Allah SWT melalui al-Qur’an al-Karim telah membuat perumpamaan agar manusia dapat memahami segala kehendak-Nya, Artinya bahwa melalui firman-Nya Allah berkehendak bicara kepada manusia dengan bahasa manusia. Oleh karena baginda Nabi Muhammad SAW dilahirkan sebagai orang Arab, maka al-Qur’an al-Karim diturunkan dengan bahasa Arab agar manusia mudah memahami kandungan isinya dibalik semua penciptaannya untuk mencari maknanya dalam kandungan ayat-ayatnya. Sebagaiman fungsinya al-qur’an yang merupakan petunjuk bagi manusia didunia maupun di akhirat.
لَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ
تَقْدِيرًا
“Yang memiliki kerajaan
langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam
kekuasaan Nya, dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan
ukuran-ukurannya dengan tepat.” (Q.S. Al-Furqan 25: 2)
Asal mula sebuah kehidupan filogeni berawal dari hewan yang tak
memiliki tulang belakang di lautan hingga hewan yang mampu hidup didarat dengan
tulang belakang sebagai penompang tubuhnya. Laut merupakan bukti kebesaran
Allah, sebagai sumber makanan, penyimbang atmosfer, objek riset penelitian dan
pendidikan dan sumber mata pencaharian nelayan. Salah satu sumber daya yang
dapat dipelajari dan diambil manfaatnya adalah hewan dari filum coelenterata.
أوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ كَانَتَا
رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا
يُؤْمِنُونَ
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan
bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian kami pisahkan antara keduanya, dan kami
jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air, maka mengapa mereka tidak
beriman?” (Q.S. Al-Anbiya 21:30)
Coelenterata
termasuk dalam phylum yang masih primitif. Hewan ini disebut juga sebagai hewan
berongga. Coelon artinya rongga dan entero artinya usus. Jadi, hewan ini
menggunakan rongga tubuh yang dimilikinya sebagai tempat pencernaan makanan.
Struktur tubuh Coelenterata dan fungsinya seperti halnya
pada Porifera, tubuh Coelenterata juga terdiri atas lapisan ektoderm atau
lapisan luar dan endoderm atau lapisan dalam. Antara kedua lapisan tersebut
terdapat rongga yang disebut sebagai mesoglea. Untuk mempertahankan diri
terhadap musuhnya, pada lengan atau tentakel memiliki kemampuan untuk
menghasilkan racun. Selain itu, tentakel juga berfungsi untuk menangkap
makanan.
4.1 Ciri-Ciri
Umum
a. Simetri radial
(biradial simetris, radio bilateral simetri), tanpa kepala dan tanpa
segmentasi.
b. Tubuh terdiri
dari dua lapis sel, epidermis dan endodermis, di antara kedua lapis ini terdapa
mesoglea yang berfungsi sebagai jala syaraf. Pada salah satu lapis atau kedua
lapis sel tersebut terdapat nematosit (kapsul penyengat).
c. System syaraf
terdiri atasa anyaman sel-sel syaraf yang tak berpolarisasi yang terdapat pada
dinding tubuh (mesoglea) tanpa system syaraf pusat. Beberapa mempunyai bintik
mata (eye spot) atau statosis.
d. Kerangka
terdiri dari kapur, zat tanduk (khitin) atau tanpa kerangka serabut otot di
epitel.
e. Mulut
dikelilingi oleh tentakel lunak dan berhubungan dengan ruang pencernaan yang
berbentuk seperti kantung (gastrovaskular) yang dapat bercabang-cabang atau
dibagi-bagioleh septa, tanpadubur.
f. Tanpa darah,
alat respirasi, dan ekskresi
g. Reproduksi
biasanya dengan pergantian generasi (metagenesis) dengan tunas (aseksual pada
polip), dan reproduksi seksual oleh gamet yang dihasilkan medusa yang dapat
bersifat monoseus atau dioseus. Beberapa dengan gonad sederhana tanpa saluran kelamin.
h. Polip hydroid
biasanya mikroskopis tetapi dari macam-macam spesies, berukuran dari beberapa
mm sampai 2 mm panjangnya. Ubur-ubur berukuran 12 mm sampai 2 m. (Cyanneaarctica,
tentakel 10 m), anemon mempunyai diameter dari beberapa mm sampai satu meter.
4.2 Anatomi
Coelenterata
merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki dua lapisan sel, yaitu
ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis). Ektoderm
berfungsi sebagai pelindung sedang
endoderm berfungsi untuk pencernaan. Sel-sel gastrodermis berbatasan dengan
coelenteron atau gastrosol. Gastrosol adalah pencernaan yang berbentuk kantong.
Makanan yang masuk ke dalam gastrosol
akan dicerna dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh sel-sel gastrodermis.
