PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Makhluk hidup yang ada disekitar kita
sangat beraneka ragam. Keanekaragaman tersebut ditunjukan dengan adanya variasi
bentuk, penampilan, warna dan ciri lainnya.
Beragamnya
makhluk hidup yang ada dimuka bumi ini mendorong diperlukannya suatu cara
pengelompokan agar makhluk hidup mudah dipelajari. Pengelompokan makhluk hidup
sama halnya dengan pengelompokan yang dilakukan terhadap benda, misalnya
pengelompokan jenis sayuran, berdasarkan persamaan cirinya. Misalnya pengelompokan
sayuran sawi-sawian, terung-terungan, dan cabai-cabaian.
Setiap spesies tumbuhan maupun hewan
terdiri dari sejumlah individu sehingga seluruh spesies terdiri dari
berjuta-juta individu. Antara satu spesies dengan spesies lain terdapat
sejumlah perbedaan, antara lain ukuran, umur, bentuk tubuh, pola warna, dan
jenis kelamin. Oleh karena jumlah individu serta keanekaragaman yang begitu
besar, para ilmuwan biologi telah mengembangkan suatu sistem yang dapat
memudahkan kita dalam mempelajari dan mengenali makhluk hidup. Sistem tersebut
adalah sistem klasifikasi. Pada sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokan
secara sistematis dan bertahap. Cabang ilmu biologi yang mengkaji pengelompokan
makhluk hidup disebut taksonomi.
System klasifikasi makhluk hidup pertama
kali dipelopori oleh Carolus Linnaeus pada abad ke-18. Prinsip klasifikasi yang
digunakan oleh Linneaus adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan
persamaan cirri dan pemberian nama dengan sistem tata nama ganda.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan judul makalah yang kami buat,
yaitu mengenai Klasifikasi Makhluk Hidup, maka perumusan dalam penulisan
makalah ini ialah mengenai:
-
Pengertian
klasifikasi
-
Tujuan klasifikasi
-
Manfaat
klasifikasi
-
Dasar-dasar
klasifikasi
-
System klasifikasi
-
Tahapan
klasifikasi
1.3 Tujuan
Pembuatan
makalah ini bertujuan untuk:
-
Menjelaskan
pengertian klasifikasi
-
Menjeaskan tujuan dan manfaat klasifikasi
-
Menjeaskan
dasar-dasar dan sistem klasifikasi
-
Menjelaskan proses
dan hasil klasifikasi berdasarkan persamaan dan perbedaan cirri yang diamati
-
Menjelaskan cara
pemberian nama spesies dengan prinsip binomial nomenklatur
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada
ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi
untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur.
Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan
dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam
kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal
dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778),
seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus
Linnaeus.
2.2 Tujuan Klasifikasi
Klasifikasi yang dilakukan oleh
para ahli biologi bertujuan untuk:
- Menyederhanakan objek yang
beranekaragam
- Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri
yang dimiliki
- Mengetahui ciri-ciri suatu jenis
makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain
- Mengetahui hubungan kekerabatan
makhluk hidup
- Memberi nama makhluk hidup yang
belum diketahui namanya atau belum memiliki nama
2.3 Manfaat Klasifikasi
Kalsifikasi
memiliki manfaat penting yang dapat langsung diterapkan bagi kepentingan
manusia, yaitu:
-
Pengelompokan
memudahkan kita mempelajari organism yang beranekaragam.
-
Klasifikasi
dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang
satu dengan yang lain.
2.4 Dasar-dasar Klasifikasi
Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakannya
dengan makhluk hidup lain. Disamping memiliki perbedaan, beberapa makhluk hidup
memiliki persamaan. kami akan membahas klasifikasi berdasarkan persamaan,
perbedaan, manfaat, ciri morfologi, dan anatomi serta ciri biokomiawi.
2.4.1 Berdasarkan Persamaan
Kita
dapat mengelompokkan maklhuk hidup berdasarkan persamaannya seperti pada sapi
dan kuda.
Dengan
mengamati ciri-cirinya kita dapat memasukkan kuda dan sapi kedalam kelompok
hewan bertulang belakang, atau kedalam kelompok hewan menyusui (mamalia) karena
memiliki kelenjar susu. Kuda dan sapi juga dapat dimasukkan kedalam kelompok
hewan tetrapoda (berkaki empat) karena sama-sama memiliki empat kaki.
