UNSUR, SENYAWA, CAMPURAN, DAN LARUTAN
1.
Unsur
a.
Definisi Unsur
Definisi
unsur menurut Robert Boyle dalam Bryan Earl adalah zat tunggal yang tidak
dapat diuraikan lagi menjadi zat lain secara reaksi kimia biasa[1].
Bagian terkecil dari suatu unsur disebut atom, berasal dari bahasa Yunani (a-thomos)
yang artinya tidak dapat dibagi-bagi. Perbedaan mendasar antara unsur dengan
atom bahwa unsur digunakan pada istilah makroskopis atau mikroskopis
suatu materi, sedangkan istilah atom digunakan ketika membicarakan submikroskopis
suatu materi. Sampai sekarang ada 117 unsur yang sudah diidentifikasi.25
diantaranya tidak terdapat di alam dan merupakan unsur buatan para ilmuwan.
Contohnya: Plutonium, Curium dan Unnilpentium. 91 unsur yang lainnya terdapat
di alam.
b.
Klasifikasi
Unsur
Berdasarkan sifat-sifatnya, unsur di
klasifikasikan ke dalam 3 kelompok yaitu:
1)
Unsur logam
2)
Unsur nonlogam
3)
Unsur metaloid (sifat-sifatnya berada diantara sifat-sifat
unsur logam dan nonlogam)[2]
Unsur Logam
|
Unsur Nonlogam
|
Umumnya berwujud padat, kecuali Raksa (cair)
|
apat
berwujud padat, cair atau gas
|
Titik didih dan titik leleh tinggi
|
Titik didih dan titik leleh rendah
|
dapat menghantarkan listrik dan panas
|
Tidak
menghantarkan listrik dan panas
|
engkilap
|
Tidak mengkilap
|
apat ditempa
|
Tidak
dapat ditempa
|
Tabel 2.1 Perbedaan sifat-sifat unsur logam dan nonlogam
c. Manfaat Unsur
Teguh
Sugiarto mengemukakan beberapa contoh unsur
logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:
1) Cr (Krom), digunakan untuk bumper
mobil, paduan dengan baja menghasilkan stainless stell.
2) Fe (Besi), merupakan logam yang
paling murah, paduan dengan karbon menghasilkan baja untuk konstruksi bangunan,
mobil, dan rel kereta api.
3) Ni (Nikel), padatannya sangat tahan
terhadap air dan udara pada suhu biasa, sehingga digunakan untuk menyepuh
logam.
4) Cu (Tembaga), digunakan pada
kabel listrik, perhiasan, dan uang logam. Paduan tembaga dan timah menghasilkan
perunggu, sedangkan tembaga dengan seng menghasilkan kuningan.
5) Zn (Seng), dapat digunakan sebagai
atap rumah, perkakas rumah tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat.
6) Pt (Platina), digunakan sebagai
knalpot mobil, kontak listrik, pengaman pada patah tulang.
7) Au (Emas), digunakan sebagai
perhiasan dan komponen listrik berkualitas tinggi. Paduan emas dan perak juga
banyak digunakan sebagai koin[3].
Beberapa
unsur nonlogam yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, antara
lain:
1) F (Fluor), senyawa fluoride yang
dicampur pada pasta gigi berfungsi untuk menguatkan gigi, sedangkan freon-12
digunakan sebagai pendingin kulkas dan AC.
2) Br (Brom), digunakan sebagai obat
penenang saraf, film fotografi, dan bahan campuran pemadam kebakaran.
3) I (Yodium), digunakan sebagai
antiseptik luka, tambahan yodium dalam garam dapur, dan bahan tes amilum pada
industri tepung[4].
No
|
Lambang unsur
|
Nama Latin
|
Nama Indonesia
|
1
|
B
|
Boron
|
Boron
|
2
|
Si
|
Silicon
|
Silikon
|
3
|
Ge
|
Germanium
|
Germanium
|
4
|
As
|
Arsenic
|
Arsen
|
5
|
Sn
|
Stanum
|
Timah
|
6
|
Sb
|
Antimony
|
Antimon
|
Tabel 2.2 Nama unsur metaloid dan lambangnya
Manfaat
beberapa unsur metaloid seperti dikemukakan oleh Teguh Sugiyarto adalah sebagai berikut:
1) Si (Silikon), digunakan dalam
peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk semi-konduktor, serta bahan untuk
membuat gelas dan keramik.
