab pada sistem reproduksi
3.3.4 Menganalisis penyebab hubungan pranikah dan pencegahannya
C.    Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari mengenai sistem pencernaan, diharapkan peserta didik :
3.3.1.1 Peserta didik diharapkan dapat menyebutkan mengenai organ reproduksi pada   laki laki dan perempuan.melalui studi literature secara tepat
3.3.2.1 Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan mengenai proses reproduksi yang terjadi pada manusia berdasarkan diskusi dan studi literasi secara cermat
3.3.3.1 Peserta didik diharapkan dapat menyebutkan mengenai penyakit dan penyebab yang terjadi pada sistem reproduksi berdasarkan studi literasi secara tepat
3.3.4.1 Peserta didik diharapkan dapat memahami mengenai hubungan pranikah degan penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi dan pencegahannya melalui studi literasi dan diskusi secara tepat dan cermat
D.    Materi Ajar
1.      Alat reproduksi pada laki-laki
Alat reproduksi pada laki-laki terdiri atas sepasang testis, saluran-saluran kelamin, kelenjar-kelenjar tambahan, dan penis.
a)      Testis merupakan kelenjar kelamin yang berfungsi sebagiai penghasil sperma dan hormon testosteron. Testis terletak di dalam suatu kantong yang disebut skrotum.
b)     Saluran kelamin terdiri Duktus, Epididimis. dan vas deferens.
à   Duktus : tempat pematangan sperma
à   Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok dengan panjang antara 5-6 meter. Di saluran ini cairan sperma diabsorpsi sehingga menjadi agak pekat. Saluran ini berfungsi menyimpan sperma untuk sementara (minimal selama tiga minggu).
à   Vas deferens merupakan saluran lurus dengan panjang sekitar 40 cm. Saluran ini berfungsi untuk menghubungkan epididimis dengan uretra pada penis. Di bagian ujung saluran ini terdapat saluran ejakulasi.
c)      Kelenjar pelengkap meliputi vesika seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowperi.
à   Vesika seminalis merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya menyekresi cairan lendir yang banyak mengandung fruktosa, sedikit asam askorbat, dan asam amino. Bahan-bahan kimia tersebut berfungsi untuk memberi makan dan melindungi sperma sebelum membuahi ovum. Semen adalah cairan yang terdiri atas sperma dan cairan yang dihasilkan oleh berbagai kelenjar tambahan
à   Kelenjar frostat merupakan kelenjar berbentuk bulat yang mengelilingi bagian pangkal saluran uretra. Kelenjar ini menghasilkan cairan yang bersifat basa dan berwarna putih seperti susu. Cairan tersebut berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada vasa eferentia dan cairan yang ada di dalam vagina sehingga sprema dapat bergerak aktif.
à   Kelenjar cowperi (bulbouretralis), yaiitu kelenjar berukuran sebesar butir kacang yang terletak di bagian proksimal (pangkal) uretra. Kelenjar ini menghasilkan cairan mukosa yang berfungsi sebagai pelicin
d)     Penis merupakan alat kelamin luar laki-laki yang befungsi untuk memasukkan sperma ke dalam tubuh perempuan.
         Sistem reproduksi apda laki-laki berhubungan erat dengan sistem ekskresi (pengeluaran), khususnya sistem urinaria. Uretra merupakan saluran yang berfungsi untuk mengeluarkan urine sekaligus sprema. Testis memproduksi jutaan setiap hari, sejak masa pubertas sampai seorang laki-laki meninggal dunia.
2.      Alat-alat Reproduksi pada Perempuan
Alat reproduksi pada perempuan terdiri atas sepasang ovarium, saluran telur (oviduk atau tuba Fallopii), uterus (rahim), vagina dan organ kelamin bagian luar.
a)      Organ Kelamin Bagian Dalam
à   Ovarium merupakan kelenjar kelamin perempuan yang berfungsi untuk memproduksi ovum dan menyekresi hormon estrogen dan progesteron.
à   Saluran telur berfungsi untuk menyalurkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia yang terdapat di dindingnya. Panjang saluran ini sekitar 12 cm dan ujungnya berbentuk corong.
à   Uterus (rahim) berfungsi sebagai tempat berkembangnya embrio, dinding uterus tebal, panjang sekitar 7,5 cm, dan lebar sekitar 5 cm. Selama kehamilan uterus mampu mengembang sampai 500 kali
à   Vagina merupakan saluran yang terletak di bawah uterus sebagai tempat bagi   penis pada saat kopulasi dan sebagai jalan bayi pada proses persalinan.
b)     Organ kelamin luar meliputi bagian-bagian sebagai berikut :
à   Vulva, terdiri atas labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil).
à   Lubang saluran kencing, merupakan saluran terluar uretra
à   Lubang vagina, merupakan ujung terluar vagina
à   Fundus, yaitu bagian lipat paha
3.      Proses Pembuahan Atau Fertilisasi
Pembuahan adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang. Sebelum terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut. Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling lebar. Hasil pembuahan adalah zigot. Kemudian mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut:
1.        Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.
2.        Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons, penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