2.4.2 Berdasarkan Perbedaan
Meskipun
kuda dan sapi merupakan satu kelompok hewan mamalia, kita dapat pula memisahkan
keduanya sebagai kelompok yang berbeda berdasarkan perbedaan cirinya. Misalnya,
kuda memiliki jumlah jari yang ganjil pada setiap kakinya sehingga termasuk
kedalam kelompok mamalia berjari ganjil (perisodactya). Sedangkan sapi
memiliki jumlah jari yang genap pada setiap kakinya sehingga termasuk kedalam
mamalia berjari genap (artiodactyla), demikian pula dengan kambing dan
kerbau.
2.4.3 Berdasarkan Manfaat
Pengelompokan
merupakan salah satu upaya dalam mengklasifikasi. Hampir setiap orang melakukan
klasifikasi terhadap makhluk hidup. Dalam dunia tumbuhan, kita mengkelompokkan
mawar, melati, cemara, dan bugenfil sebagai tanaman hias. Kacang, jagung, dan
ketela dikelompokkan kedalam tanaman budidaya. Kacang tanah, kacang merah, dan
kacang panjang dikelompokkan kedalam kacang-kacangan.
Klasifikasi
dapat dilakukan oleh siapa saja asal memiliki dasar dan tujuan yang jelas.
Misalnya bayam, kol, kentang, kacang panjang, wortel, dan sawi dimasukkan
kedalam kelompok sayur-sayuran. Dasar pengelompokan itu adalah bahwa
tanaman-tanaman tersebut dapat digunakan sebagai sayuran, sedangkan tujuannya
adalah untuk memudahkan manusia dalam memnafaatkan tanaman-tanaman tersebut
sebagai sayuran.
2.4.4 Berdasarkan ciri morfologi dan
anatomi
Kalsifikasi
dididasarkan pada persamaan atau perbedaan ciri tertentu. Ciri-ciri yang
digunakan terutama adalah ciri anatomi dan morfologi. Morfologi adalah ciri
yang tampak di bagian luar tubuh, sedangkan ciri anatomi adalah ciri yang
terdapat di dalam tubuh makhul hidup.
Pada
tumbuhan ciri morfologi yang dapat digunakan seperti warna bunga, bentuk bunga,
bentuk biji, kekerasan biji, bentuk pohon, bentuk daun, dan lain-lain. Atau
pada ciri anatomi seperti ada tidaknya kembiun, bentuk berkas pembuluh.
2.4.5 Berdasarkan ciri biokimia
Dalam perkembangannya, ciri-ciri yang digunakan dalam
klasifikasi tidak hanya ciri-ciri morfologi dan anatomi, tetapi juga ciri-ciri
biokimia, misalnya jenis-jenis protein, jenis-jenis enzim, ada tidaknya
membrane organel sel. DNA atau asam nukleat juga digunakan untuk menentukan
hubungan kekerabatan makluk hidup. Misalnya untuk menentukan ayah dari seorang
bayi, dapat dibandingkan DNAnya. Meskipun cirri wajah dan bentuk tubuh tidak
mirip, jika DNAnya mirip, dapa dipastikan orang tersebut merpakan ayah dari si
bayi.
2.5
Sistem Klasifikasi
System klasifikasi dapat
dikelompokan menjadi tiga kelompok.yaitu:
2.5.1 Klasifikasi Sistem Alam
-
diciptakan oleh Theophrastus (370SM - 285SM), salah satu
murid Aristoteles
- didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa
(morfologi)
- tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok : pohon, semak, perdu
dan herba

- didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa

- tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok : pohon, semak, perdu

2.5.2 Klasifikasi Sistem Buatan
-
Diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), ilmuwan swedia
- Dikenal sebagai Bapak Klasifikasi
- Dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual, dasar lain
yang digunakan adalah morfologi.
- Merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruh-
nya terhadap manusia
- Misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau
sayuran.
- Dikenal sebagai Bapak Klasifikasi
- Dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual, dasar lain

- Merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruh-

- Misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau

2.5.3 Klasifikasi Filogenetik
-Diciptakan oleh Charles Darwin 1859, menerbitkan buku
tentang
teori evolusi.
-Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan
hubungan kekerabatan yang lebih dekat.
-Didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta
mengetahui hubungan kekerabatan antara satu
dengan yang
lainnya.

-Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan

-Didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta


Klasifikasi yang didasarkan pada hubungan filogenetik
mengalami berbagai perkembangan. Klasifikasi ini diakui dan dipakai secara
internasional. Ada
beberepa system klasifikasi yang pernah diperkenalkan oleh para ahli taksonomi
yaitu sebagai berikut:
1. Sistem Dua Kingdom
Sistem dua kingdom ini dinyatakan oleh seorang ahli dari Yunani
yang bernama Aristoteles. Dua kingdom yang dimaksud oleh
Aristoteles adalah sebagai berikut.
a . Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom tumbuhan terdiri atas berbagai macam tumbuhan, bakteri,
ganggang, jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
Kingdom tumbuhan ini memiliki dinding sel, klorofil, serta mampu
melakukan fotosintesis, kecuali bakteri dan jamur.
b . Kingdom Animalia (Hewan)
Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata,
Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Kingdom hewan
ini berciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak
bebas.
2.Sistem Tiga Kingdom
Pada tahun 1866 seorang ahli dari Jerman bernama Ernst Haekel
mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi tiga kingdom.
a .Kingdom Monera
Kingdom Monera terdiri
atas bakteri dan ganggang biru. Kingdom
monera ini berciri inti sel tidak berselubung (prokariot) dan tubuh bersifat
uniseluler atau multiseluler.
b . Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom tumbuhan terdiri atas bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan
lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
c . Kingdom Animalia (Hewan)
Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata,
Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
3.Sistem Empat Kingdom
Sistem empat kingdom dicetuskan oleh Robert Whittaker pada
tahun 1959. Klasifikasi ini didasarkan pada penemuan inti sel. Dia melihat
ada makhluk hidup yang inti selnya tidak memiliki membran
(prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang hijau biru.Ada makhluk
hidup yang inti selnya diselimuti membran (eukariotik), misalnya, jamur,
ganggang (selain ganggang biru), tumbuhan, dan hewan. Empat kingdom
tersebut adalah sebagai berikut.
a .Kingdom Monera
Kingdom Monera terdiri
atas semua makhluk hidup yang tidak
memiliki membran inti (prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang biru.
b .Kingdom Fungi
Kingdom Fungi terdiri atas
semua jamur (fungi).
c .Kingdom Plantae
Kingdom Plantae terdiri
atas semua ganggang, kecuali ganggang
biru, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
d .Kingdom Animalia
Kingdom Animalia terdiri
atas semua hewan, yaitu Protozoa,
Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan
Chordata.
4.Sistem Lima Kingdom
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong R.H.
Whittaker (1969) menyusun klasifikasi berdasarkan tingkatan makhluk
hidup, susunan sel, dan cara memperoleh nutrisi. Klasifikasi ini disebut
juga klasifikasilima
kingdom. Pada klasifikasi lima
kingdom terjadi
perubahan-perubahan yang besar dalam penataan filum. Hal ini
disebabkan adanya tambahan satu kingdom, yaitu Protista. Secara
lengkap klasifikasilima
kingdom adalah sebagai berikut.
a .Kingdom Monera
Kingdom ini terdiri atas
semua makhluk hidup yang tidak memiliki
membran inti (prokariotik), tidak memiliki mitokondria, lisosom, badan
golgi, dan retikulum endoplasma. Makhluk hidup dalam kingdom ini
berkembang biak dengan pembelahan langsung (amitosis). Makhluk
hidup yang termasuk dalam kingdom monera adalah Archaebacteria
dan Eubacteria.
Archaeobacteria merupakan bakteri yang hidup di tempat seperti
sumber air panas, berkadar garam tinggi, dan panas atau asam.
Sementara itu, Eubacteria lebih umum karena banyak terdapat di alam.