2) Ge (Germanium), digunakan sebagai
bahan semi-konduktor. Pada suhu rendah sebagai isolator dan pada suhu tinggi
sebagai konduktor[5].
d. Aturan Penulisan Lambang Unsur
Aturan
penulisan lambang unsur menurut J. J. Berzellius (ahli kimia Swedia) adalah
sebagai berikut:
1) Lambang suatu unsur diambil dari
huruf depan nama ilmiah unsur tersebut dalam bahasa latin dengan atau tanpa
huruf lain.
2) Jika sutu unsur dilambangkan dengan
satu huruf, maka ditulis dengan huruf kapital.
3) Jika suatu unsur dilambangkan dengan
dua huruf, maka huruf pertama ditulis kapital dan huruf kedua ditulis kecil.
Contohnya :
a) Nitrogen dilambangkan dengan N
b) Carbon dilambangkan dengan C
c) Emas (Aurum) dilambangkan
dengan Au
d) Besi (Ferrum) dilambangkan
dengan Fe
Beberapa atom dari suatu unsur
bergabung membentuk molekul.
1) Molekul yang tersusun atas atom-atom
yang sejenis disebut molekul unsur, contohnya: H2, O2, N2
2) Molekul yang tersusun dari atom-atom
yang tidak sejenis disebut molekul senyawa, contohnya: H2O, CO2,
NH3
Tabel
periodik unsure ialah
suatu tabel yang menggambarkan tentang unsur-unsur yang ada dalam kimia yang
dibuat dalam bentuk tabel. Unsur
tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya yang bersifat kimia unsur
tersebut berubah-ubah secara beraturan di sepanjang tabel.Setiap unsur itu
didaftarkan berdasarkan nomor atom serta lambang unsurnya.
Dalam tabel
periodik unsur, unsur dikelompokkan ke dalam golongan dan periode berdasarkan
kesamaan sifat. Golongan dalam tabel periodik disusun secara
vertikal (dari atas ke bawah), sedangkan periode unsur disusun
secara horizontal (dari kiri ke kanan).
e. Unsur
dalam tubuh manusia
Tubuh
manusia terdiri dari berbagai unsur yaitu : Oksigen 65%, Karbon 18%, Hidrogen
10%, Nitrogen 3%, Kalsium 2%, Fosofor 1% dan unsur-unsur lain 1%.
2. Senyawa
a.
Definisi Senyawa
Senyawa
adalah zat tunggal yang terbentuk dari dua unsur atau lebih yang bergabung
secara reaksi kimia.
No
|
Nama senyawa
|
Rumus kimia
|
Unsur Penyusun
|
1.
|
Air
|
H2O
|
2
atom H, 1 atom O
|
2.
|
Gula pasir
|
C12H22O11
|
12 atom C, 22 atom H, 11 atom O
|
3.
|
Garam
dapur
|
NaCl
|
1
atom Na, 1 atom Cl
|
4.
|
Asam cuka (asam asetat)
|
CH3COOH
|
2 atom C, 2 atom O, 4 atom H
|
5.
|
Pupuk
urea
|
CO
(NH2)2
|
1
atom C, 1 atom O, 2 atom N, 4 atom H
|
6.
|
Karbon dioksida
|
CO2
|
1 atom C, 2 atom O
|
7.
|
Alkohol
(etanol)
|
C2H5OH
|
2
atom C, 6 atom H, 1 atom O
|
8.
|
Amonia
|
NH3
|
1 atom N, 3 atom H
|
9.
|
Asam
Sulfat (air aki)
|
H2SO4
|
2
atom H, 1 atom S, 4 atom O
|
10.
|
Glukosa
|
C6H11O6
|
6 atom C, 11 atom H, 6 atom O
|
Tabel 2.7 Contoh senyawa kimia yang biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari
b.