3.        Karena kontraksi otot dan gerak silia diding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
4.        Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dan jaringan ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan zat-zat makanan dari ibu ke embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme dari embrio ke peredana darah ibunya.
5.        Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari bahaya benturan yang mungkin terjadi.
6.        Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata, tangan, dan kaki.
7.        Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga, dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
8.        Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jariny telah berkembang. Mulai tahap ini sampai lhir, embrio disebut fetus (janin).
9.        Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap dilahirkan.
Jika ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding rahim yang telah menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut dikeluarkan dari tubuh lewat vagina dalam proses yang disebut menstruasi (haid).
4.      Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia
Beberapa penyakit dapat menyerang sistem reproduksi manusia. Penyakit tersebut antara lain sebagai berikut :
a)      Gonorhea (Kencing Nanah)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual. Bakteri ini selain menimbulkan radang pada organ reproduksi (vagina, saluran Fallopii, epididimis, kelenjar prostat), juga dapat menimbulkan radang pada saluran kemih, mata, persendian, dan selaput otak. Kalau tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan. Penyakit ini dapat menular dari seorang ibu yang terinfeksi kepada bayi yang dilahirkannya. Beberapa bayi menjadi buta karenanya.
Adapun tanda dan gejala-gejala penyakit ini sebagai berikut.
-          Terdapat nanah di ujung saluran kencing.
-           Rasa terbakar pada saat buang air kecil
-          Pada laki-laki, uretra menjadi sempit sehingga sulit buang air kecil. Pada beberapa kasus, testes menjadi rusak sehingga orang yang bersangkutan menjadi mandul.
-          Pada wanita, terdapat nanah dari vagina yang mungkin dapat menyebar ke rahim dan indung telur. Akibatnva, wanita yang bersangkutan menjadi mandul.
b)     Sifilis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual. Penyakit ini terdiri atas beberapa stadium. Pada stadium lanjut, sifilis tidak hanya menyerang organ-organ reproduksi, tetapi juga menyerang organorgan tubuh yang lain, misalnya hati, susunan saraf, dan otak.
c)      Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks serotipe 2 dan ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini selain menyerang organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan, juga menyerang kulit. Sekarang sudah diketahui bahwa ada hubungan antara infeksi virus herpes dan kanker leher rahim.
d)     Keputihan (Fluor Albus)
Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit, antara lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri, dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita diabetes melitus (kencing manis).
e)      AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immttne Deficiency Syndrome (sindrom hilangnya kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus). Sampai sekarang, penyakit mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak langsung menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, jika terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak membahayakan. penderita AIDS dapat meninggal. Kita tidak perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seperti influenza yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan tubuh. Menghirup udara di sekitar penderita AIDS atau bersalaman dengan penderita AIDS, tidak menyebabkan tertular. AIDS dapat menular melalui transfusi darah dari penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang pernah dipakai penderita AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang dikandung ibu penderita AIDS kemungkinan juga dapat tertular.
Meskipun banyak penyakit yang dapat menyerang organ-organ reproduksi. Sebenarnya sebagian besar dapat dicegah dengan menjaga kebersihan secara umum dan kebersihan organ-organ reproduksi. Jamur yang menyukai tempat lembap dapat dihindari dengan selalu menjaga daerah perineum (selangkangan) selalu kering. Rasa gatal dapat dikurangi dengan mengenakan celana dari bahan katun. Cara pencegahan yang lain adalah tidak membiasakan bertukar handuk atau pakaian. Selain kebersihan diri. lingkungan juga perlu dijaga kebersihannya. misalnya selalu mencuci selimut atau alas tidur.
E.     Metode Pembelajaran
Pendekatan     : Saintifik
Model              : Projeck Based Learning (PjBL)
Metode          : 5M (Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar dam Mengkomunikasi) dan Diskusi
F.     Media Pembelajaran
Sumber            :
·         Buku  Biologi kelas IX Esis
·         Internet (Artikel mengenai penyakit sistem reproduksi)