Pencernaan didalam gastrosol disebut sebagai pencernaan ekstraseluler. Hasil
pencernaan dalam gasrosol akan
ditelan oleh sel-sel gastrodermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut dalam
vakuola makanan. Pencernaan di dalam sel gastrodermis disebut pencernaan
intraseluler. Sari makanan kemudian diedarkan ke bagian tubuh lainnya secara
difusi. Begitu pula untuk pengambilan oksigen dan pembuangan karbon dioksida
secara difusi.
Coelenterata
memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar benrbentuk jala yang berfungsi
mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan. Sistem saraf terdapat
pada mesoglea. Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan
epidermis dan gastrodermis. Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin. Tubuh
Coelenterata yang berbentuk polip, terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan mulut.
Mulut dikelilingi oleh tentakel. Coelenterata yang berbetuk medusa tidak
memiliki bagian kaki. Mulut berfungsi untuk menelan makanan dan mengeluarkan
sisa makanan karena Coelenterata tidak memiliki anus. Tentakel berfungsi untuk menangkap mangsa dan
memasukan makanan ke dalam mulut. Pada permukaan tentakel terdapat sel-sel yang
disebut knidosit (knidosista) atau knidoblas. Setiap knidosit mengandung kapsul
penyengat yang disebut nematokis (nematosista). Coelenterata mempunyai rongga
besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti usus pada hewan-hewan
tingkat tinggi. Rongga itu disebut rongga Gastrovaskuler. Simetri tubuhnya
radial dan terdapat tentakel disekitar mulutnya yang berfungsi untuk menangkap
dan memasukkan makanan ke dalam tubuhnya. Tentakel yang dilengkapi sel
knidoblas yang mengandung racun sengat disebut Nematokis (ciri khas dari hewan
berongga).
Gambar 4.1 Anatomi Coelenterata
4.3 Fisiologi
Hydra
bersifat holozoik, makanannya berupa Cyclops,
Daphnia, larva insekta, Annelida atau zooplankton lain. Zooplankton
ditangkap tentakel dan dilumpuhkan oleh nematokist,
kemudian ditelan masuk ke dalam rongga gastrovaskuler makanan tadi akan dicerna
dengan bantuan enzim tripsin yang dikeluarkan oleh sel kelenjar (pencernaan
eksternal). Sel-sel nutrisi segera membentuk pseudopodia dan menagkap zat-zat
makanan yang telah diolah secara eksternal. Makanan tadi dicerna lagi di dalam
vakuola makanan (pencernaan intrasel), kemudian zat-zat makanan tersebut
diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi. Sisa-sisa zat metabolisme dan makanan
yang tidak dapat dicerna dikeluarkan kembali melalui mulut.
Pada daerah yang memiliki 4 musim, reproduksi aseksual
terjadi pada musim panas, sedangkan seksual
terjadi pada musim
gugur, dimana telur
adalah alat untuk mengatasi
musim dingin
4.4 Aseksual (vegetatif)
Dilakukan
dengan membentuk kuncup pada kaki pada fase polip. Makin lama makin besar, lalu membentuk tentakel. Kuncup tumbuh
disekitar kaki sampai besar hingga induknya membuat kuncup baru. Semakin banyak
lalu menjadi koloni.
4.5 Seksual
(generatif)
Dilakukan
dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum
(telur) yang terjadi pada fase
medusa. Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu berenang hingga
menuju ovum. Ovum yang dibuahi
akan membentuk zigot. Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi
larva. Larva bersilia (planula)
berenang meninggalkan induk
dan membentuk polip di dasar perairan.
.
|
4.6 Habitat
Coelenterata hidup
bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air. Mangsa
menempel pada knodosit dan ditangkap oleh tentakel untuk dimasukkan kedalam
mulut. Habitat
Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air tawar.Sebagaian
besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang melekat pada
bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk
bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air.
Contoh yang hidup d air tawar adalah Hydra
4.7 Klasifikasi
Coelenterata
dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu : Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.
4.7.1 Hydrozoa
Hydrozoa berasal dari kata hydra, artinya
hewan yang bentuknya seperti ular, sering dianggap sebagai
ganggang laut. Umumnya
hidup soliter atau berkoloni. Soliter berbentuk polip dan yang berkoloni
berbentuk polip dan medusa. Hydrozoa hidup secara soliter dan ada yang
berkoloni. Pada jenis yang berkoloni,
kuncup tetap melekat
pada induk kemudian
membentuk kuncup baru, hingga akhirnya
tiap polip berhubungan satu sama lain disebut koloni
hydroid, dimana epidermis, mesoglea, gastrodermis dan gastrovaskuler cavity
bersambungan sehingga sukar
untuk menentukan awal
dan akhir individu.
Umumnya koloni dilindungi
oleh lapisan kitin
yang dihasilkan epidermis. Pembungkusan demikian disebut perisarc
dan jaringan hidup di dalamnya
disebut coenosarcs. Contoh Hydra dan Obellia.
a.