Aturan Penamaan
Senyawa
·
Aturan penamaan senyawa yang berasal dari unsur nonlogam dengan
oksigen adalah sebagai berikut:
1) Angka
indek dibaca dengan bilangan Yunani:
angka 1 =
mono
angka 6 = hexa
angka 2 =
di
angka 7 = hepta
angka 3 =
tri
angka 8 = okta
angka 4 =
tetra
angka 9 = nona
angka 5 =
penta
angka 10 = deka
2) Angka
indek sebagai awalan unsur nonlogam dan unsur oksigen
3) Unsur
terakhir diberi akhiran ida, contohnya:
CO = karbon monoksida
CO2 = karbon dioksida
N2O3 = dinitrogen trioksida
P2O5 = difosfor pentoksida/ difosfor pentaoksida
·
Aturan penamaan senyawa yang berasal dari unsur nonlogam dan
nonlogam sama dengan aturan yang tersebut diatas, contohnya:
CS2
= karbon disulfide
CCl4
= karbon tetraklorida
·
Ada dua aturan penamaan senyawa yang berasal dari unsur
nonlogam dan hidrogen:
1) Kata hidrogen itu dapat dijadikan
nama depan dan nama unsur nonlogam sebagai nama belakang dengan akhiran kata
Ida.
Contohnya seperti HF = Hidrogen fluoride
Contohnya seperti HF = Hidrogen fluoride
2) Menggunakan kata asam sebagai nama
depan dan nama unsur nonlogam
sebagai nama belakang ditambah akhiran ida, contohnya seperti HF = Asam fluorida
sebagai nama belakang ditambah akhiran ida, contohnya seperti HF = Asam fluorida
3.
Campuran
a. Definisi Campuran
Campuran
adalah zat yang mengandung dua unsur atau lebih dan masih mempunyai sifat
seperti zat asalnya, serta dapat dipisahkan dengan cara fisika. Campuran dapat
berupa zat padat, cair atau gas. Contohnya :
1) Udara
merupakan campuran antara gas nitrogen, oksigen, hidrogen, dll
2) Kuningan
merupakan campuran antara tembaga dan seng
3) Minuman
ringan (soft drink) merupakan campuran air, pemanis, pewarna dan gas CO2
b. Klasifikasi Campuran
Campuran dibedakan menjadi 2 jenis :
1) Campuran Heterogen, yaitu campuran
serbaneka dan dapat dibedakan antara zat terlarut dan pelarut.Contonya : air
kapur, air kopi, air tanah, dll
2) Campuran Homogen, yaitu : campuran
serbasama yang tidak dapat dibedakan lagi antara zat terlarut dan pelarutnya.
Contonya : air gula, air garam, sirop, dll. Campuran homogen juga disebut
sebagai larutan
Senyawa
|
Campuran
|
merupakan zat tunggal
|
Terdiri
dari 2 zat atau lebih
|
sifatnya berbeda dengan unsur penyusunnya
|
Sifatnya
hampir sama dengan unsur penyusunnya.
|
perbandingan unsur penyusunnya tetap
|
perbandingan
unsur penyusunnya tidak tetap
|
tidak dapat dipisahkan dengan cara fisika
|
dapat
dipisahkan dengan cara fisika
|
Tabel 2.3 Perbedaan antara senyawa dan
campuran
NO
|
SIFAT-SIFAT
|
||
SENYAWA
|
UNSUR
PENYUSUNNYA
|
||
1.
|
Garam dapur (NaCl)
- bentuk kristal putih
- rasa asin
|
Natrium (Na)
- lunak, mudah diiris
- bereaksi dengan air
menimbulkan
nyala api
|
Klor (Cl2)
- gas berwarna
- beracun
|
2.
|
Air (H2O)
- Wujud cair
- tak berwarna, tak berasa
- dapat memadamkan api
|
Hidrogen (H2)
- wujud gas
- tak berwarna
- meledak jika terkena api
|
Oksigen (O2)
- wujud cair
- tak berwarna, tak berbau
- dapat menyalakan api
|
3.