Bahan              : - Artikel Kesehatan yang diberikan oleh guru
                          -  power point

Alat                 : - LCD
                          -  Laptop      
                          - Kertas Karton
                          - Spidol        
G.    Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (1 x 30 menit)
No
Tahap Pembelajaran
Kegiatan Guru
Kegiatan Peserta didik
Alokasi Waktu
1
Pendahuluan
Salam dan doa
·         Mempersiapkan awal pembelajaran dengan berdoa
·         Mempersiapkan diri dan berdoa




3 menit
Memotivasi
·         Guru memberikan motivasi kepada peserta didik tentang materi sistem reproduks
·         Peserta didik termotivasi untuk mempelajari materi sistem reproduksi
Apersepsi
·         Guru menanyakan mengenai materi sistem reproduksi yaitu “Apa yang kalian ketahui, tentang Reproduksi?”
·         Peserta didik menjawab pertanyaan guru dengan mengaitkan peristiwa yang diketahui dengan lingkungan sekitar.
2
Kegiatan Inti
Mengamati
·         Guru meminta peserta didik untuk mengamati PPT dan Video mekanisme proses reproduksi
·         Peserta didik mengamati PPT dan Video mekasnisme proses reproduksi tersebut.


25 menit
Menaya
·         Guru mengarahkan peserta didik untuk memberikan pertanyaan terkait sistem reproduksi.
·         Peserta didik memberikan pertanyaan terkait tentang sistem reproduksi


Mencoba

·         Guru memimta peserta didik berkelompok menjadi 4 kelompok dan mencari informasi mengenai kelainan system reproduksi sesuai dengan artikel yang terdapat pada lembar kerja yang diberikan oleh guru

·         Guru memimpin jalannya diskusi dan membimbing jalannya dalam mengumpulkan data tambahan dari artikel yang diberikan

·         Peserta didik secara  berkelompok diminta untuk mencari informasi tambahan yang sesuai dengan artikel  pada lembar kerja yang diberikan oleh guru mengenai sistem reproduksi dan kelainan pada sistem reproduksi manusia


Menalar
·         Guru meminta peserta didik mengaitkan mengenai informasi pada artikel yang diberkan dengan informasi yang telah diberikan oleh guru
·         Peserta didik diminta untuk mengaitkan informasi yang telah di dapatkan dengan informasi yang terdapat dalam artikel yang diberikan oleh guru mengenai Sistem Reproduksi dan Penyakit Sistem Reproduksi

Mengkomunikasikan
·         Guru meminta peserta didik untuk membuat poster, skema atau gambar mengenai hasil diskusi kelompok sesuai dengan artikel pada lembar kerja yang diberikan oleh guru
·         Peserta didik diminta untuk membuat poster, skema atau gambar mengenai hasil diskusi kelompok sesuai dengan artikel pada lembar kerja

Evaluasi
·         Guru memberikan soal mengenai pembahasan sistem reproduksi
·         Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
3
Penutup

Salam dan doa
·         Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan kembali terkait materi yang dipelajari
·         Guru menyiapkan peserta didik  untuk berdoa
·         Peserta didik menyimpulkan terkait materi yang dipelajari


·        Peserta didik mempersiapkan diri untuk berdoa

2 menit






KI.1
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

Berilah tanda check list (V) pada pilihan 1, 2, 3 atau 4 berdasarkan sikap  siswa selama proses pembelajaran !

No

 NAMA
 SISWA
Teliti
Kerja sama
Disiplin
Jujur
komunikasi
Skor
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1





















2





















3





















4





















5






















Keterangan :
1.   Kurang
2.   Cukup
3.   Baik
4.   Baik sekali


FORMAT PENILAIAN AFEKTIF
Nilai :
Jumlah Skor   X 100
20






KI. 1
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF

Aspek yang dinilai
Aturan penilaian
1      Teliti
1. Tidak teliti dalam eksperimen
2. Kurang teliti dalam eksperimen
3. Teliti dalam ekseperimen
4. Sangat teliti dalam eksperimen
2      Kerja sama
1.  Tidak kerja sama dengan baik selama kerja kelompok
2.  Kurang kerja sama dengan baik selama kerja kelompok
3.  kerja sama dengan baik selama kerja kelompok
4.  Sangat kerja sama dengan baik selama kerja kelompok
3      Disiplin
1.    Tidak mengikuti proses pembelajaran
2.    Mengikuti proses pembelajaran tetapi datang terlambat >15 menit
3.    Mengikuti proses pembelajaran tetapi ating terlambat <15 menit
4.    Mengikuti proses pembelajaran tepat waktu
4      Jujur
1.       Tidak jujur dalam membuat analisis data ekperimen
2.    Kurang jujur dalam membuat analilisi data ekperimen
3.    Jujur dalam membuat analisis data ekperimen
4.    Sangat jujur dalam membuat analisis data ekperimen
5      komunikasi
1.   menyampaikan pendapat tidak disertai dengan argumen
2.   menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang kurang baik
3.   menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang baik
4.   menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang sangat baik