Eubacteria terbagi atas enam filum, yaitu bakteri ungu, bakteri hijau,
bakteri garam positif, Spirochetes, Prochlorophyta, dan Cyanobacteria.
b . Kingdom Protista
Semua makhluk dengan membran inti dan organel bermembran,
uniseluler atau multiseluler, tetapi susunan selnya sederhana dan tidak
membentuk suatu jaringan. Filum atau divisio yang masuk dalam kingdom
Protista adalah Euglena, Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, Sporozoa,
Cryzophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, Pyrrophyta,
Myxomycota, dan Oomycota.
c .Kingdom Fungi
Kingdom Fungi terdiri atas
semua jamur, kecuali Myxomycota dan
Oomycota. Makhluk hidup dalam kingdom ini tidak berklorofil,
eukariotik, heterotrof, dinding sel terbentuk dari zat kitin, dan umumnya
bersifat saprofit dan parasit. Divisio yang termasuk dalam kingdom Fungi
adalah Zygomycota, Ascomycota, Basidiumycota, dan Deuteromycota.
d . Kingdom Plantae
Kingdom Plantae terdiri atas semua tumbuhan yang berciri
eukariotik, bersel satu, bersel banyak, tetapi tidak terdeferensiasi (ganggang
cokelat dan merah), bersel banyak dan terdefensiasi membentuk
jaringan (tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan biji), dinding sel tersusun
dari selulosa, mengandung klorofil, bersifat autotrof, dan mengalami
pergiliran keturunan. Kingdom Plantae terdiri atas beberapa divisio, yaitu
Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan
Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
e .Kingdom Animalia
Kingdom Animalia terdiri
atas semua hewan yang mempunyai sel
eukariotik, bersel banyak, dan terdeferensiasi membentuk suatu jaringan
tertentu, bersifat heterotrof, dan dapat bergerak bebas. Kingdom
Animalia terdiri atas beberapa filum, yaitu Porifera, Coelenterata,
Platyhelminthes, Nemathelmintes, Rotifera, Bryzoa, Mollusca, Annelida,
Anthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
Dalam pembahasan selanjutnya, akan diuraikan lebih lanjut tentang
lima kingdom
dalam klasifikasi makhluk hidup.
5.Sistem Enam Kingdom
Sistem enam kingdom, yaitu Virus, Monera, Protista, Fungi, Plantae,
dan Animalia. Dasar klasifikasi adalah virus belum merupakan sel karena
tubuhnya tersusun dari asam nukleat yang diselubungi oleh protein.
Sistem klasifikasi yang digunakan sekarang ini adalah sistem
klasifikasilima
kingdom.
Sistem dua kingdom ini dinyatakan oleh seorang ahli dari Yunani
yang bernama Aristoteles. Dua kingdom yang dimaksud oleh
Aristoteles adalah sebagai berikut.
a . Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom tumbuhan terdiri atas berbagai macam tumbuhan, bakteri,
ganggang, jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
Kingdom tumbuhan ini memiliki dinding sel, klorofil, serta mampu
melakukan fotosintesis, kecuali bakteri dan jamur.
b . Kingdom Animalia (Hewan)
Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata,
Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Kingdom hewan
ini berciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak
bebas.
2.
Pada tahun 1866 seorang ahli dari Jerman bernama Ernst Haekel
mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi tiga kingdom.
a .
monera ini berciri inti sel tidak berselubung (prokariot) dan tubuh bersifat
uniseluler atau multiseluler.
b . Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom tumbuhan terdiri atas bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan
lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
c . Kingdom Animalia (Hewan)
Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata,
Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
3.
Sistem empat kingdom dicetuskan oleh Robert Whittaker pada
tahun 1959. Klasifikasi ini didasarkan pada penemuan inti sel. Dia melihat
ada makhluk hidup yang inti selnya tidak memiliki membran
(prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang hijau biru.
hidup yang inti selnya diselimuti membran (eukariotik), misalnya, jamur,
ganggang (selain ganggang biru), tumbuhan, dan hewan. Empat kingdom
tersebut adalah sebagai berikut.
a .
memiliki membran inti (prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang biru.
b .
c .
biru, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
d .
Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan
Chordata.
4.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong R.H.
