Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususnya handphone. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
1. Sejarah dan Perkembangan GSM
Teknologi
komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal
tahun 1980-an, diantaranya
sistem C-NET yang dikembangkan
di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang
dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang
dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Erricson, serta
sistem TACS yang
beroperasi di Inggris. Namun
teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem
antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan
mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja
(tidak bisa melakukan roaming antar
negara).
Teknologi analog yang
berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang
semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah
organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan
untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di
semua Negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM).
Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian
dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.
GSM muncul pada
pertengahan 1991 dan akhirnya
dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European
Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil
baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM
merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa
dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone
disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian
dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi
perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area
yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital
Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan
frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per
satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat
menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap
organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia
awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun
dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem
analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM
pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM
di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan
berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan
di seluruh dunia.
2. Spesifikasi Teknis GSM
Di Eropa, pada
awalnya GSM di desain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada
frekuensi ini, frekuensi uplinksnya digunakan
frekuensi 890–915 MHz , sedangkan frekuensi downlinksnya
menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang
digunakan adalah 25 Mhz (915–80 = 960–35 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200
Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124
kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya,
jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang
disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal
yang lebih banyak, maka regulator GSM di
Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz
dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi
1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru
ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, dimana tersedia bandwidth sebesar
75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama
yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800
ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian
juga digunakan untuk komunikasi railway, yang
kemudian dikenal dengan nama GSM-R.
3. Arsitektur Jaringan GSM
- Mobile Station (MS)
- Base Station Sub-system (BSS)
- Network Sub-system (NSS),
- Operation and Support
System (OSS)
Secara
bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk sebuah PLMN (Public Land
Mobile Network).
Mobile Station
atau MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan
pembicaraan. Terdiri atas:
- Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang
berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver
(pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM
lainnya.
- Subscriber Identity
Module (SIM) atau SIM Card, merupakan
kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi
pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali
untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
1.
IMMSI (International Mobile Subscriber
Identity), merupakan penomoran pelanggan.
2.
MSISDN (Mobile Subscriber ISDN),
nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan.
Base
Station System atau BSS, terdiri atas:
- BTS Base
Transceiver Station, BTS berfungsi sebagai interkoneksi antara infra
struktur sistem selular dengan Out Station.BTS harus selalu
memonitor Out Station yang masuk ataupun yang keluar dari sel BTS
tersebut. Luas jangkauan dari BTS sangat dipengaruhi oleh lingkungan,
antara lain topografi dan gedung tinggi. BTS sangat berperan dalam menjaga
kualitas GSM, terutamaa dalam hal frekwensi hoping dan antena diversity.
- BSC Base Station
Controller
Pada
umumnya setiap BSS terdiri atas beberapa Base Transceiver Station, dengan
masing-masing BTS mempunyai area yang berbeda.Namun demikian selalu ada area
yang over lapping, sehingga kontinuitas komunikasi Out Station
dengan infrastruktur selular tetap terjaga.
BSC sangat diperlukan untuk mengaur perpindahan Out
Station dari satu BTS ke BTS lainnya.Perpindahan area ditentukan dari beda
kekuatan sinyal antara 2 (dua) BTS Oper Lapping.Fungsi BSC :
- Interfacing antara
BSC-MSC, BSC-BTS dan BSC-OMC
- Alokasi
kanal BSC-BTS
- Indikasi channel
blocking antara BSC-MSC
- Pengaturan
frekwensi hoping
- Pengaturan
konfigurasi kanal
- Pengaturan
enkripsi
- Proses Handover
- Pengaturan
broadcasting channel
Network
Sub System atau NSS, terdiri atas:
- Mobile Switching Center
atau MSC, merupakan sebuah network element
central dalam sebuah jaringan
GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC berperan untuk
interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun dengan
jaringan kabel PSTN,
ataupun dengan jaringan data.