K.4
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
No
Nama
Aspek yang dinilai
Skor
Nilai
Melakukan Eksperimen
Pengolahan data
Presentasi
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1















2















3















4















5

















Keterangan :
1        : Kurang
2        : Cukup
3        : Baik
4        : Sangat Baik








K.4
Rubrik Penilaian Psikomotorik

NO
ASPEK PENILAIAN
PENILAIAN
K (1)
C (2)
B (3)
SB (4)
1
Melakukan Eksperimen
Tidak melakukan eksperimen tetapi melakukan kegiatan lain selama waktu pengamatan.
Tidak melakukan eksperimen dan hanya berdiam diri saja.
Melakukan eksperimen tetapi kurang berkontribusi.
Melakukan eksperimen dan berkontribusi penuh selama kegiatan pengamatan.
2
Pengolahan Data
Tidak mampu mengolah data hasil pengamatan.
Kurang mampu dalam mengolah data hasil pengamatan
Mampu mengolah data hasil pengamatan tetapi dengan bantuan teman
Mampu mengolah dta hasil pengamatan dengan baik dan benar secara individual
3
Presentasi
Tidak dapat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
Kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas tetapi
Dapat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas tetapi masih ragu-ragu
Dapat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan baik dan lancer

FORMAT PENILAIAN PSIKOMOTOR
Nilai :
Jumlah Skor   X 100
        12



KI.2
Lembar Observasi Sosial
Kelompok
Kelompok                                : ………………….
Nama Peserta Didik               :
                                                  1…………………
                     2………………....
                     3………………....
                     4…………………
Kelas                                        : ………………….
Tanggal Pengamatan             : ………………….
Materi Pokok                          : ………………….
No
Aspek pengamatan
Skor
1
2
3
4
1
Interaksi siswa dalam konteks pembelajaran kelompok




2
Kesungguhan dalam mengerjakan kelompok




3
Kerja sama antara peserta didik




4
Menghargai pendapat antara anggota kelompok




5
Menghargai pendapat antara anggota kelompok lain





Keterangan :
1        : Kurang
2        : Cukup
3        : Baik
4        : Sangat Baik





RUBRIK PENILAIAN SOSIAL

Aspek Penilaian
Aturan Penilaian
1        Interaksi siswa dalam konteks pembelajaran kelompok
1     Tidak berperan aktif dalam jalannya diskusi
2     Berperan yang pasif (tidak fokus) dalam jalannya diskusi
3     Berperan cukup aktif dalam diskusi kelompok
4     Berperan sangat baik dan memberikan solusi dalam diskusi kelompok
2.      Kesungguhan dalam mengerjakan kelompok
1.   Tidak fokus dalam diskusi kelompok
2.   Kurang fokus dalam diskusi kelompok
3.   Cukup fokus dalam diskusi kelompok
4.   Sangat fokus dalam diskusi kelompok
3.      Kerja sama antara peserta didik
1      Tidak kerja sama dengan baik selama kerja kelompok
2      Kurang kerja sama dengan baik selama kerja kelompok
3      kerja sama dengan baik selama kerja kelompok
4      Sangat kerja sama dengan baik selama kerja kelompok
4.      Menghargai pendapat antara anggota kelompok
5.   Menyampaikan pendapat tidak disertai dengan argumen
6.   Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang kurang baik
7.   Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang baik
8.   Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang sangat baik
5.      Menghargai pendapat antara anggota kelompok lain
1      Menyampaikan pendapat tidak disertai dengan argumen
2      Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang kurang baik
3      Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang baik
4      Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang sangat baik