Ordo
hydroidea (polip berkembang dengan
baik, soliter atau berkoloni, memiliki kuncup yang akan dilepaskan sebagai
medusa baru, medusa memiliki oselli dan statokist ektodermal). Sub ordonya
adalah :
1)
Anthomedusae (hidranth tidak
memiliki hidrotrakea, gonophor telanjang, gonad terletak pada manubrium, medusa
tinggi, tidak berstatokist). Contoh spesies adalah : Hydra , peimatohydra (hidup di air tawar, soliter tidak memiliki
fase medusa).
2)
Laptomeduae (memiliki
hidrotrakea, gonoporus terdapat dalam gonoteka,
gonand terletak dalam saluran radial, medusa pipih dan berstatokist)
Contoh spesies adalah obelia, sertularia, plumularia.
Gambar 4.4 Hydra
sp Gambar
4.5 Obelia
Gambar 4.6 Sertularia Gambar
4.7 Plumularia
b.
Hydrocorallina
(polip kecil dan memiliki dua bentuk yaitu: gastrozoid,dan dektilozoid, polip
menonjol ke luar dari suatu lubang skeleton kapur. Contoh sub ordonya adalah:
1) Hillepotina
(dektilozoidnya berongga dan memiliki tentakel). Contoh spesies adalah: milepora (merupakan koral dengan alat
jelatang dengan nematokist yang ampuh, habitat sepanjang pantai tropis dan
subtropis).
2) Stylesterina
(dektilozoidnya tidak berongga, tidak memiliki tentakel). Contoh spesies adalah
Stylantheca.
Gambar 4.8 Milepora Gambar
4.9 Stylantheca.
c.
Tracchylina
(generasi polip tereduksi, medusa dalam berbagai ukuran, memiliki vellum di
bagian bawah tepi genta dan tentakel melekat di bagian atas tepi). Contoh
spesies adalah liriope, gonionemus,
aglantha, cunina, aegina, tetraplatia.
Gambar
4.10 Aglantha Gambar
4.11 : Cunina
Gambar 4.12 Aegina Gambar 4.13 Gonionemus
d.
Siphonophora (hidup berkoloni,
terdiri atas berbagai polip, tidak memiliki tentakel oral, bagian atas koloni
biasanya disokong oleh suatu bagian yang melayang, memiliki banyak nematokist
yang besar dan tangguh, medusa tidak sempurna dan biasanya melekat dengan
bagian batang atau cakram, jarang hidup bebas, mengapung di laut yang hangat).
Contoh spesies adalah physalia pelagica
(kapal perang portugis) dan velella.
Gambar 4.14 Physalia pelagica Gambar 4.15 Velella.
4.7.2
Scyphozoa
Berasal dari kata scyphos = mangkok. Memiliki bentuk
dominan medusa. Contoh
hewan kelas ini adalah Aurellia aurita
(d = 7-10 mm), dengan pinggiran berlekuk-lekuk
8 buah. Aurellia mengalami pergiliran keturunan seksual dan aseksual.
Zigot berkembang menjadi
larva bersilia (planula). Planula akan menempel pada
tempat yang sesuai lalu tumbuh menjadi polip (skifistoma).
Skifistoma kemudian membentuk tunas lateral sehingga tampak seperti tumpukan
piring (strobilasi). Kuncup paling atas akan melepaskan diri dan
menjadi medusa muda
disebut Efira. Selanjutnya
efira berkembang menjadi
medusa dewasa. Bersifat soliter, bermetagenesis
(mengalami pergiliran keturunan antara fase polip dan medusa, fase medusa lebih
menonjol, fase polip mengalami reduksi atau jarang sekali ditemukan). Bentuknya
seperti payung yang tidak begitu cembung, transfaran, berdiameter berkisar
7,5-30 cm. Dari tengah-tengah permukaan tubuh sebelah bawah (permukaan oral
atau permukaan sub umbrella) terdapat kerongkongan yang menggantung ke bawah
yang disebut manubrium. Di ujung distal manubrium terdapat lubang mulut. Setiap
sisis atau sudut mulut dilengkapi tangan mulut (4 buah). Rongga mulut
bersambungan dengan manubrium dan bermuara ke dalam rongga perut, yang terdiri
atas sebuah rongga sentral dan 4 buah kantung gastrik. Masing-msing kantung
gastrik dilengkapi tentakel internal endodermal lengkap dengan nematokistnya
yang dapat digunakan untuk melumpuhkan mangsa. Dari kantung gastrik akan menjulur
saluran mesoglea untuk berhubungan dengan saluran cincin yang ada dibagian tepi
ubur-ubur. Semuanya hidup di laut, terdapat 200 spesies.
