WAWANCARA KURIKULUM

LEMBAR WAWANCARA
Nama Guru                             : Widji Utami M,Si
Umur                                       : 36 tahun
Pendidikan Terakhir                : - Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS)
-    Jurusan/ Prodi Kimia/F.MIPA
-    Level Pendidikan : S1/S2/S3
Tempat Bertugas                     : SMA Islam Al Jabr Pondok Labu
Mengajar Biologi di Kelas      : 10     
Lama Mengajar                       : 2 tahun  (SMA mulai ada 2 tahun yang lalu di Al Jabr)
Mata Pelajaran Biologi

Lama Mengajar di Sekolah     : 5 tahun (sebagai gur SMP dan SMA)
yang Sekarang

PEDOMAN WAWANCARA

1.      Kurikulum apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam mengajar biologi di sekolah ?
Kurikulum Nasional (KTSP) + Cambridge +IB

KTSP & Cambridge à buku, LKS,  tes tertulis (retent test), adanya remedial+ pengayaan (enrichment), penilaian

IBà mengggunakan skill untuk menyelesaikan sumatif assessment (biasanya berupa project), di sekolah ini IPA nya terpadu. Guru harus menguasai baik Biologi, Kimia, dan Fisika. Misalkan mempelajari tentang sel,berarti step 1: mereka harus melakukan riset tentang sel itu apa, perbedaan sel hewan dan tumbuhan. Lalu kita berikan suatu materi, ambil lagi soal dari kurnas dan Cambridge, ada LKS nya tentang pengamtan mikroskop. Tapi mereka di sini untuk mengolah data, membuat report, itu sudah harus mengaplikasikan skillnya IB (mandiri, mereka sendiri). Jadi mereka sudah paham step-step nya

2.      Kurikulum apa saja yang pernah Bapak/Ibu gunakan sebelumnya dalam mengajar Biologi?
Kurikulum KTSP  yang dijalankan,  Kurikulum 2013 baru 3 bulan berhenti karena kasus itu, kita juga sudah menghubungi ke diknasnya tapi mereka mengatakan kurikulum 2013 ini juga masih belum ada sesuatu yang baku sampai saat ini. Kami juga bertukar informasi dengan sekolah lain, ada pengawasnya dari diknasnya datang, kami bertanya “pak bener ga rubrik yang kita buat?” eh dianya juga bingung. Tapi tetap kita menunggu kabar.   



3.      Bagaimana perbedaan antara kurikulum yang digunakan dengan kurikulum terdahulu?
Lebih lengkap kurikulum yang sekarang, yaitu kombinasi antara 3 kurikulum  (Kurikulum Nasional (KTSP) + Cambridge +IB )

4.      Bapak/Ibu lebih nyaman (enjoy) mengajar biologi menggunakan kurikulum yang mana? (alasan)
Kombinasi dari 3 kurikulum tersebut, karena :
-          lebih dapat mengakomodir kebutuhan belajar siswa dan record (perekaman data dari penilaian dengan deskripsi) lebih detail sehingga memudahkan guru melakukan pemetaan kemampuan perkembangan belajar siswa sehingga dapat menentukan pendekatan pembelajaran yang diperlukan. Kita juga tidak membatasi anak harus secara visual, ada yang audio, ada yang kinestetik juga. Jadi misal suatu pembelajaran siswa-siswa yang tipe kinestetik bisa disatukan dan diberikan tugas yang sifat kinestetik juga. Kadang juga dibedakan, tersebar di perpustakaan, dan nanti ketika harus selesai jam segini, maka semua harus berkumpul dan waktunya presentasi.
-          Relevan dengan jaman/ masa yang berlaku. Kita zaman globalisasi, ini memberikan skill ke anak untuk mereka dapat bersaing secara global (pembekalan)
-          Student center mengarahkan anak mandiri, kondisi ini selain menjadi tujuan utama kita untuk siswa, juga memudahkan dan membantu tugas guru.
-          Dengan kurikulum ini, memfasilitasi kita untuk Menggali dan menemukan potensi terpendam/ istimewa dari siswa. Karena dengan skill yang terus diasah, oh ya anak ini pintar di analisa, maka kita arahkan terus, dikuatkan di materi yang itu. Malah anak-anak ini lebih pintar dari kita, mereka sudah menerapkan flash untuk membuat film.
5.      Apakah sekolah Bapak/Ibu menggunakan kurikulum IB? Ya
Jika Jawaban “Ya”
a.       Kurikulum apa yang digunakan ?
Saya tidak mengerti, karena kurikulum IB berdiri sendiri.
b.      Apa perbedaan kurikulum IB dengan kurikulum nasional (KURNAS)?
IB itu ter integrasi terutama dari sisi skill belajar, kognitif dan menekankan pada  profile (sikap/interpersonal attitude). Terutama pada IB, rubrik penilaiannya yang lebih detail, sehingga lebih jelas target yang hendak dicapai siswa dalam satu proses pembelajaran. Bukan berarti murni IB semua bagus, tapi kombinasi nya yang sangat sesuai untuk siswa.