FORMAT PENILAIAN SOSIAL
Nilai :
Jumlah Skor   X 100
12














KI. 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
ARTIKEL KESEHATAN MENGENAI SISTEM REPRODUKSI

Judul Artikel                         :
Kelompok                              :
Anggota Kelompok               : 1.
                                                   2.
                                                   3.
                                                   4.
A.    Judul Kegiatan
Menganalisis penyebab dan kelaianan yang terjadi pada sistem reproduksi manusia dan pencegahan yang harus dilakukan
B.     Kompetensi Dasar
3.6 Mendeskripskan struktur dan fungsi sistem reproduksi pada manusia, kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi dan dampak negatif hubungan pranikah serta pencegahannya
Indikator Pembelajaran  :
3.3.2 Menjelaskan mengenai proses reproduksi yang terjadi pada manusia
3.3.3 Menganalisis penyakit dan penyebab pada sistem reproduksi
3.3.4 Menganalisis penyebab hubungan pranikah dan pencegahannya
C.    Tujuan Pembelajaran
1.      Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan mengenai proses reproduksi yang terjadi pada manusia berdasarkan diskusi dan studi literasi secara cermat
2.      Peserta didik diharapkan dapat menyebutkan mengenai penyakit dan penyebab yang terjadi pada sistem reproduksi berdasarkan studi literasi secara tepat
3.      Peserta didik diharapkan dapat memahami mengenai hubungan pranikah degan penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi dan pencegahannya melalui studi literasi dan diskusi secara tepat dan cermat
D.    Alat dan Bahan
Alat                 : Karton, Pensil, Spidol dan Lem
Bahan              : Artikel Kehatan dan Buku Yudhistira Kelas IX
E.     Petunjuk Pengerjaan
1.      Buatlah kelompok yang berisikan 4 orang
2.      Setiap kelompok diberikan artikel kesehatan yang berbeda tema
a.       Kel 1. Penyakit Sifilis
b.      Kel 2. Penyakit Gorneho (Kencing Nanah)
c.       Kel 3. Penyakit HIV/ AIDS
d.      Kel 4. Kehamilan Dini
3.      Setiap kelompok menganalisis dan mendiskusikan mengenai hal-hal sebagai berikut :
Kel 1 – Kel 3
a.       Penjelasan mengenai penyakit tersebut
b.      Penyebab penyakit tersebut pada sistem reproduksi
c.       Pencegahan yang dapat dilakukan
d.      Menganlisis hubungan pranikah dengan penyakit pada sistem reproduksi
Kel 4
a.       Menganalisis bahaya kehamilan dini
b.      Menganalisis penyebab hubungan pranikah dengan kehamilan dini
4.      Setiap kelompok diberikan waktu untuk membuat paper mengenai point-point yang harus di diskusikan
5.      Setiap kelompok diberikan waktu untuk memprensentasikan hasil diskusi kelompok