Whittaker (1969) menyusun klasifikasi berdasarkan tingkatan makhluk
hidup, susunan sel, dan cara memperoleh nutrisi. Klasifikasi ini disebut
juga klasifikasi
perubahan-perubahan yang besar dalam penataan filum. Hal ini
disebabkan adanya tambahan satu kingdom, yaitu Protista. Secara
lengkap klasifikasi
a .
membran inti (prokariotik), tidak memiliki mitokondria, lisosom, badan
golgi, dan retikulum endoplasma. Makhluk hidup dalam kingdom ini
berkembang biak dengan pembelahan langsung (amitosis). Makhluk
hidup yang termasuk dalam kingdom monera adalah Archaebacteria
dan Eubacteria.
Archaeobacteria merupakan bakteri yang hidup di tempat seperti
sumber air panas, berkadar garam tinggi, dan panas atau asam.
Sementara itu, Eubacteria lebih umum karena banyak terdapat di alam.
Eubacteria terbagi atas enam filum, yaitu bakteri ungu, bakteri hijau,
bakteri garam positif, Spirochetes, Prochlorophyta, dan Cyanobacteria.
b . Kingdom Protista
Semua makhluk dengan membran inti dan organel bermembran,
uniseluler atau multiseluler, tetapi susunan selnya sederhana dan tidak
membentuk suatu jaringan. Filum atau divisio yang masuk dalam kingdom
Protista adalah Euglena, Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, Sporozoa,
Cryzophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, Pyrrophyta,
Myxomycota, dan Oomycota.
c .
Oomycota. Makhluk hidup dalam kingdom ini tidak berklorofil,
eukariotik, heterotrof, dinding sel terbentuk dari zat kitin, dan umumnya
bersifat saprofit dan parasit. Divisio yang termasuk dalam kingdom Fungi
adalah Zygomycota, Ascomycota, Basidiumycota, dan Deuteromycota.
d . Kingdom Plantae
Kingdom Plantae terdiri atas semua tumbuhan yang berciri
eukariotik, bersel satu, bersel banyak, tetapi tidak terdeferensiasi (ganggang
cokelat dan merah), bersel banyak dan terdefensiasi membentuk
jaringan (tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan biji), dinding sel tersusun
dari selulosa, mengandung klorofil, bersifat autotrof, dan mengalami
pergiliran keturunan. Kingdom Plantae terdiri atas beberapa divisio, yaitu
Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan
Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
e .
eukariotik, bersel banyak, dan terdeferensiasi membentuk suatu jaringan
tertentu, bersifat heterotrof, dan dapat bergerak bebas. Kingdom
Animalia terdiri atas beberapa filum, yaitu Porifera, Coelenterata,
Platyhelminthes, Nemathelmintes, Rotifera, Bryzoa, Mollusca, Annelida,
Anthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
Dalam pembahasan selanjutnya, akan diuraikan lebih lanjut tentang
5.
Sistem enam kingdom, yaitu Virus, Monera, Protista, Fungi, Plantae,
dan Animalia. Dasar klasifikasi adalah virus belum merupakan sel karena
tubuhnya tersusun dari asam nukleat yang diselubungi oleh protein.
Sistem klasifikasi yang digunakan sekarang ini adalah sistem
klasifikasi
2.6 Tahapan Klasifikasi
Pengklasifikasian
makhluk hidup dapat dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
a. Pencandraan (identifikasi)
Pencandraan atau identifikasi merupakan pengamatan ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup. Hal-hal yang diamati meliputi morfologi, anatomi, fisiologi, kromosom, dan tingkah laku. Contoh pencandraan dengan memperlihatkan data-data berupa: tubuh ditumbuhi rambut, berkaki empat, memiliki dua mata, dan memiliki kelenjar mammae di dada. Data tersebut menunjukkan ciri khas makhluk hidup yang tergolong mamalia.
Pencandraan atau identifikasi merupakan pengamatan ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup. Hal-hal yang diamati meliputi morfologi, anatomi, fisiologi, kromosom, dan tingkah laku. Contoh pencandraan dengan memperlihatkan data-data berupa: tubuh ditumbuhi rambut, berkaki empat, memiliki dua mata, dan memiliki kelenjar mammae di dada. Data tersebut menunjukkan ciri khas makhluk hidup yang tergolong mamalia.
b. Pengelompokan
Setelah pencandraan, langkah berikut ialah mengelompokkan makhluk hidup yang memiliki banyak kesamaan berdasarkan pencandraan dalam kelompok yang sama. Misalnya, kambing, kelinci, kuda, dan sapi termasuk dalam satu kelompok karena sama-sama merupakan hewan pemakan tumbuhan. Setelah itu, masuk pada tahap yang ketiga, yaitu pemberian nama kelompok.