IB juga memungkinakan siswa diberi keluasan apapun dengan cara apapun dalam menggali ilmu, tapi tetap tujuannya sama. Dan proses situ yang dinilai,

Kemudian dari yang saya pelajari selama ini, menurut saya  pada K.13 sekarang banyak mengadopsi kurikulum Cambridge + IB:
1)      Penilaian/ assessment berupa rubrik yang detail, harus ada namanya task specific clarification, jadi dalam rubrik misalnya kita kasih nilai maksimum 8, dan kita kasih rentang, 0-2 kalau bagaimana dst, 6-8 yang paling sempurna, tapi kejelasan dari kesempurnaan nya itu bagaimana jadi lebih jelas.
2)      Aplikasi skill belajarà multidimensi pendekatan (kognitif, afektif, psikomotorik) interpersonal skill dengan berpikir kritis, mencari informasi, komunikator, bertanggung jawab, risk taker (pengambil keputusan) dll
3)      Student Center, murid melakukan guru hanya mengarahkan saja dan mengamati.
4)      Konversi nilai, yang saya amati kemarin ribet “yah ternyata ujung-ujungnya juga mengubah dari angka ke à standard huruf kapital (A,B,C,D). Pada IB itu langsung menggunakan standard huruf capital tanpa dikonversi  sebelumnya dari angka.
5)      Bukan cuma angka, tapi deskripsi anak jelas dalam assessment (comment report) Namun saya sedikit kecewa pada format penilaian K.13, mereka agak ketinggalan deskripsinya otomatis dicetak sendiri dalam software, jadi ketika kita ambil nilai B maka deskripsinya seperti ini, bukan deskripsi cerita langsung dari guru, menurut saya kurang autentik.
6)      Kemampuan dasar, seperti ICT, bukan diajarkan di siswa tapi siswa menggunakan ICT sebagai media untuk memfasilitasi pembelajaran
c.       Jika dilihat dampaknya pada peserta didik, antara IB dan KURNAS, kurikulum mana yang baik ? Sebutkan kelebihannya!
IB:  orientasi siswa mandiriàsemua skill (termasuk pengambilan keputusan (risk taker)à membawa siswa untuk menjadi mandiri dan bertanggung jawab, tidak perlu diingatkan, mereka sudah paham apa yang harus dilakukan karena mereka memahami kebutuhan mereka sendiri. Stress untuk siswa yang malas.
Di IB ada professional Judgement. Jika dalam satu tahun dibagi menjadi 6 unit, misalnya nit satu cerita tentang identitas, maka berhubungan dengan genetika. Anak itu unit 1 biasa, unit 2 pintar, unit 3 makin pintar, tapi unit 4 nilai nya jelek karena malas. Di situ guru tidak merata-ratakan semua nilai dari 6 unit, tapi dengan professional judgement itu. Guru menilai knowledge siswa tsb pada level tinggi dan lolos, tapi nilai attitude di sains nya yang tidak memenuhi. (jenis penilaian yang diadopsi diknas)

KURNAS: beban berat di siswa karena orientasi masih di nilai kognitif, hafalan,  interpersonal skill masih kurang diasah. System manajemen kontribusi siswa terhadap lingkungan masih belum ada.

d.      Sebagai guru, lebih nyaman (enjoy) mana mengajar dengan IB atau KURNAS? Sebutkan alasannya!
IB, karena IB dinamis, selalu ada perkembangan cara mengajar/sharing, jika ada metode baru maka ada workshop,  guru wajib belajar, wajib share dengan guru lain. Dilatih skill mengajar, ada gliran untuk presentasi di depan guru lain, guru wajib baca dipresentasikan ke forum guru lain (professional reading). 
Sekolah yang terdaftar di IB, setelah di authorisasi (legalkan) maka akan diberikan link untuk mengakses IB international. Di dalam link itu, semua dokumen-dokumen dari cara mengajar dan membuat RPP nya ada. Selalu ada perubahan tergantung isu yang sedang hadir di zaman sekarang. Dari tahun ke tahun selalu direvisi, disebarluaskan dari link dan guru dapat mengakses itu.