F.     Landasan Teori
Sistem reproduksi adalah sekumpulan organ yang bekerja dalam sistem reproduksi. Organ reproduksi pada laki-laki dan wanita berbeda. Pada laki-laki organ reproduksi meliputi Skrotum dan Penis pada bagian luar, sepasang testis sebagai saluran reproduksi, kelenjar pelengkap dan uretra. Testis berfungsi sebagai penghasil gamet (sperma) dan hormon testoteron. Didalam testis terdapat tubullus seminiferus yang didalam nya terdapat sel penghasil hormon testosteron. Saluran reproduksi pria teridri dari atas duktus epididimis, vas defrens, dan saluran ejakulatori. Sperma mengalami kematangan didalam duktus epididimis, setelah matang sperma mengalir melalui saluran vas defrens dan bergabung dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar pelengkap, kemudia bermuara di uretra.
Kelenjar pelengkap terdir dari vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper yang berfungsi untuk menghasilkan cairan plasma dan cairan berwarna kuning yang mengandung nutrisi untuk sperma (glukasa dan fruktosa). Plasma mengandung semen dan air mani.
Pada alat reproduksi pada wanita dibagi menjadi dua yaitu bagian dalam dan bagian luar. Organ reproduksi wanita bagian luar adalah vagina, sedangkan organ bagian dalam terdiri atas sepasang ovarium akan menghasilkan sel gamet yaitu sel telur yang berfungsi sebagai penghasil hormon esterogen berfungsi sebagai pertahanan sifat kelamin sekunder dan hormon progesteron berfungsi untuk mempertahankan kehamilan. Sau ovum yag mati akan dilepaskan dari ovarium menuju ke oviduk. Oviduk terdiri atas ujung oviduk dan tuba fallopi. Pada ujung oviduk terdapat rambut-rambut halus (fimbria) yang mempermudah penangkapan ovum. Tubba Fallopi berfungs sebagai tempat berlangsungnya pembuahan. Rahim berfungsi sebagai pertumbuhan embrio.
Proses kehamilan atau pembuahan terjadi karena proses peleburan antara sel sperma dan sel ovum yang berlangsung didalam oviduk (tubba fallopi) , dan seorang wanita hanya megeluarkan satu ovum dan akan mati jika kurang dari 24 jam tidak dibuahi.
Dalam proses ejakulasi, seorang pria dapat melepaskan 300 juta sel sperma. Dianatra jutaan sperma hanya satu sperma yang dapat menembus dinding ovum dan membuahi ovum. Organ reproduksi dapat mengalami gangguan dan dapat menyebabkan kegagalan kehamilan yang disebabkan karena kurang menjaga kebersihan organ reproduksi
SIFILIS (RAJA SINGA)
Sipilis atau lebih sering disebut raja singa, adalah sebuah infeksi bakteri yang biasanya menyebar melalui kontak seksual. Penyakit ini ditandai dengan adanya rasa sakit yang luar biasa pada pada alat kelamin, rektum atau mulut. Sipilis menyebar dari orang ke orang melalui kulit atau selaput lendir yang memiliki kontak dengan luka tersebut. 
Setelah mengalami infeksi ini, bakteri sipilis akan tertidur dalam tubuh selama puluhan tahun sebelum akhirnya aktif kembali. Deteksi dini bisa membuat penyakit ini disembuhkan hanya dengan satu suntikan penisilin. Namun jika tidak diobati, sipilis dapat merusak jantung, otak atau organ lain, dan bahkan menyebabkan kematian. 
Apa yang dapat membuat Anda terjangkit raja singa?
Penyebab sipilis adalah bakteri yang disebut Treponema pallidum. Penularan yang paling umum terjadi melalui kontak dengan orang yang terinfeksi raja singa selama aktivitas seksual. Treponema pallidum juga dapat memasuki tubuh melalui luka kecil atau lecet di kulit atau selaput lendir. Sipilis juga dapat menyebar melalui aktivitas seperti berciuman atau melalui ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama masa kehamilan atau persalinan.
Apa gejala raja singa?
Orang yang terjangkit raja singa mungkin akan menemukan tanda-tanda berikut:
Selangkangan: bisul yang terasa menyakitkan, luka, borok, atau pertumbuhan kutil, terutama pada alat kelamin. Kulit: ruam, benjolan kecil, atau borok. Seluruh tubuh: kelelahan, demam, atau malaise Sebagian orang juga menemukan tanda-tanda seperti infeksi, gatal, sariawan, ruam pada telapak tangan dan kaki, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, rasa sakit pada vagina, penurunan berat badan, atau radang selaput dubur.



Kelompok dan Judul Artikel
Point Disukusi
Hasil Diskusi

Kel 1
Penyakit Sifillis

1.      Penjelasan mengenai penyakit tersebut


2.      Penyebab penyakit tersebut pada sistem reproduksi



3.      Pencegahan yang dapat dilakukan


4.      Menganlisis hubungan pranikah dengan penyakit pada sistem reproduksi










Gorneho (Kencing Nanah)
https://obatuntukkencingnanah.files.wordpress.com/2015/07/ciri-ciri-gonore.png?w=430&h=292Gonore merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang pada umumnya ditularkan melalui hubungan kelamin, tetapi juga kontak secara langsung dengan eksudat yang infektif. Penyakit ini lebih sering menyerang remaja dan dewasa muda, serta lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita.
Pada pria, awalnya terdapat rasa gatal dan panas di sekitar uretra, saluran yang menghantarkan urin dari kandung kemih ke luar tubuh. Selanjutnya, terdapat rasa nyeri saat buang air kecil dan keluar sekret kental berwarna keruh dari ujung uretra yang kadang-kadang disertai darah. Bila infeksi sudah semakin lanjut, nyeri akan semakin bertambah dan sekret semakin kental dan keruh. Selain itu terdapat nyeri pada waktu ereksi dan terkadang terdapat pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan.
Pada wanita, gejala, kalaupun ada, dapat sangat ringan sehingga penderita tidak menyadarinya. Sebanyak 30%-60% wanita penderita gonore tidak memberikan gejala. Gejala yang timbul dapat berupa nyeri saat buang air kecil, buang air kecil menjadi lebih sering, dan kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada panggul bawah.  Selain itu, terdapat sekret kental dan keruh yang keluar dari vagina.
Bila menyadari mempunyai gejala-gejala seperti di atas, atau mempunyai pasangan seksual dengan gejala di atas, perlu memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan, seperti mengambil sekret dari vagina ataupun penis untuk dianalisa. 
Untuk mencegah penularan gonore, gunakan kondom dalam melakukan hubungan seksual. Jika menderita gonore, hindari hubungan seksual sampai pengobatan antibiotik selesai. Walaupun sudah pernah terkena gonore, seseorang dapat terkena kembali, karena tidak akan terbentuk imunitas untuk gonore. Sarankan juga pasangan seksual kita untuk diperiksa untuk mencegah infeksi lebih jauh dan mencegah penularan. Selain itu, juga menyarankan para wanita tuna susila agar selalu memeriksakan dirinya secara teratur, sehingga jika terkena
infeksi dapat segera diobati dengan benar.
Kelompok dan Judul Artikel
Point Disukusi
Hasil Diskusi
                 