MSC memberikan pelayanan kepada pelanggan meliputi
:
*Bearer Services :
o
3,1 KHz telephony
o
Synchronous data 0,3 Kbit/s -
2,4 Kbit/s
o
PAD Services
o
Alternated speech/data
*Teleservices :
·
Telephony
·
Emergency calls
·
Telefax
·
Short message services
*Supplementary services :
·
Call forwading
·
Charging services
·
Call bearing services
·
Closed user group
- Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database
untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan
secara permanen.
- Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan
data dan informasi pelanggan, dimulai pada saat pelanggan memasuki suatu
area yang bernaung dalam wilayah MSC VLR tersebut (melakukan Roaming).
Adanya informasi mengenai pelanggan dalam VLR memungkinkan MSC untuk
melakukan hubungan baik Incoming (panggilan masu) maupun Outgoing
(panggilan keluar).
VLR
bertindak sebagai data base pelanggan yang bersifat dinamis, karena
selalu berubah setiap waktu, menyesuaikan dengan pelanggan yang memasuki atau
berpindah naungan MSC. Data yang tersimpan dalam VLR secara otomatis akan
selalu berubah mengikuti pergerakan pelanggan. Dengan demikian akan dapat
dimonitor secara terus menerus posisi dari pelanggan, dan hal ini akan memungkinkan
MSC untuk melakukan interkoneksi pembicaraan dengan pelanggan lain. VLR selalu
berhubungan secara intensif dengan HLR yang berfungsi sebagai sumber data
pelanggan.
- Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan
semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga
pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.
Dengan
fasilitas ini,maka kerugian yang dialami pelanggan sistem selular analog saat
ini akibat banyaknya usaha memparalel, tidak mungkin terjadi lagi pada GSM.
Sebelum proses penyambungan switching dilaksanakan sistem akan memeriksa
terlebih dahulu, apakah pelanggan yang akan mengadakan pembicaraan adalah
pelanggan yang sah.
AuC
menyimpan informasi mengenai authentication dan chipering key.Karenae
fungsinya yang mengharuskan sangat khusus, authentication mempunyai
algoritma yang spesifik, disertai prosedur chipering yang berbeda untuk
masing-masing pelanggan. Kondisi ini menyebabkan AuC memerlukan kapasitas
memory yang sangat besar. Wajar apabila GSM memerlukan kapasitas memory sangat
besar pula.
Karena fungsinya yang sangat penting, maka operator
selular harus dapat menjaga keamanannya agar tidak dapat diakses oleh personil
yang tidak berkepentingan. Personil yang mengoperasikan dilengkapi dengan chipcard
dan juga password identitas dirinya.
- Equipment Identity
Registration
atau EIR
EIR memuat data-data peralatan
pelanggan yang dibagi atas 3 (tiga) kategori, yakni :
·
Peralatan yang diijinkan untuk
mengadakan hubungan pembicaraan kemanapun.
·
Peralatan yang dibatasi dan hanya
diijinkan mengadakan hubungan pembicaraan ketujuan yang terbatas.
·
Peralatan yang sama sekali tidak
diijinkan untuk berkomunikasi.
Kebaradaan
EIR belum distandardisasi secara penuh, oleh karena itu belum dioperasikan di
semua operator Eropa. Masih diperlukan klasifikasi di Eropa dan penyempurnaan
yang berkaitan dengan aspek hukum.
- Operation and Support
System atau OSS, merupakan sub sistem jaringan GSM yang berfungsi sebagai
pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration
management, performance management, dan inventory management.
Frekuensi
pada 3 Operator Terbesar di Indonesia
- Indosat :
890 – 900 Mhz (10 Mhz)
- Telkomsel
: 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
- Excelcomindo
: 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)
4. Keunggulan GSM sebagai Teknologi
Generasi Kedua (2G)
GSM, sebagai
sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih
banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
- Kapasitas sistem lebih
besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan sebuah kanal
tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna
tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
- Sifatnya yang sebagai
standar internasional memungkinkan international roaming
- Dengan teknologi digital,
tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks,
gambar, dan video.
- Keamanan sistem yang
lebih baik
- Kualitas suara lebih
jernih dan peka.
Bagaimanapun,
keunggulan GSM yang beragam pantas saja membuatnya menjadi sistem
telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh dunia.