Kelas Scyphozoa memiliki beberapa
ordo yaitu:
a.
Ordo
stauromedusae (Lucernariida)
berbentuk piala, pada tepi tubuh tidak memiliki indera peraba atau bentuk
modifikasi tentakel, hidup sesil (melekat pada suatu tempat), habitat teluk
atau pantai yang airnya dingin, contoh spesies adalah Heliclystus dan Lucernaria.
Gambar
4.16 Heliclystus Gambar
4.17 Lucernaria.
b.
Ordo cubomedusae (carydeida) berbentuk genta dengan bagian tepi melekuk
ke dalam, memiliki tentakel atau 4 kelompok tentakel, habitat laut tropis atau
subtropis, makanan ikan-ikan kecil. Contoh spesies Tamoya (terdapat di laut atlantik).
Gambar
4.18 Tamoya
c.
Ordo decomedusae (sudut-sudut mulut
diperpanjang dengan empat lekukan oral, habitatnya terdapat terutama di
perairan pantai, sebagian besar ubur-ubur masuk kedalam ordo ini). Contoh Sub
ordonya adalah:
1) Simaeostomae
(sudut mulut diperluas dengan empat jumbai, memiliki tentakel). Contoh spesies adalah Aurelia (merupakan ubur-ubur yang
terdapat dimana-mana) Cynea (berdiameter
140 cm, terdapat di laut amerika utara) Pelagia
(terdapat di perairan terbuka, tidak memiliki fase
skipistoma yang tetap)
2) Rhizostomae
(lengan oral menyatu dan masing-masing berganda (semua 8), tidak memiliki mulut
pusat, tetapi memiliki mulut kecil pada bagian oral, tidak bertentakel. Contoh
spesies adalah cassipeia (tangannya
bercabang).
Gambar
4.19 Aurelia Gambar 4.20 Cynea
Gambar
4.21 Pelagia Gambar
4.22 Cassipeia
4.7.3
Anthozoa
Anthozoa meliputi
anemon laut, koral batu, koral tanduk, bulu laut atau pena laut. Hewan yang
termasuk golongan ini tidak mempunyai bentuk medusa, semuanya berbentuk polip.
Rongga gastrovaskulernya bersekat-sekat, mengandung nematokist. Selain pada
sekat ini nematokist juga terdapat pada tentakel di sekitar mulut. Reproduksi
dilakukan secara generatif (pada tiap sekat di bagian bawah terdapat alat-alat
tubuh yang menghasilkan spermatozoid dan ovum, setelah terjadi pembuahan, larva
keluar dari tubuh induknya dan tumbuh menjadi anthozoa baru). Perkembangbiakan
vegetatif dilakukan dengan pembentukan kuncup. Anthozoa hidup secara soliter
atau berkoloni. Polip hewan karang dapat menghasilkan CaCO3, hal inilah yang
dapat membantu pembentukan batu karang. Contoh
Metiridium marginatum
Gambar
4.23 Metiridium marginatum
Metiridium marginatum
hidup di pantai hingga kedalaman 99 m, airnya hangat dan jernih, melekatkan
diri pada objek tertentu (batu atau karang, tumbuhan lumut, bekas cangkok gastropoda, menguburkan diri setengah
tubuhnya pada pasir atau lumpur.
Tubuhnya
silindriis, panjang 5 atau 7 cm, ada juga yang berukuran raksasa (1 m), radial
simetri. Tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu : cakram pedal
(kaki), kolumna/ skapus/ batang tubuh, cakram oral (kapitulum). Antara cakram
pedal dengan bagian skapus dihubungkan oleh bagian yang disebut limbus, sedangkan antara bagian skapus
dengan bagian cakram oral dihubungkan oleh bagian yang disebut kollar.
Sistem pencernaan
makanan dimulai dari mulut-stomodeum (kerongkongan)-rongga gastrovaskuler. Di
sepanjang sisi stomodeum dilengkapi alur cincin bersilia yang disebut siphonogliph. Alur ini merupakan jalan
masuknya air ke dalam koelenteron. Air dapat mengalir dari ruang yang satu ke ruangan yang lain melalui celah
yang disebut ostia. Dibagian bawah stomodeum berkembang menjadi bentuk yang
tebal yang disebut filamen pencernaan, didalamnya
mengandung sel-sel kelenjar penghasil getah pencernaan yang mengandung enzym.
Sistem pencernaannya dilakukan secara ekstrasel dan intrasel. Pada pencernaan
makanan secara ekstrasel, mangsa dilumpuhkan oleh nematokist. Dengan bantuan
tentakel, makanan di tarik kedalam mulut, kemudian masuk ke stomodeum, lalu ke
rongga gastrovaskuler. Di dalam rongga tersebut makanan dicerna secrara
ekstrasel dilakukan oleh enzim yang dikeluarkan oleh getah pencernaan.