Kel 2
Penyakit Gorneho

1.      Penjelasan mengenai penyakit tersebut


2.      Penyebab penyakit tersebut pada sistem reproduksi



3.      Pencegahan yang dapat dilakukan


4.      Menganlisis hubungan pranikah dengan penyakit pada sistem reproduksi










HIV/AIDS
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok-nya saat ini tengah serius melakukan sejumlah kegiatan sosialisasi dan penanganan bagi para penderita HIV/AIDS di wilayahnya yang sampai saat ini belum diketemukan obatnya.
Diketahui bahwa Dinkes Kota Depok saat ini telah mempersiapkan segala kebutuhan pengobatan terhadap para penderita HIV/AIDS di sejumlah wilayahnya yang bertujuan agar para penderita tidak merasa dikucilkan dan diasingkan serta dapat berbaur di lingkungan tempat tinggalnya selayaknya orang normal yang lainnya.
Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Agus Gojali mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan oleh pihaknya kepada ODHA di seluruh wilayah kota Depok yang diantaranya dengan memberikan bantuan pengobatan gratis disejumlah lokasi dan melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai virus HIV/AIDS.
“Bagi masyarakat kota Depok yang memang sudah positif terinfeksi virus HIV/AIDS akan mendapatkan penanganan dari pihak kami. Itu sudah menjadi kewajiban kami dalam menekan penyebaran virus HIV dan menangani para penderitanya,” tuturnya di Depok, Minggu (08/11/2015).
Selain adanya penanganan kepada para penderita HIV/AIDS dari pihak Dinkes kota Depok, sejumlah komunitas yang ada di kota Depok pun terlihat antusias melakukan hal yang serupa dengan bekerjasama memberikan pemeriksaan HIV/AIDS secara gratis dan dibuka untuk umum. Salah satu komunitas yang kerap melakukan hal tersebut adalah Komunitas Aksi Kemanusiaan Indonesia (KAKI) Foundation.
Dari hasil kerjasama antara pihak KAKI Foundation dengan Dinkes Depok pada beberapa waktu lalu, sebanyak satu dari 60 orang yang mengikuti kegiatan tersebut diketahui positif mengidap virus HIV/AIDS. Dan dari hasil tersebut, pihak Dinkes kota Depok langsung memberikan penanganan kepadabsi penderita berupa dukungan dan pendampingan serta diberikan juga pemeriksaan intensif Cd4.
“Pemeriksaan Cd4 ditujukan untuk melihat seberapa kuat sistem imun tubuh si penderita terhadap virus HIV/AIDS, memandu pengobatan dan memprediksikan perkembangan penyakitnya. Dengan menjaga nilai Cd4 yang tinggi, diharapkan dapat mengurangi komplikasi para penderita HIV dan memperpanjang masa hidupnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga memberikan sosialisasi terkait permasalahan HIV/AIDS ke sejumlah lingkungan tempat tinggal para penderita. “Meskipun kami mengetahui siapa saja nama penderita yang ada, namun kami tetap menjaga dan menghargai privasi para penderita jangan sampai mengganggu kehidupan sosialnya nanti,” katanya.
Dengan adanya sejumlah penanganan dan kegiatan terhadap penyebaran salah satu virus mematikan tersebut, diharapkannya para penderita tidak pesimis dan selalu optimis dalam menjalankan kehidupannya sebagaimana orang normal pada umumnya.





