3.1 Pendahuluan
Di sini akan dibahas prinsip
kerja handphone secara garis besar dan secara umum, karena perkembangan
teknologi selular saat ini selalu berubah.
3.2 Pusat pengolahan perintah input/output.
3.2.1
Perintah input.
Setiap anda melakukan perintah
kepada ponsel, misalkan mengetik sms, memainkan game, merubah pengaturan
ponsel, merekam suara, foto, dan lain-lain. Semua perintah diatas merupakan suatu
perintah dari pengguna ponsel kepada ponsel, dimana perintah tersebut bisa
melewati alat seperti: keypad, kamera, infra red, Bluetooth. Semua perintah
input tersebut akan diterima oleh CPU, kemudian CPU akan mengolah semua
perintah masukan tersebut. CPU dapat memproses semua perintah input berdasarkan
data operating system yang terdapat pada IC flash. IC flash akan menyimpan data
input tersebut bila diperintahkan oleh CPU, Sedangkan IC RAM akan menerima data
dari CPU untuk sementara.
3.2.1
Perintah Output.
CPU akan memberikan terusan
perintah dari perintah input, perintah dari CPU sangat universal pada
keseluruhan system navigasi handphone misalkan: memberikan perintah untuk
menampilkan informasi grafik pada LCD, memberikan perintah kepada UI (vibrator,
buzzer, led), memberikan perintah kepada power supply untuk meretribusikan tegangan,
dan lain-lain.
3.3
Power Supply
3.3.1
Power up/down (On/Off)
Proses untuk menghidupkan
ponsel tidak sama dengan rangkaian elektronik biasa seperti TV radio dll. Pada
system handphone hampir sama dengan computer, dimana proses menghidupkan
ataupun mematikan tidak dengan cara melepaskan hubungan daya kepada power
supply. Pada system computer sebenarnya bila diberikan daya, system tersebut
berfungsi hanya saja dalam keadaan nonaktif, bila di analogikan kepada manusia
dalam keadaan tertidur, dimana system tersebut akan siap diberi perintah
kapanpun untuk mengaktifkan semua system. Oleh karna itu bila handphone telah
di pasangkan battery maka tegangan battery akan langsung masuk kepada IC power
Supply, disaat bersamaan IC power supply akan memberikan tegangan kepada bagian
processor. rangkaian SW On/Off handphone dapat anda lihat pada gambar diawah
ini.
3.3.1
Distribusi tegangan
Rangkaian pada handphone terdapat
banyak subsistemnya, yang mana setiap sub system mempunyai kebutuhan supply
tegangan yang berbeda-beda dan pada setiap system akan diberikan tegangan bila
disaat diperlukan. Daya pada handphone pertama diberikan oleh battery, tegangan
dari battrey akan dilanjutkan kepada IC power supply, oleh IC power supplylah
semua supply tegangan akan diberikan tergantung kebutuhannya.
3.3.1
Pengisian battery
Proses pengisian battery pada
handphone sangat teliti sekali, dimana system pengisian akan diatur secara
komputerisasi. Tegangan battery akan di diteksi oleh IC power supply dan CPU,
bila battery dalam keadaan penuh maka handphone akan menolak pengisian dari
trafo charger. System pengisian ini diproses oleh IC charging.
3.4
Transmisi data informasi
Pada dasarnya system transmisi
pada system komunikasi terdapat dua system, bagian penerimaan (receiver) yang
berfungsi sebagai penerimaan data informasi suara ataupun data alfanumerik dan
grafik dari base station kepada handphone. Sedangkan bagian pemancaran
(transmitter) berfungsi sebagai pengiriman data informasi suara ataupun data
alfanumerik, grafik dan proses registrasi jaringan.
3.4.1
Proses registrasi jaringan
3.4.1.1
Inisialisasi
Pertama kali ponsel anda
melakukan proses pemanggilan disebut dengan inisialisasi. Hal ini terjadi saat
anda pertama kali mengaktifkan ponsel anda. Anda akan mendapatkan koneksi dari
sell site terdekekat, kemudian jaringan seluler akan melakukan pemeriksaan
account atau keanggotaan anda masih aktif atau tidak, maka panggilan anda akan
diproses lebih lanjut.