Sari-sari makanan diserap oleh dinding gastrodermis, sedangkan bagian-bagian
partikel yang tidak dicerna dikeluarkan kembali melalui mulut.
Sistem respirasi
dan ekskresi berlangsung secara difusi dan osmosis (belum memiliki organ
khusus). Sistem reproduksinya dilakukan secara seksual dan aseksual. Susunan
syarafnya disebut syaraf difus. Kelas Anthozoa terdiri atas 6.100 spesies.
|
Berikut adalah klasifikasi dari kelas
Anthozoa:
a.
Sub
kelas alcyonaria (oktocoralia)
memiliki delapan tentakel bercabang yang berduri dan memiliki 8 septa tunggal
yang sempurna, memliki siponoglip ventral, memiliki endoskeleton, hidup
berkoloni. Contoh ordonya adalah :
1) Ordo
stolonifera
Polip dapat muncul secara
terpisah dari stolon umum, skeleton terdiri atas spikula yang terpisah-pisah,
kadang-kadang menyatu membentuk pipa. Contoh spesies adalah : clavularia (terdapat disepanjang pantai
barat Amerika), tubipora musica
(karang pipa yang terdapat dalam air hangat).
Gambar 4.25 Clavularia Gambar
4.26 Tubipora
musica
2) Ordo
telestacea
Koloni berbentuk batang,
tiap sumbu polip memiliki anak polip lateral yang berlandaskan pada bagian yang
langsing. Contoh spesies adalah Talesto
Gambar
4.27 Talesto
3) Ordo
alcynacea
Merupakan karang
lunak, memiliki polip dengan bagian yang pendek menyatu dalam bentuk massa yang
lunak. Hanya pada akhir oral tampak bagian-bagaian yang mencuat. Skeleton
berupa spikula lunak terpisah satu sama lainnya, habitat perairannya yang
hangat. Contoh spesies adalah Xenia dan
Alcyonium
Gambar 4.28 Xenia Gambar
4.29 Alcyonium
4) Ordo
coenatecholia
Skeletonnya padat
berupa kristal kapur berserabut. Contoh spesies adalah heliopora (merupakan karang biru yang terdapat di Indo Pasifik).
(a) (b)
Gambar 4.30 (a) dan (b) Heliopora
5)
Ordo gorgonacea
(kerang tanduk, hidup berkoloni, menyerupai bentuk tumbuhan, skeleton sumbu
berupa spikula kapur, polip pendek, memiliki 100 spesies). Contoh spesies Corallium (karang merah banyak dipakai
sebagai mata perhiasan) dan Gorgonia (kipas
laut).
Gambar 4.31 Corallium Gambar 4.32 Gorgonia
6)
Ordo pennatulacea
(hidup berkoloni, berdaging, memiliki sumbu polip yang panjang, memiliki polip
dimorfi sepanjang tepi sumbu, skeleton berupa spikula yang agak lunak, terdapat
300 spesies). Contoh spesies Pennatula
(pena laut).
b.
Sub
kelas Zoantharia (hexacoralia)
bertentakel sedikit, tidak mencapai 8, terkadang tentakel tersebut bercabang
siponoglip 2,1 atau tidak ada, skeletonnya kuat bila ada. Contoh ordonya adalah
:
1)
Ordo actinaria (tidak
memiliki skeleton, polip dengan berbagai ukuran, berbentuk koloni dengan
dinding tubuh yang berotot dan biasanya memiliki cakram kaki, stomodeum memiliki siponoglip, terdapat
septa yang berpasang-pasangan yang jumlahnya kelipatan 6, habitat diatas
karang, pasir, melekat pada invertebrata laut lainnya, sesil tapi tidak tetap,
umumnya hidup soliter tetapi ada juga yang berkoloni, ordo ini memliki 1.000
spesies
a)
Sub
ordo actinaria (memiliki filamen
dengan daerah yang bersilia), contoh spesies adalah : metiridium, gonactinia, anthopleura (cibrina) banyak terdapat di
laut pasifik, adamsia, actinia (sering
melekat pada kulit ketam laut).
Gambar
4.33 Metiridium Gambar 4.34 Actinia
b)
Sub
ordo ptychodactiaria (tidak mempunyai
bagian yang bersilia pada filamen, tidak memiliki tentakel penangkap). Contoh
spesis adalah ptycodactis, dactylanthus
(terdapat di daerah artik dan antartik).
Gambar
4.35 Ptycodactis
c)
Sub
ordo corallimorpharia (tidak memiliki
daerah bersilia pada tentakel penangkap yang biasanya di dalam seri radial).
Contoh spesies adalah Corynactis.