Pertanyaan tambahan:
1.      Apa perbedaan Cambridge dan IB?
Bedanya Cambridge dan IB, Cambridge hampir sama dengan Kurnas, yaitu berisi berupa konten-konten, harus ada bukunya, ada LKS nya jelas, dan bisa gunakan itu dalam proses pembelajaran. 

Pada IB harus kombinasikan skill dengan attitude. Skilllnya misalkan informasi literasi, berarti siswa harus menguasai literature, lalu juga menganalisa, ada investigasi, ada juga perencanaan. Dalam proses pembelajaran harus melitputi itu (Student Center), tetap disesuaikan dengan tema. IB itu skill yang langsung diaplikasikan. Anak itu benar-benar mandiri, artinya walaupun tanpa hadir di kelas pun ia bisa belajar. Di awal tahun pembelajaran ketika anak masuk, anak sudah dibekali caranya riset melalui internet itu bagaimana, link-link apa saja yang bisa dibuka untuk mendukung, misalnya di Biologi seperi Brain Pop, mulai dari SD sampai tingkat SMA ada worksheetnya (bahasa Inggris).

2.      Bagaimana contoh sumatif assessment yang diterapkan dalam mata pelajaran biologi?
Mengerjakan sumatif Assesment, misalnya kita lagi membahas tentang pencemaran lingkungan, jika menggunakan skill IB, cari research (studi kasus) yang terjadi di dunia, bukan di Indonesia saja, misalnya pencemaran udara, dikaitkan dengan gangguan ekosistem di dalamnya, mereka riset, menemukannya dari berita, lalu kita sumatif Assesment nya kita suruh membuat komik menggunakan program Pixton, berarti mereka sudah aplikasi skill ICT nya, riset juga dapat, konten dapat, critical thinking (harus ada solusi bagaimana untuk menyelesaikan masalah tadi), dipresentasikan di depan kelas. Ada rubriknya, apakah sesuai atau tidak.  

Sumatif assessment (personal project): di akhir tahun kita ada project, kaya skripsi dan harus individu. Seperti kelas 10 kemarin dengan idenya dari mereka masing-masing, yaitu mereka mengajukan pada guru 3 judul proposal dan dipilih oleh guru (melihat dari sisi manfaatnya di lingkungan kekinian). Contoh judul: “perbandingan pengumpul daya energi listrik yang dihasilkan oleh hamster, manusia dan kucing” gunanya apa? Kita punya teknologi yang lebih tinggi seperti dynamo dsb. Jadi saya memilih judul “Membuat plastik dari kulit pisang”, kita kan tahu saat ini plastik sulit terdegradasi, itu merupakan solusi untuk ramah lingkungan.  Dengan bimbingan guru siswa membuat plastik dari kulit pisang, riset mengumpulkan sendiri, jurnal pun juga, sampai mereka pesan buku dari luar, kemudian buat laporan sendiri yang tebalnya hampir sama seperti skripsi. Mereka presentasikan, membuat display sendiri, experimentnya saya minta trial nya beberapa kali, jadi dia trial dari kulit ini, dari kulit pisang,dicoba-coba lalu di bandingkan, dites kadar olah higienitasà biologi teknik.

Contoh lain pada materi bioteknologi, bisa aplikasi, kita Cuma mengajak mereka ke tempat produksi nata de coco, mereka sendiri yang akan mencatat bahan apa yang perlu, cara membuatnya. Kemudian kita aplikasi membuat nata de coco dan hasilnya mereka harus memasarkan sendiri. Di akhir tahun ada action ke komunitas. Dan untuk action itu dana nya bukan dari sekolah tapi dari hasil kerja anak-anak itu. Hasil jual nata de coco, yoghurt dikumpulkan menjadi satu. Ada yang cenderung ke seni, mereka memebuat konser galang dana, hasil tiket dikumpulkan. Semua dana itulah digunakan untuk action berupa membelikan mainan ke tempat PAUD untuk disumbangkan. Membuat design mainan, bikin puzzle, monopoli dan disumbangkan ke SD. Jiwa IB ada di sana, tujuannya agar siswa dapat berkontribusi untuk ke komunitas lingkungan kita. Mungkin jika di diknas guru mempraktekkan di depan siswa, murid mencontohnya kalau sudah jadi, ya sampai di situ saja. Solusinya bagaimana, untuk apa produknya tidak diketahui lebih lanjut.
  
3.      Apa saja hal yang diperlukan untuk menjadi seorang guru IB?
Yang diperlukan untuk menjadi guru IB: open minded, multi tasking (tidak selalu di bidang akademik) , fast learner, bisa bekerja sama, disiplin, up to date berita dan issue global, Disiplin, karena waktu kerjanya sangat padat, yaitu 32 period (jam pelajaran) tiap satu minggu.  




LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

No comments:

Post a Comment