Kelompok dan Judul Artikel
Point Disukusi
Hasil Diskusi

Kel 3
Penyakit HIV/AIDS

1.      Penjelasan mengenai penyakit tersebut


2.      Penyebab penyakit tersebut pada sistem reproduksi



3.      Pencegahan yang dapat dilakukan


4.      Menganlisis hubungan pranikah dengan penyakit pada sistem reproduksi













Hamil Muda, Waspada Bahayanya!
RESIKO HAMIL MUDA
Tabloid-Nakita.com - Seks bebas menyebabkan 10 persen remaja berusia 15-19 tahun sudah menjadi Ibu. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012. Padahal, hamil di usia remaja merupakan salah satu penyebab kematian Ibu. Kehamilan di usia dini juga sebagian besar tidak diinginkan atau yang biasa disebut "kecelakaan".
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Nurdadi Saleh mengatakan bahwa waktu yang paling tepat bagi wanita untuk hamil yaitu, pada usia 25-35 tahun. Kehamilan yang terjadi pada usia sebelum 21 tahun dan sesudah 40 tahun beresiko tinggi bagi kesehatan. Bahkan, akan banyak kelainan yang bisa terjadi, baik pada ibu maupun pada janin karena fisik dari si ibu belum sempurna, apalagi kalau masih remaja. Semakin dini, risiko kehamilan akan semakin tinggi. Nurdadi menjelaskan, pada remaja pertumbuhan bagian panggulnya belum sempurna. Jika hamil usia dini, maka berisiko akan mengalami kelainan panggul. Akibat panggul yang belum berkembang sempurna itu pun menyebabkan proses kelahiran bayi harus dengan operasi caesar. Tak hanya itu, wanita yang hamil di usia dini juga sangat berisiko mengalami preeklampsia atau tekanan darah tinggi. Tingginya angka kematian ibu pun banyak disebabkan oleh kasus tersebut.
Tak hanya pada ibu, perkembangan janin juga bisa tidak berkembang dengan sempurna. Bahkan, seringkali mereka yang hamil usia dini melahirkan anak prematur maupun memiliki kelainan bawaan. Hal ini disebabkan oleh indung telur yang belum sempurna. Sel telur belum sempurna akibatnya sering timbul kelainan kromosom pada bayinya. Ini menimbulkan kelainan bawaan. Rebutan nutrisi dengan janin pun biasanya terjadi karena usia remaja masih mengalami pertumbuhan. Untuk itu, hamil usia dini seharusnya dihindari. Hamil usia dini dapat disebabkan oleh seks pranikah maupun terjadinya pernikahan dini. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2010, seks pranikah telah terjadi pada laki-laki maupun perempuan pada usia 10-24 tahun. Adapun, Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan usia muda tinggi di dunia, yaitu peringkat 37 dan tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja.
Kelompok dan Judul Artikel
Point Diskusi
Hasil Diskusi

Kel 4
Kehamilan Dini
1.      Menganalisis bahaya kehamilan dini



2.      Menganalisis penyebab hubungan pranikah dengan kehamilan dini















KI. 3
Lampiran 1
PENILAIAN KOGNITIF
Indikator
Soal
Kunci
Skor
3.3.1 Menyebutkan mengenai organ reproduksi pada manusia
1.    Tempat proses kehamilan terjadi di...
a. Ovarium
                  b. Ovum
                  c. Oviduk
                  d. Seviks
e.    Vagina

A

20
3.3.2 Menjelaskan mengenai proses reproduksi yang terjadi pada manusia

2.      Bagiaman proses kehamilan pada manusia….
a.       Sperma bertemu ovum dan melebur menjadi zigot
b.      Sperma bertemu ovum dan saling berpisah
c.       Sperma bertemu ovum dan tidak terjadi pembuahan
d.      Sperma bertemu ovum dan terjadi pembuahan pada mulut rahim

A





20
3.3.3 Menyebutkan penyakit-penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi

3.      Neisseria gonorrhoeae menyebabkan penyakit ...
a.       HIV
b.      Kencing Nanah
c.       Sifilis
d.      Keputihan

B
B

20
3.3.5 Menganalisis penyebab hubungan pranikah dan pencegahannya
4.      HIV/AIDS disebabkan oleh
a.       Penggunaan jarum suntik pribadi
b.      Bersentuhan dengan penderita penyakit
c.       Menggunakan alat makan bersama
d.      Hubungan seks
D
20
3.3.5 Menganalisis penyebab hubungan pranikah dan pencegahannya
5.      Manakah yang benar, mengenai hubungan Seks Bebas kecuali ?
a.       Dapat terkena penyakit kelamin
b.      Menyebabkan gangguan psikologi stress
c.       Menyebakan banyak nya perceraian
d.      Tidak akan menyebabkan HIV/AIDS

D

20


No comments:

Post a Comment