Gambar 4.36 Corynactis
2) Ordo
madreporaria (batu karang, eksoskeleton kompak
berbadan batu kapur, polip kecil, terdapat di bagian yang disebut piala
skeleton, tentakel biasanya 6, tidak memiliki siponoglip, otot lemah,
berkoloni, terdapat dalam air laut hangat, terdapat sejak jaman pre kambium
sampai sekarang; yang masih hidup sebanyak 2.500 spesies, yang sudah punah
sebanyak 5.000 spesies). Contoh spesies adalah: Fungia, balanophylia, astrangia danae (terdapat di pantai pasifik),
orbicella (terdapat di laut amerika
tengah), acropora, montipora, meandra
(terdapat di laut yang terbentang antara amerika, australia, dan afrika).
Gambar
4.39 Fungia Gambar 4.40 Acropora
3)
Ordo zoanthidae
4)
Ordo anthipatharia
(karang hitam, skeleton berbentuk seperti tanaman dengan cabang-cabang,
tersusun atas zat tanduk dengan polip
kecil yang bertentakel 6, terdapat di laut tropis; di indonesia terkenal dengan
akar bahar). Contoh spesies adalah Anthipathes.
Gambar
4.41 Anthipathes
5) Ordo
ceriatharia
4.8 Peranan
Coelenterata bagi Kehidupan
Banyak
sekali manfaat coelenterata ini dalam kehidupan. Ubur-ubur sering dimanfaatkan
oleh orang Jepang untuk bahan makanan dan sebagai bahan kosmetik. Beberapa
jenis hewan Anthozoa dapat membentuk karang yang bentuknya bervariasi dan
sangat indah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai objek yang berkaitan dengan
pariwisata. Ada juga jenis Anthozoa yang membentuk rangka dari zat tanduk yang
sering dikenal sebagai akar bahar (Euplexaura antipathes) yang
kerangkanya dapat digunakan sebagai gelang.
· Coelenterata adalah hewan yang memiliki
rongga tubuh, simetri bilateral dan diploblastik
· Memiliki tentakel yang berfungsi sebagai
menangkap mangsa, menetap, dan sebagai proses pencernaan
·
Coelenterata
terdiri dari beberapa kelas ialah : (1) kelas Hydrozoa (Hydroid, Hydromedusa),
(2) kelas Scyphozoa (ubur-ubur), (3) Kelas Cubozoa (Charybdea rastonii), (4)
kelas Anthozoa (anemaon, koral).
·
Mempunyai
dua bentuk yaitu polip dan medusa
·
Sejenis
hewan karnivora, menangkap
mangsanya dengan tentakel kemudian diedarkan ke dalam tubuhnya melalui mulut
dan disimpan di vakuola makanan dan diedarkan seluruh tubuh secara difusi
·
Reproduksi
secara aseksual metagenesis, budding atau tunas. Dan seksual membentuk larva
planula dengan strobila
·
Susunan
syaraf yang sederhana seperti jala, pada scyphozoa memiliki indra sensori
berupa rhophophila
·
Hydrozoa
hidup soliter (terpisah) dan berkoloni (berkelompok). Hydrozoa yang soliter
mempunyai bentuk polip, sedangkan yang berkoloni dengan bentuk polip dominan
dan beberapa jenis membentuk medusa. Contoh Hydra dan Obellia
·
Perkembangan
Hydra terjadi secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual terjadi
melalui pembentukan tunas/budding. Perkembangbiakan secara seksual terjadi
melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma (dari testis)
·
Scyphozoa
mempunyai bentuk medusa contohnya Aurelia aurita. Umumnya
perkembangbiakan secara seksual
·
Memiliki
4 ordo yaitu straumedusa, peromedusa, semaetostome, rhizostoma
·
Cubozoa
merupakan cnidaria yang memiliki sudut di sekitar tubuhnya seperti persegi,
merupakan hewan yang berbahaya
apabila terkena tentakelnya
·
Cubozoa
memiliki mata
lengkap seperti retina,
kornea
dan lensa.
Mata mereka berada pada setiap dari empat sisi bel mereka dalam kelompok
·
Anthozoa
dikenal sebagai karang laut seperti bunga, berbentuk polip. Kebanyakan hidup
secara berkoloni yang membentuk rumah dari kapur
·
Terdapat
dua sub yaitu Hexacorallia dan Octocorallia pada anthozoa
·
Memiliki
manfaat pada Sebagai wisata bahari,
marikultur, bioteknologi, perdagangan biota ornamental,
wilayah perlindungan, penambangan pasir karang,
kerajinan suvenir, penelitian
dan pendidikan
I.
Pilihan Ganda
1.
Hewan
yang mempunyai ciri-ciri tubuh bersel banyak, mempunyai tentakel, tidak
mempunyai anus, reproduksi dapat dengan cara bertunas. Kemungkinan hewan
tersebut termasuk ke dalam …
A.
Porifera D.
Oligochaeta
B.
Coelenterata E. Suctoria
C.
Platyhelminthes
2.