Setelah pencandraan, langkah berikut ialah mengelompokkan makhluk hidup yang memiliki banyak kesamaan berdasarkan pencandraan dalam kelompok yang sama. Misalnya, kambing, kelinci, kuda, dan sapi termasuk dalam satu kelompok karena sama-sama merupakan hewan pemakan tumbuhan. Setelah itu, masuk pada tahap yang ketiga, yaitu pemberian nama kelompok.
c. Pemberian nama
Berdasarkan contoh pengelompokan di atas, nama kelompok hewan-hewan tersebut adalah mammalia herbivor.Para ahli taksonomi
telah melakukan penelitian terhadap berbagai jenis hewan dan tumbuhan di dunia
ini. Mereka telah melakukan tahap-tahap klasifikasi dan akhirnya mampu
memberikan nama terhadap makhluk hidup tersebut. Untuk mempermudah mencari nama
makhluk hidup yang belum kalian kenal, kalian dapat menggunakan kunci
determinasi.
Berdasarkan contoh pengelompokan di atas, nama kelompok hewan-hewan tersebut adalah mammalia herbivor.
2.7 Urutan Tingkat Takson dalam
Klasifikasi
Dalam sistem klasifikasi, makhluk
hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini
dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian
dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya
terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk
hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson)
telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of
Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature.
Urutan takson antara lain :
Kingdom
Divisio
Clasis
Order
Familia
Genus
Species
Tingkatan Dalam Bahasa Indonesia
Dunia/Kerajaan
Divisio/Filum
Kelas
Ordo
Suku
Marga
Jenis
- KINGDOM.
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan
ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan
menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima
kingdom tersebut antara lain : Monera,
Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia
- FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR). Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama
division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas
organism-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum
tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki
akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
- KELAS (CLASSIS).
Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
- ORDO (BANGSA).
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo
umumnya diberi akhiran ales.
- FAMILI.
Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan
biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama
idea.
- GENUS (MARGA).
Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus terdiri
atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh
huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf
lainnya.
- SPECIES (JENIS).
Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan perkawinan
antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur)
2.8 Tata Nama Binomial Nomenclature
Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa
berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi,
makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia.
Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode
binomial nomenclature. Metode binominal
nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting
dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda
karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus
dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai
berikut :
- Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama
merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis
(epitheton specificum)
- Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital,
sedangkan huruf pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil
- Nama species menggunakan bahasa latin atau yang
dilatinkan
- Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf
lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya)
- Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua
kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda
penghubung.
- Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama
tersebut bukan nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu
nama takson di bawah species
- Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama
tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan
inisial Linnaeus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah
disajikan, kami menyimpulkan:
1.
Klasifikasi
makhluk hidup didasarkan pad persamaan atau perbedaan ciri-ciri morfologi,
anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan juga bentuk kromosom.
2.
Unit-unit
yang memiliki kesamaan ciri dan menunjukan adanya tingkatan dikenal sebagai
takson.
3.
Takson
disusun dari tingkat tertinggi ke tingkatan yang rendah.
4.
Klasifikasi
bertujuan untuk memudahkan pengenalan, menyusun hubungan kekerabatan, dan
memudahkan dalam mempelajarinya.
5.
Tahap-tahap
pengklasifikasian: pencandraan/
identifikasi, pengelompokan, dan pemberian nama kelompok.
6.
System klasifikasi didasarkan pada sistem alami,
sistem buatan, sistem
filogenetik. System yang dipakai adalah sistem yang didasarkan atas sistem
filogenetik.
Daftar
Pustaka
Aryulina, Diad, Choirul Muslim,dkk., 2007.Biologi I SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta:
Esis
M. Rachman, Dedi. 1998. Inti Sari Biologi SMU. Bandung: Pustaka
Setia
Syamsuri, Istamar,dkk., 2007. Biologi Untuk SMA kelas X. Jakarta:
Erlangga
http://www.chem.-is-try.org
http://www.damaqory.blogspot.com
http://www.shvoong.com
No comments:
Post a Comment