|
Gula pasir (C12H22O11)
- bentuk kristal putih
- rasa manis
|
Karbon (C)
- padat, warna hitam, rapuh (mudah patah)
- rasa pahit (getir)
|
Air (H2O)
- Wujud cair
- tak berwarna, tak berasa
- dapat memadamkan api
|
4.
|
Amonia (NH3)
- wujud gas
- bau menyengat
|
Nitrogen (N2)
- wujud gas
- tak berwarna, tak berbau
|
Hidrogen (H2)
- wujud gas
- tak berwarna
- meledak jika terkena api
|
5.
|
Tembaga (Cu)
- logam, keras
- warna coklat
- sukar dipatahkan
|
Belerang (S)
- nonlogam, lunak
- warna kuning
- rapuh
|
Tembaga Belerang (CuS)
- senyawa
- warna hitam
- rapuh
|
Tabel 2.4 Contoh perbandingan sifat senyawa
dengan unsur-unsur penyusunnya.
c.
Metode
Pemisahan Campuran
Pemisahan
campuran berdasarkan sifat-sifat fisiknya yaitu perbedaan ukuran partikel dan
perbedaan titik didihnya.
·
Campuran Heterogen dapat dipisahkan dengan teknik;
1)
Filtrasi/penyaringan (berdasarkan perbedaan ukuran
partikel), contohnya: campuran air dengan tanah, campuran pasir dengan air.
2)
Ditarik dengan magnet, contohnya: campuran besi dan
belerang.
·
Campuran Homogen dapat dipisahkan dengan teknik, antara
lain:
1)
Kristalisasi dan Rekristalisasi (pemisahan campuran dengan
jalan menguapkannya), contohnya: garam dipisahkan dari larutan garam.
2)
Sublimasi (pemisahan campuran jika salah satu komponen dapat
menyublim), contohnya: campuran naftalen (kamper) dengan pengotor, campuran
iodin dengan pengotor, amonium klorida dengan natrium klorida, es kering (dry
ice).
3)
Kromatografi (pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
kecepatan daya rambat komponen-komponen penyusunnya), contohnya: pemisahan zat
warna pada tinta.Fase diam (media yang digunakan untuk perambatan larutan)
yaitu kertas kromatogram atau kertas saring, sedangkan fase gerak adalah tinta.
4)
Destilasi/penyulingan (pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan titik didihnya), contohnya: memisahkan air dari air teh, memisahkan
alkohol dari campuran air tape.
5)
Ekstraksi (pemisahan campuran 2 jenis zat cair yang tidak
saling melarut), contohnya: mengambil ekstrak/sari daun, bunga maupun
buah-buahan, memisahkan kafein dari campuran air teh atau air kopi.
4. Larutan
a.
Definisi Larutan
Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang
terdiri dari zat terlarut dan pelarut.Ukuran partikel larutan sangat kecil,
kurang dari 1 nm, sehingga tidak dapat dilihat dengan menggunakan microskop
ultra sekalipun.dan tidak dapat dibedakan antara zat terlarut dan medium
pelarutnya. Contoh larutan gula, kita tidak bisa membedakan mana gula mana air
dalam larutan gula. Beberapa
contoh larutan adalah larutan garam, larutan asam basa dan lain-lain.
KESIMPULAN
1. Unsur adalah zat tunggal yang
tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain secara reaksi kimia biasa. Senyawa adalah zat tunggal yang
terbentuk dari dua unsur atau lebih yang bergabung secara reaksi kimia. Campuran adalah zat yang
mengandung 2 unsur atau lebih dan masih mempunyai sifat seperti zat asalnya,
serta dapat dipisahkan dengan cara fisika. Larutan adalah campuran
dua zat atau lebih yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut.
DAFTAR PUSTAKA
Earl, B. et. al. 2002. IGCSE Chemistry. London: Hodder
Education.
Sugiyarto, T. et. al. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Wasis, I. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 1 untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
No comments:
Post a Comment