Ada
dua macam bentuk polip Obelia. Polip yang berfungsi untuk reproduksi disebut…
A. Gonangium D.
Gastrozoid
B. Tentakel E.
Mesoglea
C. Hydrant
3.
Coelenterata
yang terikat pada tempat hidupnya disebut...
A.
Polip D. Oral
B.
Medusa E. Fungia
C.
Aboral
4.
Hydra
mulutnya dikelilingi oleh tentakel yang jumlahnya ...
A.
2
- 4 tentakel D.
5 tentakel
B.
3
- 5 tentakel E.
2 tentakel
C.
6
- 10 tentakel
5.
Senjata
ampuh bagi Hydra dalam menghadapi musuh-musuhnya adalah...
A.
Kaonosit D. Nematokist
B.
Knidoplast E. Tentakel
C.
Hiptonoksin
6.
Endoderm
pada Hydra berfungsi untuk ...
A.
Menangkap
mangsa
B.
Reproduksi
C.
Mengedarkan
sari-sari makanan ke seluruh tubuh
D.
Mencernakan
makanan
E.
Mengeluarkan
makanan dari tubuh
7.
Sel
kecil berisi cairan yang berfungsi untuk melemahkan mangsanya disebut ...
A.
Hipnotoksin D. Tentakel
B.
Nematoksin E. Mesoglea
C.
Knidoblas
8.
Alat
reproduksi vegetatif pada Obelia disebut...
A.
Gonangium D. Antheridium
B.
Arkegonium
E. Efira
C.
Antheredium
9.
Ubur-ubur
mempunyai 2 macam bentuk tubuh, tetapi yang sehari-hari kita lihat adalah
bentuk tubuh...
A.
Medusa D. Skifistoma
B.
Polip E. Efira
C.
Planula
10.
Sel
nematoksis terdapat pada hewan...
A.
Metazoa D. Gastropoda
B.
Coelenterata E. Molusca
C.
Porifera
11.
Sistem
gastrovaskuler merupakan sistem ...
A.
Pencernaan D. Ekskresi
B.
Sirkulasi E. Pernapasan
C.
Pencernaan
dan peredaran
12. Cnidaria berasal dari kata cnida yang
berarti ...
A.
Jelatang C. Duri E. Kail
B.
Rongga D. Nematosit
13. Cnidaria memiliki nematosit yang dapat
membelilit dengan kuat adalah ...
A.
Penetran
Stenotales D. Volven
B.
Streptoline
glutinan E. Nematosit
C.
Stretoline
Glutinan
14. Sistem syaraf pada cnidaria berupa ...
A.
Tangga
Tali D.
Otak
B.
Sinapsis
E.
Sumsum Tulang Belakang
C.
Simpatis
15. Bagian tubuh scyphozoa yang berada diatas
yang cembung adalah ...
A. Mesoglea D.
Subumbrella
B. Vellarium E.
Lappet
C. Exumbrella
16. Bagian bawah pada cubozoa yang
berkonsentrasi dan meningkatkan aliran air adalah ...
A.
Mesoglea D.
Subumbrella
B.
Vellarium E.
Lappet
C.
Exumbrella
17. Anthozoa bereproduksi secara
aseksual dengan cara ...
A.
Tunas dan Fragmentasi
B.
Bertelur dan Melahirkan
C.
Membelah dir
D.
Metamorfosis
E.
Pembelahan
binner
18.
Dibawah
ini yang termasuk manfaat dari terumbu karang,kecuali ...
A.
Sumber Makanan
B.
Bahan obat-obatan
C.
Objek
Wisata
D.
Pewarna
Tekstil
E.
Bahan
bangunan
19.
Contoh spesies
dari Octocorallia adalah ...
A. Fungia sp.
B. Acropora sp.
C. Oculina, Meandrina
sp.
D. Epiactis sp.
E. Euplexaura sp.
20. Contoh spesies
dari kelas Anthozoa adalah ...
A. Bintang laut D. Cacing tanah
B. Ikan laut E. Ubur-ubur
C. Anemon laut
II. Isian
Singkat
1.
Tubuh
cnidaria memiliki dua lapisan yang disebut .........
2.
Reproduksi
pada hydra secara aseksual dengan .........
3.
Sel
yang berfungsi sebagai pembentukkan sel kelamin adalah .......
4.
Indra
yang dapat menentukan arah gravitasi adalah .........
5.
Aurelia
aurita termasuk ubur-ubur laut yang memiliki reprdouksi secara seksual dengan
pembentukan.......
6.
Contoh
spesies dari dari kelas Anthozoa
adalah…..
8.
Sebutkan
contoh Hexacorallia yang tidak memiliki rangka kapur yaitu……
9.
Kelas
Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan menggunakan…….
10. Nama latin dari akar bahar adalah ......
KUNCI JAWABAN
Pilihan
Ganda ISIAN
1.