3.4.1.2
Pemeriksaan daftar frekuensi
Ponsel anda akan melakukan
pemeriksaan daftar frekuensi yang ada di SIM anda. Pemeriksaan meliputi
kualitas aliran frekuensi carrie, kemudian mencari Broadcash Control Channel
atau BCCH. Setiap BCCH akan mentransmisikan penanda data yang unik, membedan
antara AMPS dan GSM. Di system AMPS menggunakan system frekuensi radio yang
terdedikasi pada setiap sel, sedangkan pada GSM semua frekuensi dapat membawa
informasi, akan tetapi yang lebih penting adalah channel yang digunakan untuk
aliran datanya bukan radio frekuensinya
3.4.1.3
Identifikasi informasi
Base station atau Broadcash
Control Center akan melanjutkan pengiriman untuk melakukan identifikasi
informasi tentang sell site. Identitas jaringan tersebut adalah Carreier
wireless itu sendiri, kode area lokasi saat itu, dan frekuensi yag digunakan,
serta informasi tentang sel sekitarnya. Kesemua informasi tersebut digunakan
untuk mengetahui apakah ponsel anda sedang aktif dan membutuhkan pelayanan.
BCCH adalah bukan merupakan frekuensi radio yang didedicated. BBCH akan
menggunakan channel yang akan membawa informasi dalam bentuk bit pada semua
frekuensi didalam sebuah sel.
3.4.1.4
Pemeriksaan Broadcash Control Control Channel
Frekuensi radio ponsel akan
melakukan pemeriksaan bradcash control channel, dimana ponsel anda akan
mengirimkan sinyal untuk memriksa apakah sinyal tersebut masih di dalam
jangkauan. Ponsel akan melakukan scanning seperti radio keseluruh daftar
frekuensi BCCH satu-persatu serta memeriksa penerimaan sinyal. Pengukuran akan
dilakukan pada setiap level channel. Cell site akan mengirimkan sinyal kuat ke
ponsel anda. Sementara itu di broadcash control channel yang merupakan mobile
monitor melakukan data stream dari ase station yang disebut frekuensi control
burs atau frequency control channel burs (FCCB). Sinyal ponsel mobile anda akan
melakukan sinkronisasi dengan system selular dengan sarana koneksi wireless.
Setelah ponsel anda dengan base station telah berkomunikasi, maka semuanya siap
digunakan.
3.4.2.
Pemancaran data informasi
3.4.2.1.
pengolahan signal data suara, grafik, alfanumerik.
Disaat pengguna handphone
sedang melakukan komunikasi, maka gelombang sinyal suara yang dihasilkan dari
pengguna ponsel akan merambat di udara. Gelobang signal suara tersebut akan di
terima oleh microphone untuk dirubah menjadi gelombang elektromagnetik. Dan
akan dilanjutkan kepada bagian audio processor untuk dikuatkan dan diproses.
Jika pengguna handphone
melakukan sms, maka perintah yang di ketik oleh pengguna handphone kepada
keyboard akan di proses oleh CPU (Central Proccesor Unit)
3.4.2.2.
perubahan signal digital menjadi signal analog (D/A Converter).
Pada bagian ini signal data
informasi akan dikonversikan menjadi berbentuk signal analog. Sebab pada bagian
RF masih menggunakan signal berbentuk analog sedangkan pada bagian processor
utama karakternya berbentuk digital. Hal ini perlu adanya penyesuaian antara
dua karakter yang berbeda agar dapat saling berhubungan.
Selanjutnya signal data
informasi yang telah di konversikan akan dilanjutkan kepada bagian RF.
3.4.2.3.
Pencampuran signal data dengan signal pembawa.
Signal data informasi akan
dikirim kepada base station, tentunya harus ada yang membawa signal data
informasi tersebut. Oleh karena itu signal data informasi akan dicampur dengan
signal pembawa oleh RF processor. Signal pembawa pada teknologi GSM mempunyai
kisaran frekuensi 900-1900 MHz, gelombang ini awalnya dihasilkan oleh VCO,
dimana VCO akan menghasilkan gelombang sebesar 3420-3840 MHz yang selanjutnya
akan di olah oleh RF processor.
Setelah signal data informasi
sudah dicampur dengan signal pembawa maka akan dilanjutkan kepada bagian
penguatan.sistem ini dinamakan dengan Modulasi.
3.4.2.4.
Penguatan akhir
Signal data informasi yang
sudah dicampur dengan signal pembawa akan diterima oleh base station, sedangkan
jarak handphone kepada base station cukup jauh. Maka signal tersebut harus
betul-betul kuat agar dapat di terima oleh base station. Maka signal tersebut
harus diperkuat oleh PA Power Amplyfier. Bila penguatan akhir pada bagian
pengiriman tidak berfungsi dengan baik maka ponsel tidak akan bisa
meregistrasikan jaringan kepada operator, hal ini di sebabkan karena base
station tidak dapat menerima signal data informasi dari handphone.
3.4.2.5.
Pembagian jalur Transmisi
Setelah dikuatkan maka signal
akan dilanjutkan kepada antenna switch untuk di hubungkan kepada antenna.
Antenna switch dapat di analogikan seperti bandara, dimana pada bagian
transmisi data informasi pada handphone terdapat dua jalur, yaitu penerimaan
dan pemancaran. Maka tanpa adanya antenna switch signal yang di terima dengan
signal yang akan dipancarkan akan saling bertabrakan, karena pada teknologi GSM
hanya ada terdapat satu jalur yang sebut dengan system TDMA.
3.4.2.6.
Pemancaran ke base station
Signal selanjutnya akan
dipancarkan melalui antenna kepada base station. Antenna akan menetukan hasil
dari pemancaran, maka lemah atau kuatnya signal tergantung dari kualitas
antennanya.
3.4.3.
Penerimaan data informasi.
3.4.3.1.
Penerimaan data dari base station
Signal informasi yang
dipancarkan base station akan diterima terlebih dahulu oleh antenna handphone.
Dan selanjutnya akan di teruskan kepada antenna switch untuk di teruskan kepada
LNA.
3.4.3.2.
Pembagian jalur transmisi
Agar signal pemancaran dengan
signal penerimaan tidak bertabrakan, maka akan dibagi terlebih dahulu transmisi
signalnya oleh antenna switch.
3.4.3.3.
Penguatan awal
Agar signal dapat diterima
dengan baik oleh bagian RF, signal yang dipancarkan oleh base station akan
dikuatkan terlebih dahulu oleh LNA (Low Noise Amplyfier). LNA bukan saja
difungsikan sebagai penguatan saja, tetapi dapat di fungsikan sebagai pemotong
noise (desah).
3.4.3.4.
Pemisahan signal pembawa dengan signal informasi
Signal yang dihasilkan oleh
LNA masih tercampur dengan signal pembawa, agar dapat diproses oleh bagian DSP
(Digital signal proccersor) maka signal data informasi harus dipisahkan
terlebih dahulu oleh RF processor. System ini dinamakan dengan Demodulasi.
3.4.3.5.
perubahan signal analog menjadi signal digital (D/A Converter).
Pada bagian ini signal data informasi
akan dikonversikan menjadi berbentuk signal digital. Sebab pada bagian RF masih
menggunakan signal berbentuk analog sedangkan pada bagian processor utama
karakternya berbentuk digital. Hal ini perlu adanya penyesuaian antara dua
karakter yang berbeda agar dapat saling berhubungan.
Selanjutnya signal data
informasi yang telah di konversikan akan dilanjutkan kepada bagian processor
utama (CPU). Bila signal data informasi tersubut adalah suara maka akan
dilanjutkan kepada audio amplifier.
3.4.3.6.
Penguatan akhir pada signal suara
Bila
signal data informasi tersebut data suara, maka akan dikuatkan terlabih dahulu
oleh audio amplifier sebelum dilanjutkan kepada speakers. Signal audio tersebut
akan dirubah menjadi gelombang elektromagnetik, selanjutnya akan di hubungkan
kepada speakers agar signal elektromagnetik tersebut menjadi signal suara yang
merambat diudara agar dapat di dengar oleh telinga manu
No comments:
Post a Comment