B 11. D 1.
Diploblastik
2.
A 12. A 2.
Pembentukan Tunas
3.
A 13. D 3.
Sel interestisium
4.
C 14. A 4. Statocyt
5.
D 15. C 5.
Larva Planula
6.
D 16.B 6.
Anemon laut
7.
A 17.A 7. Hexocoralia dan Octocorallia
8.
A 18.D 8.
Metridium sp. (Mawar Laut)
9.
A 19.E 9. Tunas dan Fragmentasi
10.
B 20.C 10.
Euplexaura sp.
A
|
|
Anthozoa
|
Salah satu kelas scyphozoa seperti bunga dan
berbentuk polip
|
Aselomata
|
Hewan
yang tidak mempunyai rongga tubuh
|
B
|
|
Break
water
|
Salah satu bangunan pantai yang berfungsi untuk
memecah energy gelombang dengan maksud untuk melindungi pantai atau
memperoleh kondisi perairan yang tenang
|
C
|
|
Celah
olfaktorius
|
Alat
pembau untuk menyeleksi
bahan-bahan makanan
|
Coral
reef
|
Koral yang dapat hidup berkelompok dalam jumlah
yang banyak dan membentuk susunan.
|
Cubozoa
|
Salah satu kelas scyphozoa yang memiliki sudut
seperti persegi dan berbentuk medusa
|
D
|
|
Diploblastik
|
Dua
lapisan lembaga, lapisan luar dan lapisan dalam
|
E
|
|
Efira
|
Calon Efira dewasa
|
Ektoderm
|
Lapisan
lembaga bagian luar
|
Endoderm
|
Lapisan lembaga bagian dalam
|
Exumbrella
|
Bagian atas yang cembung pada medusa
|
G
|
|
Gametosit
|
Sel
bakal menjadi sel gamet atau sel kelamin
|
H
|
|
Hermafrodit
|
Hewan
yang mempunyai dua organ reproduksi dalam satu tubuh, tetapi tidak dapat
saling membuahi
|
Hexacorallia
|
Memiliki
sedikit tentakel yang kadang-kadang bercabang dan memiliki enam sekat (bersekat
enam)
|
Hydrozoa
|
cnidaria yang sering berbentuk polip
|
I
|
|
Invertebrata
|
Hewan yang tidak memiliki tulang belakang
|
K
|
|
Konyugasi
|
Perkawinan
dua individu yang belum dapat dibedakan jenisnya
|
L
|
|
Lappet
|
Tempat rhophalia
|
Larva
onkosfir
|
Zigot muda
|
M
|
|
Manubrium
|
Bagian bawah pada medusa sama seperti subumbrella
|
Mesoderm
|
Lapisan
lembaga bagian tengah
|
Mesoglea
|
Seperti
lendir yang terdapat di
antara exumbrella dan subumbrella
|
Mirasidium
|
Larva
bersilia
|
O
|
|
Ocelli
|
Sel penerima cahaya
|
Octocorallia
|
Memiliki
delapan tentakel yang bercabang-cabang seperti bulu dan memiliki delapan
sekat (bersekat delapan).
|
P
|
|
Partenogensis
|
Terbentuknya
individu baru tanpa melalui peleburan sel kelamin jantan dan betina
|
Planula
|
Larva yang berenang bebas
|
Proglotid
|
Segmen-segmen
(ruas)
|
Pseudoselomata
|
Hewan
yang mempunyai rongga tubuh semu
|
R
|
|
Rhopalium
|
Delapan struktur khusus respon sensori
|
S
|
|
Scyphozoa
|
Salah satu kelas scyphozoa yang sering berbentuk
medusa
|
Sel
Epiteliomuscular
|
Sel yang berbentuk kerucut terdapat serabut
kontraktil dan membentuk lapisan otot longitudinal
|
Sel
Interstisium
|
Pembentukan nematosis dan sel-sel kelamin
|
Selom
|
Rongga
tubuh
|
Singami
|
Peleburan
dua gamet yang berbeda jenis, ukurannya sama atau berbeda
|
Skifistoma
|
Polip Berukuran kecil
|
Skoleks
|
Kepala
|
Statocyt
|
Indera yang menentukan arah gravitasi
|
Statolith
|
Kristal kalsium karbonat yang mengeras pada
statocyt
|
Strobila
|
Polip berukuran besar
|
Subumbrella
|
Bagian bawah yang cekung pada medusa
|
T
|
|
Tripoblastik
|
Berasal
dari tiga lapisan embrional yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm
|
V
|
|
Vektor
|
Hewan
perantara
|
Veralium
|
Bagian bawah medusa pada cubozoa yang mengatur
aliran air pada tubuhnya
|
Vertebrata
|
Hewan
yang memiliki tulang belakang
|
No comments:
Post a Comment